Pakis tangkur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Pakis tangkur
Selliguea feei
Selliguea feei, panel dari karya Bory de Saint-Vincent
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
[[Polypo dengarkandiaceae]]
Genus:
Selliguea
Spesies:
S. feei
Nama binomial
Selliguea feei
Bory (1825)
Sinonim

Grammitis vulcanica Blume (1828)
Polypodium feei Mett. (1856)
Pleopeltis feei Alderw. (1909)

Pakis tangkur atau Selliguea feei adalah sejenis tumbuhan paku yang biasa dijumpai di pegunungan Jawa, Sumatra, dan Nusa Tenggara, khususnya di kawasan bebatuan tepi kepundan gunung api, pada ketinggian di atas 900 m. Tumbuhan ini tumbuh di batang pohon atau sela-sela bebatuan tepi kepundan karena memiliki ketahanan terhadap asap vulkanik (solfatara dan fumarola) yang lebih tinggi daripada banyak tumbuhan lainnya.

Pertelaan[sunting | sunting sumber]

Pakis tangkur, memperlihatkan daun steril dan rimpang.

Tumbuhan yang cenderung merambat di permukaan. Rimpang menjalar, diameter 3–8 mm, tertutup dengan rapat oleh sisik meruncing berwarna coklat keemasan. Daun tumbuh dari rimpang dengan jarak 1–4 cm; berkas pembuluh urat daun 10-13, dengan selubung pembuluh mengeras. Daun sederhana, berbeda bentuk antara daun fertil dan daun steril; daun fertil memiliki tangkai yang kaku, panjang 4–30 cm, licin, tegak, helainya cenderung lanset 7–25 cm × 2–7 cm, tepinya kaku bertulang, warna hijau cerah; daun steril lebih lebar, panjang tankai 2,5–45 cm, helai bulat telur sampai cenderung lanset, ukuran 5–31 cm × 2–10 cm; urat daun utama menonjol pada permukaan bawah, terasa jelas; anak urat daun tidak teraba; banyak memiliki hidatoda. Sori sejajar dengan anak urat daun, lebar 3–5 mm.

Banyaknya kromosom: 2n = 74.

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

Di Jawa, rimpangnya menjadi bahan baku jamu yang dianggap berkhasiat peluruh (diuretik) dan obat untuk reumatik dan hipertensi. Ada yang mengatakan juga memiliki khasiat afrodisiak (penambah gairah seksual). Tumbuhan ini dapat pula menjadi hiasan rumah-rumah di kawasan pegunungan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Dedy Darnaedi & N. Wulijarni-Soetjipto. Selliguea feei (PROSEA). Artikel di @PlantUse, diambil dari PROSEA. Diakses 14 Februari 2019.