Pantera (mitologi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pantera sebagai lambang munisipalitas Barenburg, Belanda.

Pantera (bahasa Latin: panthera; dari Yunani: πάνθηρ, translit. panthēr) adalah makhluk dalam mitologi Eropa yang menyerupai kucing besar dengan kulit bertotol-totol.

Menurut legenda abad pertengahan, setelah bersantap, pantera akan tidur di sebuah gua selama tiga hari. Setelah periode tersebut berakhir, si pantera akan mengaum, dan aumannya menyebarkan bau harum. Bau tersebut akan memikat makhluk yang menciumnya (kecuali naga yang merupakan satu-satunya makhluk yang kebal terhadap baunya) dan siklus makanannya akan terulang lagi.

Bangsa Yunani Kuno percaya bahwa pantera adalah wahana yang digemari oleh Dewa Dionisos.

Ilustrasi[sunting | sunting sumber]

Contoh pantera yang tidak mirip kucing.

Meskipun sering digambarkan mirip kucing, pantera juga pernah digambarkan dalam sosok berbeda. Pantera digambarkan menyerupai keledai, sebagai makhluk campuran dengan kepala bertanduk, leher panjang dan bertubuh kuda, dan sebagainya (kata "panthera", dalam bahasa Yunani, dapat ditafsirkan sebagai "setiap hewan buas", mendukung gagasan sebagai makhluk campuran). Hal ini disebabkan karena banyak orang yang menggambarkannya tidak tahu bagaimana sesungguhnya wujud pantera itu; namun dalam beberapa kasus, hal ini disebabkan karena pengaruh budaya. Pada umumnya di Jerman, pantera digambarkan dalam lambang sebagai hewan bertanduk empat, bertelinga sapi dan lidah merah berapi-api. Contohnya adalah lambang kota Cres, Kroasia.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]