Neuroekonomi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Neuroekonomi adalah kajian antardisiplin yang berupaya mencari tahu bagaimana seseorang mengambil keputusan, terutama terkait perilaku ekonominya dalam kaitannya dengan fungsi kerja otak, dan bagaimana penemuan-penemuan di bidang ilmu saraf dapat membatasi dan membantu model-model ekonomi. Dapat dikatakan bahwa neuroekonomi memperluas kajian ekonomi perilaku dengan mempelajari kaitan antara perilaku ekonomi dengan mekanisme neural.[1] Neuroekonomi menghubungkan penelitian-penelitian di bidang ilmu saraf, ekonomi eksperimental dan perilaku, dan psikologi kognitif dan sosial.[2] Perkembangan di bidang perilaku pengambilan keputusan juga membuat neuroekonomi dapat dikaji dari perspektif teori biologi, ilmu komputer, dan matematika.[3]

Metodologi[sunting | sunting sumber]

Dalam neuroekonomi, citra neural dari subjek manusia digunakan untuk menentukan bagian otak yang paling aktif saat mengerjakan suatu tugas tertentu. Beberapa teknik pencitraan yang digunakan ialah fMRI dan PET yang sangat bermanfaat dalam melihat bagian-bagian otak yang paling aktif saat mengerjakan tugas tertentu tersebut serta ERP yang dapat digunakan untuk mendapatkan penjelasan tentang rentang waktu tertentu dalam suatu wilayah otak.[4][5][6][7][8]

Selain menganalisis citra otak, neuroekonomi juga menganalisis zat kimia di dalam otak terkait perilaku-perilaku tertentu. Beberapa hasil penemuan melalui penelitian dengan metode ini di antaranya keterlibatan serotonin dalam pengambilan keputusan yang bersifat intertemporal manakala dopamin lebih terlihat apabila konteks pengambilan keputusan berdasarkan ketidakpastian.[9][10] Penemuan lainnya menunjukkan bahwa penambahan tingkat oksitosin dapat meningkatkan rasa kepercayaan bagi seseorang manakala tingkat kortisol yang lebih tinggi menunjukkan perilaku yang lebih impulsif.[11][12]

Selain mengkaji perilaku manusia dalam mengambil keputusan, neuroekonomi juga meneliti bagaimana kerusakan pada bagian tertentu dalam otak mapun gangguan psikiatris seperti skizofrenia, autisme maupun depresi berdampak pada perilaku seseorang, terutama perilaku ekonominya.[13][14][15][16][17]

Kritik[sunting | sunting sumber]

Beberapa kritik terhadap neuroekonomi di antaranya menilai bahwa cabang ilmu ini terlalu melebih-lebihkan apa yang ia mampu tawarkan dan tidak memahami serta meremehkan model-model ekonomi tradisional.[18][19] Ekonom-ekonom tradisional juga berpandangan bahwa pendekatan neuroekonomi dalam penelitian ekonomi memasukkan data-data yang tidak perlu seperti rentang waktu tanggapan, gerakan mata, dan sinyal neural yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan.[20]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Center for Neuroeconomics Study at Duke University http://dibs.duke.edu/research/d-cides/research/neuroeconomics Diarsipkan 2014-03-20 di Wayback Machine.
  2. ^ Levallois, Clement; Clithero, John A.; Wouters, Paul; Smidts, Ale; Huettel, Scott A. (2012). "Translating upwards: linking the neural and social sciences via neuroeconomics". Nature Reviews Neuroscience. 13 (11): 789–797. doi:10.1038/nrn3354. ISSN 1471-003X. PMID 23034481. 
  3. ^ Loewenstein, G., Rick, S., & Cohen, J. (2008). Neuroeconomics. Annual Reviews. 59: 647-672. doi:10.1146/annurev.psych.59.103006.093710
  4. ^ Volz K.G.; Schubotz R.I.; von Cramon D.Y. (2004). "Why am I unsure? Internal and external attributions of uncertainty dissociated by fMRI". NeuroImage. 21 (3): 848–857. doi:10.1016/j.neuroimage.2003.10.028. PMID 15006651. 
  5. ^ Knutson B.; Taylor J.; Kaufman M.; Peterson R.; Glover G. (2005). "Distributed Neural Representation of Expected Value". Journal of Neuroscience. 25 (19): 4806–4812. doi:10.1523/JNEUROSCI.0642-05.2005. PMID 15888656. 
  6. ^ Paulus M.P.; Hozack N.; Zauscher B.; McDowell J.E.; Frank L.; Brown G.G.; Braff D.L. (2001). "Prefrontal, parietal, and temporal cortex networks underlie decision-making in the presence of uncertainty". NeuroImage. 13 (1): 91–100. doi:10.1006/nimg.2000.0667. PMID 11133312. 
  7. ^ Billeke, P.; Zamorano, F.; Cosmeli, D.; Aboitiz, A. (2013). "Oscillatory Brain Activity Correlates with Risk Perception and Predicts Social Decisions". Cerebral Cortex. 23 (14): 2872–83. doi:10.1093/cercor/bhs269. PMID 22941720. 
  8. ^ Billeke, P.; Zamorano, F.; López, T.; Cosmeli, D.; Aboitiz, A. (2014). "Someone has to Give In: Theta Oscillations Correlate with Adaptive Behavior in Social Bargaining". Social Cognitive and Affective Neuroscience. 9 (12): 2041–8. doi:10.1093/scan/nsu012. PMC 4249481alt=Dapat diakses gratis. PMID 24493841. 
  9. ^ Mobini S.; Chiang T.J.; Ho M.Y.; Bradshaw C.M.; Szabadi E. (2000). "Effects of central 5-hydroxytryptamine depletion on sensitivity to delayed and probabilistic reinforcement". Psychopharmacology. 152 (4): 390–397. doi:10.1007/s002130000542. PMID 11140331. 
  10. ^ Fiorillo C.D.; Tobler P.N.; Schultz W. (2003). "Discrete coding of reward probability and uncertainty by dopamine neurons" (PDF). Science. 299 (5614): 1898–1902. Bibcode:2003Sci...299.1898F. doi:10.1126/science.1077349. PMID 12649484. 
  11. ^ Kosfeld M.; Heinrichs M; Zak P.J.; Fischbacher U.; Fehr E. (2005). "Oxytocin increases trust in humans". Nature. 435 (7042): 673–676. Bibcode:2005Natur.435..673K. doi:10.1038/nature03701. PMID 15931222. 
  12. ^ Takahashi T (2004). "Cortisol levels and time-discounting of monetary gain in humans". NeuroReport. 15 (13): 2145–2147. doi:10.1097/00001756-200409150-00029. 
  13. ^ De Martino B.; Camerer C.F.; Adolphs R. (2010). "Amygdala damage eliminates monetary loss aversion". Proceedings of the National Academy of Sciences. 107 (8): 3788–3792. Bibcode:2010PNAS..107.3788D. doi:10.1073/pnas.0910230107. PMC 2840433alt=Dapat diakses gratis. PMID 20142490. 
  14. ^ Spinella M.; Yang B.; Lester D. (2008). "Prefrontal cortex dysfunction and attitudes toward money: A study in neuroeconomics". Journal of Socio-Economics. 37 (5): 1785–1788. doi:10.1016/j.socec.2004.09.061. 
  15. ^ Chung, Dongil (2013). "Cognitive Motivations of Free Riding and Cooperation and Impaired Strategic Decision Making in Schizophrenia During a Public Goods Game". Schizophrenia Bulletin. 39 (1): 112–119. doi:10.1093/schbul/sbr068. PMC 3523913alt=Dapat diakses gratis. PMID 21705433. 
  16. ^ Cardinal R.N.; Howes N.J. (2005). "Effects of lesions of the nucleus accumbens core on choice between small certain rewards and large uncertain rewards in rats". BMC Neuroscience. 6: 37. doi:10.1186/1471-2202-6-37. PMC 1177958alt=Dapat diakses gratis. PMID 15921529. 
  17. ^ Padoa-Schioppa C.; Assad J.A. (2007). "The representation of economic value in the orbitofrontal cortex is invariant for changes of menu". Nature Reviews Neuroscience. 11 (1): 95–102. doi:10.1038/nn2020. PMC 2646102alt=Dapat diakses gratis. PMID 18066060. 
  18. ^ Donchin, Emanuel (November 2006). "fMRI: Not the Only Way to Look at the Human Brain in Action". Aps Observer. 19 (11). Diakses tanggal 14 October 2014. 
  19. ^ Rubinstein, Ariel (2006). "Discussion of "behavioral economics": "Behavioral economics" (Colin Camerer) and "Incentives and self-control" (Ted O'Donoghue and Matthew Rabin)". Dalam Persson, Torsten; Blundell, Richard; Newey, Whitney K. Advances in economics and econometrics: theory and applications, ninth World Congress. Cambridge, UK: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-87153-2. Diakses tanggal 2010-01-01. 
  20. ^ Gul, Faruk; Pesendorfer, Wolfgang (2008). "A Case for Mindless Economics". Dalam Schotter, Andrew; Caplin, Andrew. The Foundations of Positive and Normative Economics: A Handbook (Handbooks in Economic Methodologies). Oxford University Press, USA. hlm. 3–42. ISBN 978-0-19-532831-8. Diakses tanggal 2009-03-04.