Pemodelan proses bisnis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh pemodelan proses bisnis dari sebuah proses dengan alur normal, lengkap dengan notasi pemodelan proses bisnis.

Pemodelan proses bisnis adalah representasi dari fungsi-fungsi yang berkaitan dengan kegiatan bisnis seperti masukan, kendali, keluaran dan sumber daya bisnis. Pemodelan proses bisnis dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian mana saja yang masih perlu diperbaiki dari proses bisnis tersebut. Maka dari itu, pemodelan proses bisnis akan berlanjut ke tahap perbaikan proses bisnis.

Jenis[sunting | sunting sumber]

Pemodelan proses bisnis utamanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu model awal dan model situasi baru. Model awal merupakan model proses bisnis yang situasinya sedang berlangsung pada masa sekarang. Sedangkan model situasi baru adalah model proses bisnis yang memiliki tujuan dan harapan untuk diterapkan pada masa depan.[butuh rujukan]

Proses[sunting | sunting sumber]

Proses bisnis dapat dimodelkan dalam tiga jenis model, yaitu proses manajemen, proses operasional dan proses pendukung. Proses manajemen ialah proses yang mengendalikan operasional dari sistem. Proses operasional ialah proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran tujuan utama. Proses pendukung ialah proses yang harus ada untuk mendukung proses inti.[butuh rujukan]

Proses bisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran. Selain itu, proses bisnis membutuhkan masukan dan keluaran proses. Proses bisnis juga membutuhkan sumber daya untuk memproses masukan. Pelaksanaan proses bisnis harus dilakukan secara berurutan dan melibatkan lebih dari satu bagian. Dalam aktivitasnya, proses bisnis dapat memberi keuntungan dan kemudahan untuk semua pelanggan.[butuh rujukan]

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]