Lompat ke isi

Nehemia 10

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Nehemia 10:7)
Nehemia 10
KitabKitab Nehemia
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
16
pasal 9

Nehemia 10 (disingkat Neh 10) adalah bagian dari Kitab Nehemia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat riwayat juru minuman raja Persia, Artahsasta, dan bupati di tanah Yehuda, Nehemia bin Hakhalya. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Pengesahan piagam perjanjian

[sunting | sunting sumber]

Sumber: Nehemia 10:1–29

Yang membubuhi meterai pada piagam perjanjian dengan Allah adalah:

  • Kepala daerah Nehemia bin Hakhalya,
  • Para imam: Zedekia, Seraya, Azarya, Yeremia, Pasyhur, Amarya, Malkia, Hatus, Sebanya, Malukh,Harim, Meremot, Obaja, Daniel, Gineton, Barukh, Mesulam, Abia, Miyamin, Maazya, Bilgai dan Semaya.
  • Orang-orang Lewi: Yesua bin Azanya, Binui, seorang dari antara anak-anak Henadad, Kadmiel.
  • Saudara-saudara mereka, yakni: Sebanya, Hodia, Kelita, Pelaya, Hanan, Mikha, Rehob, Hasabya, Zakur, Serebya, Sebanya, Hodia, Bani dan Beninu.
  • Para pemimpin bangsa: Paros, Pahat-Moab, Elam, Zatu, Bani, Buni, Azgad, Bebai, Adonia, Bigwai, Adin, Ater, Hizkia,Hodia, Hasum, Bezai, Harif, Anatot, Nebai, Magpias, Mesulam, Hezir, Mesezabeel, Zadok, Yadua, Pelaca, Hanan, Anaya, Hosea, Hananya, Hasub, Halohesh, Pilha, Sobek, Rehum, Hasabna, Maaseya, Ahia, Hanan, Anan, Malukh, Harim dan Baana.

Orang-orang yang lain, yakni: para imam dan orang-orang Lewi, para penunggu pintu gerbang, para penyanyi, para budak di bait Allah dan segala orang yang memisahkan diri dari penduduk negeri untuk patuh kepada hukum Allah, serta isteri mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, begitu juga semua orang yang cukup dewasa untuk mengerti, menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka mereka itu. Mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.

Menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka mereka itu, mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan dan ketetapan-Nya.[3]

Kebangunan rohani yang dipimpin Ezra (Nehemia 8:1–10:39) menghasilkan komitmen tegas untuk menaati kehendak Allah. Hal ini dinyatakan dalam pengabdian diri umat itu:

  • (1) untuk melayani Tuhan dalam kesetiaan kepada perintah-perintah-Nya (Nehemia 10:29);
  • (2) untuk memelihara diri mereka dari pencemaran dan memisahkan diri dari dunia (Nehemia 10:30–31; bandingkan Yakobus 1:27); dan
  • (3) untuk mendukung pekerjaan Allah dengan waktu, uang, dan harta milik mereka (Nehemia 10:32–39).[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Nehemia 10:29
  4. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]