Royani Shiddiq

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mama Kiai Haji

Raden Royani Shiddiq
Mama Royani
Informasi pribadi
Lahir
Raden Royani

c. 1900-an
Meninggalc. 1950-an
MakamJannatul Mu'alla, Makkah
AgamaIslam
KebangsaanIndonesia
Kota asalKabupaten Bogor
ZamanAbad ke-20
DenominasiSunni
MazhabSyafi'i
KredoAsy'ariyah
Minat utama
TarekatQadiriyah wa Naqsyabandiyah
Pemimpin Muslim
GuruAhmad Syathibi al-Qonturi
Siswa

Rama Kiai Haji Raden Royani Shiddiq atau yang lebih dikenal dengan Mama Royani adalah seorang ulama kharismatik dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat pendiri Pondok Pesantren Riyadhul Aliyyah Cisempur.[1] Tidak ada keterangan pasti seputar waktu kelahirannya, namun salah seorang putranya, Mama KH. Raden Mukhtar Royani mengatakan bahwa ia wafat di Makkah pada usia sekitar 50-an tahun. Mama Royani berangkat ke Makkah bersama salah satu muridnya, Abuya Ahmad Widara Cidodol, Kabupaten Lebak, Banten, pada tahun 1950.[2]

Biografi[sunting | sunting sumber]

Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Mama Royani lahir di kampung Cisempur, desa Cinagara, kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tidak ada keterangan pasti seputar waktu kelahirannya, namun salah seorang putranya, Kiai Haji Mukhtar Royani mengatakan bahwa ia wafat di usia sekitar 50-an.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Mama Royani memperoleh pendidikan keagamaan perdana dari ayahnya, Kiai Haji Shiddiq. Kiai Haji Shiddiq adalah seorang ulama pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Riyadul Aliyah Cisempur, Caringin, Bogor. Kiai Shiddiq memimpin pesantren ini selama 18 tahun, sejak tahun 1918 sampai dengan tahun 1936. Setelah memperoleh pendidikan keagamaan dari ayahnya, Mama Royani kemudian diberangkatkan ke Sukabumi untuk menuntut ilmu kepada kakeknya dari pihak ibu, yaitu Kiai Haji Hasan Basri di Babakan, Cicurug, Sukabumi. Selain berguru kepada ayah dan kakeknya, Mama Royani juga menuntut ilmu kepada Syekh Ahmad Syathibi al-Qonturi (Mama Gentur).

Aktivitas[sunting | sunting sumber]

Memimpin pesantren[sunting | sunting sumber]

Setelah memuntut ilmu di beberapa tempat, Mama Royani kemudian kembali ke daerahnya hingga akhirnya ia mendapat mandat untuk memimpin pesantren sesudah ayahnya wafat tahun 1936. Mama Royani memimpin Pondok Pesantren Riyadul Aliyah selama 32 tahun, yaitu sejak tahun 1936–1968.

Tarekat[sunting | sunting sumber]

Semasa hidupnya, Mama Royani berafiliasi pada gerakan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib al-Syambasi.

Wafat[sunting | sunting sumber]

Mama Royani wafat dan dimakamkan di Mekkah. Ia wafat pada saat putra-putrinya masih kecil. Namun karena terinspirasi oleh ayahnya, semua putra-putri Mama Royani belajar di pesantren. Bahkan sepulang dari pesantren, sebagian besar putra-putrinya melanjutkan kiprah dan perjuangan ayahnya dengan mengabdi di pesantren peninggalan ayahnya. Di antara mereka bahkan mendirikan pesantren di daerah lain dan berkiprah di daerah tersebut[3][4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ubaidillah, Achmad (2015-11-27). "KH. Royani, Kiai Kharismatik dari Bogor". suarapesantren.net. Suara Pesantren. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-17. Diakses tanggal 2017-09-17. 
  2. ^ Al-Khudriyah, Pesantren (2017-08-08). "Mama Royani, Memimpin Pesantren Cisempur Selama 32 Tahun". Website resmi Pondok Pesantren Al-Khudriyah. 
  3. ^ Redaksi (2017-08-11). "KH. Royani". suarakiai.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-17. Diakses tanggal 2017-09-17. 
  4. ^ "Tentang KHRoyani di PCNUBogor". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-24. Diakses tanggal 2020-02-24.