Pandemi Covid-19 di Mizoram

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pada 30 Januari 2020, kasus pertama pandemi COVID-19 di India dilaporkan berasal dari China. Kemudian secara perlahan, pandemi kemudian menyebar ke berbagai negara bagian dan wilayah persatuan termasuk negara bagian Mizoram. Pada 24 Maret 2020 kasus pertama tercatat di wilayah ini.[1] Kemudian kepada 28 Oktober 2020 kematian pertama tercatat.[2]

Linimasa[sunting | sunting sumber]

Maret 2020[sunting | sunting sumber]

Pada 24 Maret, kasus pertama virus corona dikonfirmasi pada seorang warga dari Aizawl. Dia kembali dari Belanda pada 16 Maret dan mulai mengalami gejala seperti demam dan batuk. Pria tersebut kemudian diisolasi di Zoram Medical College.[3]

April 2020[sunting | sunting sumber]

Tidak ada kasus COVID-19 di Mizoram hingga 19 April. Kemudian seorang pasien kanker wanita berusia 22 tahun dari negara bagian yang dikonfirmasi positif pada 13 April di Mumbai. Kemudian tiga lagi kasus positif COVID-19 telah dikonfirmasi di rumah Mumbai Mizoram.[4]

Mei 2020[sunting | sunting sumber]

Seorang pria berusia 74 tahun dari Mizoram dikonfirmasi positif COVID-19 meninggal pada 3 Mei 2020 di Kolkata. Pria tersebut adalah orang pertama dari Mizoram yang meninggal karena terinfeksi COVID-19.[5]

Juni 2020[sunting | sunting sumber]

Jumlah kasus di Mizoram hingga 5 Juni 2020 yakni mencapai 22 kasus. Dari 21 kasus aktif, satu diantaranya sudah sembuh total dari virus tersebut.[6]

Juli 2020[sunting | sunting sumber]

Jumlah kasus di Mizoram sampai dengan 5 Juli 2020 yakni mencapai 162 kasus. Dari kasus tersebut ada 35 kasus aktif dan 127 sudah sembuh.[7]

Agustus 2020[sunting | sunting sumber]

Mizoram melewati total kasus 500 Pada 4 Agustus.[8] Jumlah kasus di Mizoram sampai saat ini adalah 501. Dari kasus tersebut 219 kasus aktif dan 282 sudah sembuh.[9]

Pengujian[sunting | sunting sumber]

Laboratorium pengujian sampel COVID-19 yang dimiliki Mizoram berada di Zoram Medical College.[10] Pemerintah Mizoram juga membeli 1.000 alat pengujian dari Assam Medical College.[11] Untuk pembelian 10 mesin Trunenat, pemerintah negara bagian juga memberikan sanksi lebih dari Rs 2 crore dari Chief Minister Relief Fund (CMRF).[12] Laboratorium TrueNet diresmikan di lantai dasar Rumah Sakit Serchhip. Rumah Sakit Serchhip berada di distrik Serchhip. Laboratorium ini dilengkapi dengan dua ekstraksi RNA. Laboratorium ini juga mampu menguji COVID-19. Dengan begitu pemerintah dapat mengurangi waktu tunggu secara signifikan, karena semua sampel uji telah dikirim sebelumnya ke Zoram Medical College.[13] Pemerintah negara bagian juga telah menerima lebih dari 7.800 alat tes cepat atau anti-tubuh untuk COVID-19 dari Dewan Riset Medis India (ICMR).[14]

Pekerja migran[sunting | sunting sumber]

Dukungan finansial[sunting | sunting sumber]

Bantuan keuangan yang diberikan oleh Pemerintah Negara Bagian Mizoram lebih dari Rs 1,58 crore kepada setidaknya 43 Asosiasi Kesejahteraan Mizo di berbagai negara bagian untuk membantu orang-orang yang terlantar dari negara bagian.[15]

Transpirasi ke status asal[sunting | sunting sumber]

Pelajar dan buruh yang terdampar di berbagai bagian India dan luar negeri telah kembali ke Mizoram berjumlah Lebih dari 11.541.[16] Beberapa dari mereka yang kembali datang dengan kereta Shramik seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

  • Kereta Khusus Shramik yang membawa 837 orang dari Chennai & Puducherry mencapai Mizoram pada 15 Mei 2020.[17]
  • Kereta Khusus Shramik yang membawa 1.400 orang berangkat dari Bengaluru mencapai stasiun kereta Bairabi.[18]
  • Pada 29 Mei 2020 Kereta Khusus Shramik yang membawa 1.293 orang berangkat dari Margao dalam perjalanan ke stasiun kereta Bairabi, Mizoram.[19]
  • Pada 31 Mei 2020 Kereta Khusus Shramik yang membawa 1.436 orang berangkat dari Delhi mencapai stasiun kereta Bairabi.[20]
  • Pada 29 Mei 2020 Kereta Khusus Shramik berangkat dari Mumbai melalui Pune dalam perjalanan ke stasiun kereta Bairabi pada 30 Mei 2020.[21]
  • Pada 24 Mei 2020 Kereta Khusus Shramik yang membawa 475 orang berangkat dari Hyderabad dalam perjalanan ke stasiun kereta Bairabi, Mizoram.[22]

Dampak[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pemerintah Mizoram telah melarang pembukaan sekolah untuk tahun 2020–2021 hingga situasi menjadi stabil.[23]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Anak muda yang telah kembali dari berbagai penjuru negeri telah kehilangan pekerjaan karena merebaknya virus korona baru di Mizoram yakni berjumlah Lebih dari 1.900.[24] Sedangkan Lebih dari 40.000 pekerja konstruksi mendapat bantuan masing-masing sebesar Rs 3.000 dari pemerintah Mizoram karena penguncian.[25]

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Kerugian sebesar Rs 25-Rs 30 lakh dialami para petani kelapa sawit di negara bagian tersebut karena tidak adanya pasar. Dampak ini juga dirasakan para petani tanaman komersial lainnya seperti jahe, kunyit dan tebu juga menghadapi kesulitan karena mereka tidak dapat memanen hasil mereka.[26]

Vaksin COVID-19 dengan persetujuan untuk penggunaan darurat atau bersyarat[sunting | sunting sumber]

Covishield[sunting | sunting sumber]

Covishield ini dikembangkan oleh University of Oxford dan perusahaan spin-outnya, Vaccitech.[27] Drug Controller General of India, menyetujui penggunaan darurat atau bersyarat dari vaksin COVID-19 AZD1222 dari AstraZeneca (dipasarkan sebagai Covishield) pada tanggal 1 Januari 2021.[28] Vaksin ini adalah vaksin vektor virus berdasarkan Adenovirus yang kekurangan replikasi sehingga menyebabkan flu pada simpanse. Vaksin ini sapat disimpan, diangkut dan ditangani pada kondisi pendingin normal (dua-delapan derajat Celcius / 36-46 derajat Fahrenheit). Vaksin Covishield gelombang pertama dikirim dari Serum Institute of India.[29]

Covaxin[sunting | sunting sumber]

BBV152 (dipasarkan sebagai Covaxin), vaksin asli pertama, yang dikembangkan oleh Bharat Biotech. Bharat Biotech bekerja sama dengan Dewan Riset Medis India dan Institut Virologi Nasional menerima persetujuan dari Drug Controller General of India untuk penggunaan darurat atau bersyaratnya.[30] Selanjutnya pada 14 Januari 2021 vaksin Covaxin gelombang pertama dikirim dari Bharat Biotech, meskipun masih dalam tahap pengujian ketiga.[31]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Coronavirus in Mizoram: Total number of COVID-19 positive cases, deaths on April 14, 2020". Deccan Herald. 14 April 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  2. ^ "Mizoram registers first COVID-19 death". Economic Times. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  3. ^ "50-year-old man tests positive for Coronavirus in Mizoram; second case in Northeast". Economic times. Diakses tanggal 31 Maret 2021. 
  4. ^ "No new corona case in any NE state, most patients recovering". outlook India. Diakses tanggal 31 Maret 2021. 
  5. ^ "Mizoram man dies of coronavirus in Calcutta". Telegraph India. Diakses tanggal 31 Maret 2021. 
  6. ^ "Covid-19 in India". Covid-19 India. Diakses tanggal 31 Maret 2021. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "MoHFW-GOI". Ministry of Health and Family Welfare. Diakses tanggal 31 Maret 2021. 
  8. ^ "Mizoram's COVID-19 Tally Crosses 500 Marks". pratidintime.com. Diakses tanggal 1 April 2021. 
  9. ^ "MoHFW-GOI". Ministry of Health and Family Welfare. Diakses tanggal 1 April 2021. 
  10. ^ "Mizoram gets COVID-19 lab in ZMC hospital". newsonair. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-04. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  11. ^ "Mizoram, 5th state in NE to get COVID-19 testing lab". outlook India. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  12. ^ "Mizoram: 2 more test COVID-19 positive; state tally rises to 162". eastmojo. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  13. ^ "Covid-19 Testing facilities in Serchhip". Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  14. ^ "Over 7,800 rapid test kits in Mizoram". business standard. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  15. ^ "COVID-19 lockdown: Over 5,500 people from Mizoram stranded in other states". deccan herald. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  16. ^ "Over 11,500 migrants returned to Mizoram since April". outlook India. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  17. ^ "Shramik Special train carrying 837 people from Chennai & Puducherry reaches Mizoram". newsonair. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-04. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  18. ^ "Shramik Special train carrying". newslivetv. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  19. ^ "3 Shramik specials leave with 3,500". timesofindia. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  20. ^ "Mizoram: 1436 return from Delhi". nenow. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  21. ^ "Locals from Mizoram stranded in Maharashtra sent back home via special train/". airnews. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  22. ^ "475 people return to Mizoram from Telangana". outlook India. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  23. ^ "Mizoram postpones opening of school". Financialexpress. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  24. ^ "Mizoram: Over 1,900 youths lose jobs amid COVID-19 crisis". nenow. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  25. ^ "Over 40,000 construction workers get financial assistance in Mizoram". Economic times. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  26. ^ "Cash-crop farmers hit in Mizoram". Telegraph India. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  27. ^ "AstraZeneca's COVID-19 vaccine authorised for emergency supply in the UK". AstraZeneca. AstraZeneca. 30 Desember 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  28. ^ "COVID-19 vaccine Covishield gets approval from DCGI's expert panel". The Hindu. 1 Januari 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  29. ^ "Stand By, India: Serum Institute Sends Out Vaccines, 1st Batch In Delhi". NDTV. 12 Januari 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  30. ^ "Expert panel recommends Bharat Biotech's Covaxin for restricted emergency use". News18. 2 Januari 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021. 
  31. ^ "Covaxin delivery starts, 'full initial procurement allotted'". Indian Express. 14 Januari 2021. Diakses tanggal 25 Maret 2021.