Pekalongan, Lampung Timur
Pekalongan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Lampung |
Kabupaten | Lampung Timur |
Pemerintahan | |
• Camat | Ery Rakhman, SE, MM |
Populasi | |
• Total | 46,667 jiwa (2.014) jiwa |
Kode Kemendagri | 18.07.04 |
Kode BPS | 1804100 |
Luas | 110,04 km² |
Desa/kelurahan | 12 desa[1] |
Pekalongan adalah sebuah kecamatan di Lampung Timur, Lampung, Indonesia.
Wilayah
[sunting | sunting sumber]Pekalongan memiliki wilayah seluas 110,04 km². Wilayah administratif kecamatan ini terbagi menjadi dua belas desa, yaitu Adirejo, Sidodadi, Gondang Rejo, Siraman, Pekalongan, Tulus Rejo, Jojog, Gantiwarno, Kali Bening, Wonosari, Adi Jaya dan Ganti Mulyo.
Secara geografis, kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Batanghari Nuban dan di sebelaha barat berbatasan dengan Kota Metro. Semua desa di kecamatan ini memiliki topografi datar.
Pertanian
[sunting | sunting sumber]Pada subsektor peternakan hewan besar, jenis mamalia kambing merupakan komoditas terbanyak yang dibudidayakan dengan jumlah sekitar 5.087 ekor. Selanjutnya untuk populasi domba yang dibudidayakan tercatat 465 ekor, kerbau 45 ekor dan babi 18 ekor.
Di kecamatan ini juga terdapat sebuah Unit Produksi Benih Tanaman Buah Pekalongan yang merupakan bagian dari UPTD Balai Benih Induk Dinas Pertanian TPH Provinsi Lampung.[2]
Industri dan energi
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar industri pengolahan yang ada di Pekalongan dikelompokkan sebagai industri rumah tangga dengan jumlah 1.878 unit industri. Selain itu, terdapat pula 21 perusahaan industri kecil dan sebuah industri sedang yang beroperasi di kecamatan ini.
Pengaliran listrik oleh PLN telah mencapai seluruh desa yang ada di Pekalongan. Namun, belum seluruh rumah tangga di pedesaan yang dapat menikmati sarana listrik ini. Jumlah pelanggan listrik PLN pada 2014 terbanyak terdapat di Desa Gondang Rejo dengan jumlah 1.045 pelanggan. Sementara itu, di Desa Adirejo sebanyak 835 pelanggan, Desa Adijaya sebanyak 614 pelanggan, Desa Wonosari sebanyak 664 pelanggan, Desa Kalibening sebanyak 489 pelanggan, Desa Gantiwarno sebanyak 669 pelanggan, Desa Jojog sebanyak 868 pelanggan, Desa Tulusrejo sebanyak 616 pelanggan, Desa Pekalongan sebanyak 926 pelanggan, Desa Siraman sebanyak 748 pelanggan, dan Desa Sidodadi sebanyak 1.004 pelanggan. Desa Gantimulyo tercatat jumlah pelanggan paling sedikit jika dibandingkan dengan desa lainnya, yaitu sebanyak 418 pelanggan.
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Penduduk di Pekalongan selama tahun 2014 berjumlah 46.667 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 424 jiwa/km². Di kecamatan ini terdapat 12.661 rumah tangga dengan rata-rata tiap rumah tangga berisikan empat orang anggota rumah tangga. Perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan di Pekalongan pada 2014 adalah 101.
Perumahan rakyat menurut klasifikasi di Pekalongan pada 2014 yang terbanyak merupakan rumah permanen yaitu sekitar 88%, kemudian rumah non permanen sebanyak 11% dan sisanya (1%) merupakan rumah semi permanen.
Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Pekalongan. Hal itu terlihat dari keberadaan sarana ibadah berupa masjid dan musala yang mendominasi di kecamatan ini. Masjid merupakan sarana ibadah terbanyak dengan jumlah sekitar 78 buah. Selain itu, terdapat pula sekitar 60 musala, 15 gereja, serta beberapa pura dan wihara.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Indikator Pendidikan Kecamatan Pekalongan, 2014/2015
Jenjang pendidikan | Perbandingan murid/guru | Perbandingan murid/kelas |
---|---|---|
Taman kanak-kanak | 7 | 11 |
Sekolah dasar | 12 | 20 |
Sekolah menengah pertama | 22 | 88 |
Sekolah menengah atas | 8 | 30 |
Sekolah menengah kejuruan | 11 | 46 |
Berdasarkan tabel indikator pendidikan di Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015, jumlah guru dan kelas yang tersedia di kecamatan ini dinilai memadai untuk tiap jenjang pendidikan. Pada tahun ajar 2014/2015, seorang guru hanya terbebani 7 orang siswa pada jenjang taman kanak-kanak, 12 orang siswa pada tingkat sekolah dasar, 22 orang pada tingkat sekolah menengah pertama, 8 orang siswa pada tingkat sekolah menengah atas dan 11 orang pada tingkat sekolah menengah kejuruan.
Sarana pendidikan di Pekalongan tersedia dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah kejuruan. Beberapa lembaga pendidikan anak usia dini mulai bermunculan pula dalam kurun beberapa tahun terakhir.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Sarana kesehatan yang tersedia di Pekalongan didominasi oleh posyandu dengan jumlah sekitar 61 unit. Selain itu, di kecamatan ini juga terdapat 7 puskesmas atau puskesmas pembantu, 6 poskesdes, 13 rumah bersalin, 10 praktik kesehatan dan 2 poliklinik.
Jumlah tenaga kesehatan di Pekalongan pada 2014 sebagian besar (73,21%) merupakan tenaga kesehatan medis, seperti bidan, perawat dan dokter. Bidan sebagai tenaga kesehatan medis masih menempati posisi tertinggi sebagai tenaga kesehatan dengan jumlah 22 bidan.[3]
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Kegiatan perdagangan rakyat di Pekalongan dilayani oleh sebuah pasar kecamatan yang terletak di Desa Pekalongan dengan masa operasi setiap hari. Selain itu, terdapat pula beberapa pasar pagi di beberapa desa, minimarket dan warung.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka 2023". lampungtimurkab.bps.go.id. hlm. 23. Diakses tanggal 2024-01-27.
- ^ http://bbilampung.blogspot.co.id/
- ^ https://lampungtimurkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Pekalongan-2015.pdf Diarsipkan 2016-08-28 di Wayback Machine. Statistik Daerah Kecamatan Pekalongan 2015
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
- Situs web resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur
- Blog UPTD Balai Benih Induk Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung