Preferensi (ekonomi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Preferensi dalam ekonomi merujuk pada pilihan, kecenderungan, atau kesukaan seseorang terhadap produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi. Dalam konteks perilaku konsumen, preferensi memengaruhi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan menggunakan barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Preferensi juga dapat mencakup aspek sosial, di mana seseorang tidak hanya memperhatikan imbalan materi bagi dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan imbalan bagi kelompok referensi.

Dalam Ekonomi Islam, preferensi juga diarahkan pada nilai-nilai kebajikan yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunnah, yang menjadi dasar pandangan hidup Islam. Preferensi konsumen memainkan peran penting dalam menentukan permintaan untuk produk-produk dan bagaimana pendapatan terbatas para konsumen digunakan.[1][2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ BAB II http://repository.uinsu.ac.id/4829/4/BAB%20II%20Skripsi%203.pdf
  2. ^ FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMSI PADA KONSUMEN TOKO BASMALAH (Studi Pada Toko Basmalah Kota Pasuruan ) https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6127/5388

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • "21" (PDF). UIN Raden Intan Lampung. 
  • "BAB III" (PDF). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. 
  • "BAB II" (PDF). IAIN Kudus.