Pembicaraan:Baháʼí

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pembicaraan:Baha'i)

"Tujuan dasar yang menjiwai Keyakinan dan Agama Tuhan ialah untuk melindungi kepentingan-kepentingan umat manusia dan untuk memajukan kesatuan umat manusia, serta untuk memupuk semangat cinta asih dan persahabatan di antara manusia " --Baha'u'llah

Agama Baha'i adalah agama yang independen dan bersifat universal, bukan sekte dari agama lain. Pesuruh Tuhan dari agama Baha'i adalah Baha'u'llah yang mengumumkan bahwa tujuan agama-Nya adalah untuk mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia dan memperbaharui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia.

Umat Baha'i berkeyakinan bahwa agama harus menjadi sumber perdamaian dan keselarasan, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa maupun dunia. umat Baha'i telah dikenal sebagai sahabat bagi para penganut semua agama, karena melaksanakan keyakinan ini secara aktif.

Ajaran-ajaran Agama Baha'i antara lain adalah keyakinan pada keesaan Tuhan, kebebasan beragama, kesatuan dalam keanekaragaman, serta menjalani kehidupan yang murni dan suci. Selain itu agama Baha'i juga menngajarkan peningkatan kehidupan spiritual, ekonomi, dan sosial-budaya; menggunakan musyawarah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan; menunjukkan kesetiaan terhadap pemerintah; serta mewajibkan pendidikan bagi semua anak. Ajaran-ajaran tersebut ditujukan untuk kesatuan umat manusia demi terciptanya perdamaian dunia.

SEJARAH RINGKAS

Baha'u'llah (yang berarti Kemuliaan Tuhan) adalah Pesuruh Tuhan dari Agama Baha'i. Pada tahun 1863 Ia mengumumkan misi-Nya untuk menciptakan kesatuan umat manusia serta mewujudkan keselarasan di antara agama-agama. Dalam perjalanan-NYa di sebagian besar kerajaan Turki, Baha'u'llah banyak menulis wahyu yang diterimaNya dan menjelaskan secara luas tentang keesaan Tuhan, kesatuan agama serta kesatuan umat manusia.

Walaupun Baha'u'llah dijatuhi hukuman karena Ajaran agama-Nya, sebagaimana juga dialami oleh para Rasul dan Nabi Tuhan yang lainnya, namun Baha'u'llah terus mengumumkan bahwa umat manusia kini berada pada ambang pintu zaman baru, zaman kedewasaan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sekarang terbuka kemungkinan bagi setiap orang untuk melihat seluruh bumi dengan semua bangsanya yang beranekaragam, dalam satu perspektif. Baha'u'llah melengkapi. Semua Rasul dan NAbi mengajarkan keesaan Tuhan dan mewujudkan cinta Tuhan dalam kalbu-kalbu para hamba-Nya. Mereka telah mendidik umat manusia secara berkesinambungan ke tingkat-tingkat yang lebih tinggi dalam perkembangan jasmani dan rohani, Baha'u'llah bersabda bahwa kini saatnya telah tiba bagi setiap bangsa di dunia untuk menjadi anggota dari satu keluarga besar umat manusia. Selanjutnya Ia juga mengajarkan bahwa saatnya telah tiba untuk mewujudkan kesatuan umat manusia serta mendirikan suatu masyarakat sedunia.


Dalam surat wasiat-Nya, Baha'u'llah menunjuk putra sulung-Nya, 'Abdul-Baha, sebagai suri teladan Agama Baha'i, Penafsir yang sah atas Tulisan Suci-Nya, serta pemimpin Agama Baha'i setelah Baha'u'llah wafat. Baha'u'llah wafat pada tahun 1892 di Bahji yang terletak di Tanah Suci.


Pada tahun 1911-1913 'Abdul -Baha melakukan perjalanan ke Mesir, Eropa dan Amerika. Dia mengumumkan misi Baha'u'llah mengenai perdamaian dan keadlian sosial kepada para jamaah semua agama, berbagai organisasi pendukung perdamaian, para pengajar di universitas-universitas, para wartawan, pejabat pemerintah, serta khalayak umum lainnya.

'Abdul-Baha,yang wafat pada tahun 1921, dalam surat wasiatnya menunjuk cucu tertuanya Shoghi Effendi Rabbani, sebagai Wali Agama Baha'i dan penafsir ajaran agama ini. Hingga wafatnya pada tahun 1957, Shoghi Effendi menterjemahkan banyak Tulisan Suci Baha'u'llah dan 'Abdul-Baha ke dalam Bahasa Inggris dan menjelaskan makna dari Tulisan-tulisan suci. Ia juga membantu didirikannya lembaga-lembaga masyarakat Baha'i yang berdasarkan pada ajaran Baha'i di seluruh penjuru dunia. 'Abdul-Baha dan Shoghi Effendi dengan setia telah menuntun Agama Baha'i sesuai dengan ajaran-ajaran Baha'u'llah. Tida ada sekte ataupun aliran didalam Agama Baha'i.


TULISAN SUCI BAHA'I

Salah satu keunikan Wahyu Agama Baha'i ialah masih tersimpannya dengan baik semua Tulisan-tulisan Suci dalam bentuk asli yang disahkan oleh Baha'u'llah sendiri, sehingga tidak ada keraguan atas autentisitasnya. Dalam Ayat-ayat Suci-Nya, yang diwahyukan antara 1853-1892, Baha'u'llah mengulas berbagai hal seperti keesaan Tuhan dan fungsi Wahyu Ilahi; tujuan hidup;. ciri dan sifat roh manusia; kehidupan sesudah mati; hukum-hukum dan prinsip-prinsip Agama; ajaran-ajaran akhlak; perkembangan kondisi dunia seta masa depan umat manusia. Selain dituntun oleh Tulisan Suci Baha'u'llah, kehidupan masyarakat Baha'i juga dibimbing melalui buku-buku dan surat-surat yang ditulis 'Abdul-Baha dan Shoghi Effendi. Buku-Buku Baha'i kini dapat dibaca dalam lebih dari 800 bahasa.

External links found that need fixing (Oktober 2023)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Baháʼí that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 26 Oktober 2023 00.36 (UTC)[balas]