Lompat ke isi

Ratu Ratna Pembayun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ratu Ratna Pembayun
GelarRatu Mas Ratna Dewi Maskumambang
Nasabbin Dyah Singhanegara Wijayakusuma
NisbahDinasti Rajasa
LahirRatna Pembayun
Kertabhumi, Kerajaan Majapahit
Meninggal Japan, Kesultanan Demak
Kebangsaan- Kerajaan Mataram
- Kesultanan Demak
Pekerjaan~ Adipati Kertabhumi II
~ Adipati Japan I
DenominasiSunni
Murid dariGuru-gurunya
Adipati Japan Pertama
1476 - 1559
PendahuluDyah Singhanegara Wijayakusuma
IstriAndayaningrat
KeturunanKebo Kanigara

Kebo Kenanga

Kebo Amiluhur
Orang tuaDyah Singhanegara Wijayakusuma (ayah)
Dewi Amarawati (ibu)

Ratu Ratna Pambayun[1][2] atau Ratu Mas Ratna Dewi Maskumambang merupakan Putri sulung dari Sri Maharaja Prabu Singhanegara Wijayakusuma Brawijaya V Majapahit ( Bhre Kertabhumi) dengan seorang permaisuri bernama Dewi Amarawati atau Dewi Murdaningrum (Champa).

Ratu Ratna Pembayun menjabat sebagai Adipati Agung Kertabhumi (Daerah Khusus ibukota Kerajaan Mataram).

Lalu, Kadipaten Kertabhumi berubah nama menjadi Kadipaten Japan (Mojokerto) dikarenakan pusat pemerintahan berpindah berada di timur kotaraja, sebuah daerah yang bernama Awyawapan sekarang Desa Japan.

Beliau menjabat sekitar tahun 1476-1559. Ratu Ratna Pembayun masih saudara se ayah dengan Raden Patah.

Pada masa Pemerintahannya, Ratu Ratna pembayun dibantu oleh Patih Kanduruwan dan tumenggung pecat tondho Adipati Terung.

Ratu Ratna Pembayun diketahui menikah dengan Kyai Ageng Pengging Sepuh sehingga memiliki 3 putra bernama Kebo Kenongo , kebo kanigoro, dan kebo Amiluhur, sehingga beliau sempat tinggal di pengging boyolali.

setelah kematian suaminya, beliau pulang ke Kertabhumi/Kadipaten Japan (mojokerto) untuk kembali menjalankan roda pemerintahan Kadipaten Japan (Mojokerto).

Kemungkinan Besar beliau dikebumikan di Makam Kuno Pekuncen Kota Mojokerto tempat dikebumikannya Adipati adipati penguasa Japan - Mojokerto.

Ratu Ratna Pembayun

Pada Masa Brawijaya V dikalahkan Brawijaya VI atau Girindrawardhana Ranawijaya, ibukota Majapahit berpindah ke Daha. Sehingga Adipati Agung Kertabhumi Ratu Ratna pembayun[3] juga memindahkan pusat pemerintahan ke desa Japan (ibukota baru) dan merubah nama wilayah menjadi Kadipaten Japan[4][5] yang membawahi wilayah pantai utara jatim pantai timur jatim dan kota kota antara lain : Kota Mojokerto,Kabupaten Mojokerto, Jombang, Bangkalan,Pamekasan, sampang, Banger, probolinggo,Surabaya, Sumenep, Lamongan, Tuban,Bojonegoro, sidoarjo, gresik, sidayu, pasuruan, bangil, Nganjuk, Malang, Situbondo,Bondowoso, jember.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Retno Pembayun, Putri Raja Mataram yang Patut Dijadikan Teladan | Nasional - Okezone.com". nasional-okezone-com.cdn.ampproject.org. Diakses tanggal 2023-07-10.
  2. ^ Kusnadi, Kusnadi (2008-12-31). "Cerita Rakyat Pesisiran Jawa Timur Perspektif Antropologis". ATAVISME. 11 (2): 1–12. doi:10.24257/atavisme.v11i2.330.1-12. ISSN 2503-5215.
  3. ^ "Kisah Pangeran Sumenep Yang Menolak Pinangan Ratu, Berperang, dan Dikubur Tanpa Kepala – Mata Madura". matamaduranews-com.cdn.ampproject.org. Diakses tanggal 2023-07-10.
  4. ^ "Mojokerto Dulu Bernama Japan, Tempat yang Disinggahi Hayam Wuruk". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2023-07-10.
  5. ^ Madura, Lontar (2022-09-14). "Kisah Cinta; Penyebab Gugurnya Pangeran Siding Puri". Lontar Madura (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-07-10.