Penutur jati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penutur jati alias penutur asli adalah merupakan seorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan suatu bahasa ibu (mother tongue) atau bahasa pertama mereka, yang mana berkemungkinan besar bahasa pertama ini diperoleh atau dipelajari secara alami di lingkungan pribumi mereka. Ini dapat berfungsi sebagai dasar untuk identitas sosiolinguistik mereka.

Bagi suatu lembaga atau institusi yang hendak merekrut atau mempekerjakan seorang tutor maupun guru bahasa, biasanya mereka lebih memilih penutur jati suatu bahasa.[1]

Pengistilahan[sunting | sunting sumber]

Secara etimologinya, kata 'penutur' adalah istilah serapan yang berasal dari Jawa: ꦠꦸꦠꦸꦂ, translit. tutur, har. 'ujar', yang diturunkan dari bahasa Jawa Kuno: tutur yang memiliki arti 'ujaran', 'ucapan', 'perkataan', dsb. Sedangkan kata 'jati' adalah kata pinjaman dari Jawa: ꦗꦠꦶ, translit. jati yang diturunkan dari bahasa Jawa Kuno: , translit. jāti, har. 'orisinal, tulen, asli', yang mana kata tersebut dipercayai berakar dari Sanskerta: जाति, translit. jāti yang memiliki makna 'lahir' atau 'sejak lahir'.

Dalam pengistilahan 'penutur asli', istilah 'asli' adalah kata serapan dari Arab: أصلي, translit'asliy, yang memiliki arti 'orisinal' ataupun 'autentik'.

Ciri-ciri[sunting | sunting sumber]

Penutur jati suatu bahasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Penutur jati mempelajari atau memperoleh bahasa ibu sejak masa kecil atau kanak-kanak
  • Memiliki penguasaan bentuk idiomatik dari suatu bahasa ibu
  • Memiliki pemahaman tentang keragaman regional dan sosial
  • Fasih, memahami produksi spontan dan pemahaman wacana suatu bahasa ibu
  • Penguasaan tata bahasa dan kosakata secara diam-diam

Baca lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • (Inggris) Davies, A. (2004). The native speaker in applied linguistics. In A.Davies & C. Elder (Eds.), The handbook of applied linguistics (pp. 431-450). Oxford, UK: Blackwell

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

  • Bahasa suku - bahasa yang lazim dipakai oleh suatu kelompok etnis atau suku bangsa tertentu

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Native or non-native: who makes a better English teacher?". www.europelanguagejobs.com. Diakses tanggal 2018-12-24.