Penyakit McArdle
Penyakit McArdle | |
---|---|
Informasi umum | |
Nama lain | Penyakit penyimpanan glikogen tipe V, defisiensi fosforilase otot (miofosforilase) |
Spesialisasi | Endokrinologi |
Penyakit McArdle atau penyakit penyimpanan glikogen tipe V adalah kelainan bawaan resesif autosomal yang disebabkan oleh ketidakmampuan menguraikan glikogen dalam sel-sel otot karena mutasi gen PYGM (gen glikogen fosforilase otot).[1][2][3]
Gejala penyakit ini adalah kelelahan otot, nyeri otot, dan kram otot saat berolahraga (intoleransi latihan). Onset penyakit ini paling sering terjadi saat usia belasan.[4]
Penyakit ini pertama kali digambarkan oleh dokter Brian McArdle pada tahun 1951 pada seorang pasien berusia 30 tahun. Penyakit McArdle merupakan penyakit langka yang diperkirakan diderita oleh 1 dari setiap 100.000 individu.[1][5][6][7]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Penyakit ini merupakan kelainan bawaan yang diwariskan secara resesif autosomal akibat mutasi gen enzim glikogen fosforilase otot yang berada di kromosom 11q13 yang mengandung 20 ekson. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 65 mutasi gen yang telah diidentifikasi.[3][4][6]
Tanda dan gejala
[sunting | sunting sumber]Gejala awal kondisi ini adalah intoleransi terhadap latihan dan kelelahan. Gejala yang lain adalah nyeri otot, otot kaku, kram, rabdomiolisis, mioglobinuria, dan fenomena yang disebut second wind (terasa tidak nyaman saat beraktivitas yang akan hilang dengan istirahat dan setelahnya dapat melanjutkan aktivitasnya dengan sedikit rasa tidak nyaman atau tanpa keluhan sama sekali). Fenomena second wind ini timbul karena perubahan dan pergeseran jalur metabolisme dari jalur glikolisis ke jalur fosforilasi oksidatif. Gejala kelelahan pada otot ini timbul dalam hitungan detik hingga menit awal penderita melakukan aktivitas fisik atau olahraga.[1][2][3][5][6][7]
Sebagian dari penderita dapat menderita kerusakan dan kematian jaringan otot rangka (rabdomiolisis) yang ditandai dengan kesulitan menggerakkan lengan dan tungkai bawah, urine yang berwarna kemerahan atau kecoklatan, dan nyeri otot di pundak, paha, atau punggung tangan bawah.[1][8]
Gejala yang timbul disebabkan karena pada awal latihan atau olahraga, otot rangka bergantung pada konversi glikogen menjadi glukosa untuk menghasilkan ATP (adenosina trifosfat) yang merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. Ketidakmampuan otot rangka untuk memetabolisme glikogen ini akan menyebabkan rasa lelah dan peningkatan denyut jantung dini, yang disebut kelelahan prematur. Selanjutnya otot akan mengalami kegagalan untuk menghasilkan kontraksi bahkan dengan usaha maksimal. hal ini akan menyebabkan kram otot. Tubuh akan mulai mengurai otot untuk memberikan sumber energi tersier bagi sel dalam bentuk protein. Hal ini akan menyebabkan pelepasan kreatina kinase dan mioglobin ke dalam darah lalu ikut dalam urine yang menyebabkan urine berwarna kemerahan atau kecoklatan.[1][3][6][7]
Diagnosis
[sunting | sunting sumber]Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan anamnesis tentang keluhan yang dirasakan oleh penderita, pemeriksaan fisik seperti tes iskemika lengan bawah, dan pemeriksaan tambahan. Dari pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar kreatina kinase yang meningkat hingga 1.000 IU/L (nilai normal < 200 IU/L). Aktivitas listrik otot dengan pemeriksaan elektromiograf akan menunjukkan miopati nonspesifik, peningkatan iritabilitas otot, dan tidak adanya aktivitas listrik pada otot saat dilakukan induksi.[3][5][6][7]
Untuk menilai penumpukan glikogen pada sel otot dan tidak adanya enzim fosforilase otot dilakukan pemeriksaan biopsi otot. Pada pemeriksaan urine akan ditemukan kadar mioglobin yang tinggi. Diagnosis pasti penyakit ini dilakukan dengan pemeriksaan DNA untuk melihat mutasi gennya.[3][5][6]
Penatalaksanaan
[sunting | sunting sumber]Tidak ada pengobatan definitif untuk penyakit ini. Yang dapat dilakukan adalah pengaturan pola makan dan strategi saat melakukan aktivitas fisik untuk membantu mengontrol keluhan yang timbul. Diet penderita penyakit ini adalah diet rendah karbohidrat tinggi protein dengan pengawasan dokter dan ahli gizi. Suplemen kreatina monohidrat, natrium valproat, mengkonsumsi sukrosa sebelum melakukan aktivitas fisik atau olahraga, dan suplemen vitamin B6 adalah strategi pengobatannya.[3][6][7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e "McArdle's Disease". Physiopedia. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
- ^ a b "Glycogen storage disease type V: MedlinePlus Genetics". medlineplus.gov. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
- ^ a b c d e f g "McArdle's Disease". Cedars-Sinai. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-30. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
- ^ a b "Diseases - Metabolic Myopathies - Type Of (Phosphorylase deficiency)". Muscular Dystrophy Association. 18 Desember 2015. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
- ^ a b c d Quinlivan, Ros (November 2011). "McArdle disease factsheet Muscular Dystrophy UK". www.musculardystrophyuk.org. Diakses tanggal 1 Januari 2021.
- ^ a b c d e f g Al Dhaheri, Noura; Alfonso, Claudia Soler (22 Juli 2020). Descartes, Maria; Windle, Mary L., ed. "Genetics of Glycogen-Storage Disease Type V (McArdle Disease): Background, Pathophysiology, Epidemiology".
- ^ a b c d e Jones, David Hilton (1 Desember 2001). "Neurogical Rarities McArdle's Disease". Neurologi. 1 (2): 122–5.
- ^ Pane, Merry Dame Cristy (29 Agustus 2017). "Rhabdomyolysis". Alodokter. Diakses tanggal 1 Januari 2021.