Pengangkutan massal pertama ke kamp konsentrasi Auschwitz

Pengangkutan massal tahanan pertama oleh Jerman Nazi ke Kamp Konsentrasi Auschwitz diselenggarakan di Polandia yang diduduki pada tanggal 14 Juni 1940 selama Perang Dunia II. Pengangkutan berangkat dari kota Tarnow di Polandia selatan, dan terdiri dari 728 orang Polandia. Mereka dijuluki 'tahanan politik' dan anggota perlawanan Polandia. Sebagian besar beragama Katolik, karena deportasi massal terhadap orang Yahudi belum dimulai. Semuanya dikirim ke Auschwitz oleh Polisi Keamanan Sicherheitspolizei Jerman. Mereka diangkut ke sana dari penjara biasa di Tarnow, tempat mereka ditahan karena dianggap musuh rezim Nazi. Nomor-nomor ditato di lengan para tahanan sesuai urutan kedatangan mereka di Auschwitz. Narapidana ini diberi nomor 31 hingga 758, dengan nomor 1 sampai 30 disediakan untuk sekelompok penjahat Jerman, yang dibawa ke Auschwitz dari Sachsenhausen, pada tanggal 20 Mei dan menjadi kapo Auschwitz pertama.

Tahanan pengangkutan pertama di stasiun kereta api di Tarnow. 14 Juni 1940

Gerbang Auschwitz I

Sejarah deportasi

Dijuluki tahanan politik oleh Jerman Nazi, pada kenyataannya, banyak dari mereka termasuk guru sekolah, pengacara, dan pendeta terjebak di garis demarkasi Nazi-Soviet saat mencoba melintasi perbatasan untuk mencapai Prancis melalui Hungaria. Menurut sejarawan Tarnów Aleksandra Pietrzykowa, pada malam sebelum pengangkutan, 728 tahanan Polandia dikumpulkan berdasarkan daftar yang telah disiapkan sebelumnya, dan diperintahkan untuk mandi dan mendisinfeksi diri mereka sendiri di pemandian umum. Mereka kemudian ditahan hingga dini hari tanggal 14 Juni, ketika seluruh kelompok, dikawal oleh SS, digiring keluar penjara dan menyusuri jalan Tarnów yang sepi menuju stasiun kereta api. Di sana, semua orang didorong ke dalam gerbong yang menunggu.

Eugeniusz Niedojadlo yang selamat dari kamp, ​​​​yang merupakan salah satu dari kelompok tahanan, kemudian mengenang: "Hari keberangkatan kami panas dan cerah. Kami berjalan berempat, dijaga oleh orang-orang SS bersenjata. Penduduk Tarnów diperintahkan untuk tinggal di rumah mereka , dan kami tidak tahu ke mana kami akan pergi".

Niedojadlo menggambarkan kelompok yang tersebar itu tampak seperti ular raksasa, dan hal itu memberinya kesan seperti ternak yang dibawa ke rumah jagal. “SS terus-menerus meneriaki kami, dan kami sedih dan tertekan. Meski jalanan sepi, di sana-sini saya melihat wajah-wajah penasaran memandang kami dari balik tirai. Suatu saat, ada tangan tak dikenal yang melemparkan seikat bunga merah. ke arah kami, tapi seorang petugas SS menginjaknya."

Catatan penjara dan kesaksian orang yang selamat

Aleksandra Pietrzykowa menulis, 753 narapidana dikeluarkan dari penjara hari itu, namun hanya 728 di antaranya yang ditahan di Auschwitz. Menurut Pietrzykowa: "Dalam catatan penjara, pada tanggal 13 Juni 1940, disebutkan pengangkutan 753 orang. Namun, kurang dari 25 orang yang mencapai kamp. Kami telah menetapkan bahwa satu orang dibebaskan di peron kereta api, tepat sebelum keberangkatan. dari kereta api. Menurut kesaksian narapidana lainnya – Jan Stojakowski (tahanan Auschwitz nomor 577) dan Wladyslaw Pilat (tahanan Auschwitz nomor 330), 24 orang sisanya mungkin adalah tahanan dari Stalowa Wola, yang mencapai Auschwitz tetapi karena alasan yang tidak diketahui mereka dibawa. kembali ke Tarnów keesokan harinya. Dalam catatan penjara Tarnów, bertanggal 15 Juni 1940, terdapat entri singkat: 'Pengangkutan Stalowa Wola, 24 orang'. Kami tidak tahu apa yang terjadi pada para narapidana ini dan mengapa mereka diangkut kembali, jika mereka diangkut kembali."

Tahanan nomor 31, yang membuka daftar tahanan politik Auschwitz I, diberikan kepada Stanisław Ryniak, tahanan Polandia pertama di Auschwitz Ryniak, yang berusia 24 tahun pada tahun 1940, ditangkap oleh Jerman di kampung halamannya di Auschwitz I. Sanok pada awal Mei dan dituduh sebagai anggota perlawanan Polandia. Dia diangkut ke penjara Tarnów pada tanggal 7 Mei, bersama dengan 18 orang Polandia dari Jarosław. (Ryniak selamat dari Auschwitz dan setelah Perang Dunia Kedua; dia meninggal di Wrocław pada tahun 2004, dalam usia 88 tahun.)

Tahanan nomor 243 diberikan kepada Jerzy Bielecki, seorang pekerja sosial Katolik Polandia berbahasa Jerman yang berusia 19 tahun pada tahun 1940. Ia ditangkap dan ditangkap oleh Gestapo saat melintasi perbatasan dengan Hungaria pada tanggal 7 Mei 1940, dalam perjalanan untuk bergabung Tentara Polandia di Barat. Dia selamat dari cobaan tersebut selama beberapa tahun sebelum berhasil melarikan diri dari kamp pada tahun 1944, bersama dengan pacarnya yang keturunan Polandia-Yahudi Cyla Cybulska, yang merupakan narapidana Auschwitz II. (Setelah perang, Bielecki menerima penghargaan Orang Benar di Antara Bangsa.) Ia juga ikut mendirikan dan memimpin Asosiasi Kristen Keluarga Auschwitz pascaperang.

Tahanan nomor 349 diberikan kepada seniman Polandia terkenal dan pemain ski Olimpiade Bronislaw Czech, yang ditangkap di kampung halamannya di Zakopane, juga pada bulan Mei; dia dibunuh di kamp empat tahun kemudian pada tanggal 4 Juni 1944. Tahanan nomor 758, pengangkutan terakhir, ditugaskan ke Ignacy Plachta dari Łódź. Plachta telah ditangkap oleh Gestapo di kota selatan Zagórz pada tanggal 1 Februari 1940, ketika mencoba melarikan diri ke Hungaria.

Setibanya di sana, orang Polandia berbaris dalam lima baris dan disambut oleh Schutzhaftlagerführer Hauptsturmführer Karl Fritzsch, yang mengumumkan: "Anda datang ke sini bukan ke sanatorium, tetapi ke kamp konsentrasi Jerman dan tidak ada jalan keluar lain selain melalui cerobong asap krematorium. Kalau ada yang tidak suka, mereka bisa langsung dilempar ke kawat. Kalau ada orang Yahudi di dalam pengangkutan, mereka diijinkan hidup tidak lebih dari dua minggu, pendeta satu bulan, dan yang lainnya tiga bulan." Namun krematorium baru mulai beroperasi pada tanggal 15 Agustus 1940.

Meskipun prospeknya suram, Aleksandra Pietrzykowa menetapkan bahwa sekitar 200 anggota transportasi pertama selamat. Eugeniusz Niedojadlo, yang menghabiskan hampir lima tahun di Auschwitz, mengatakan bahwa anggota pengangkutan pertama berusaha untuk tetap bersatu selama masa interniran mereka. Para narapidana Tarnów juga bekerja sama dengan narapidana Polandia lainnya, yang berasal dari kota terdekat, Rzeszów.

Saat ini, alun-alun di depan bekas pemandian umum di Tarnów disebut Alun-alun Narapidana Auschwitz, dan pada tahun 1975, sebuah monumen memperingati keberangkatan angkutan pertama ke Auschwitz diresmikan di sana.