Lompat ke isi

Nehemia 2

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nehemia 2
KitabKitab Nehemia
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
16
pasal 1
pasal 3

Nehemia 2 (disingkat Neh 2) adalah pasal kedua Kitab Nehemia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat riwayat juru minuman raja Persia, Artahsasta, dan gubernur Yehuda, Nehemia bin Hakhalya. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1] Pasal ini berisi riwayat Nehemia bin Hakhalya, juru minuman raja Persia, Artahsasta, di puri Susan, yang mendapatkan surat pengutusan raja untuk menjadi gubernur di Yehuda, serta perjalanannya sampai di Yerusalem.[2]

Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, (TB)[3]

Tahun kedua puluh dihitung dari masa pemerintahan raja Persia, Artahsasta (465-424 SM) adalah sekitar tahun 444 SM.[4]

Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?"
Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, (TB)[5]

Desakan hati pertama yang selalu terbit dalam diri Nehemia ialah berdoa. Sebelum menjawab pertanyaan raja, ia memanjatkan doa kepada Allah memohon pertolongan dan hikmat—salah satu di antara sekian peristiwa di kitab itu ketika Nehemia berdoa secara spontan kepada Allah (bandingkan Nehemia 4:4–5,9; 5:19; 6:9,14; 13:14,22,29,31).

  • 1) Dalam kasus ini, Nehemia berdiri di hadapan raja dan hanya memiliki waktu singkat untuk berseru kepada Allah di dalam hatinya. Dalam keadaan darurat kita tidak ada waktu untuk doa yang panjang. Doa singkat Nehemia menyentuh hati Allah karena telah didahului oleh empat bulan berdoa dan puasa dengan tekun. Sangat menguntungkan untuk berada di "wilayah doa".
  • 2) Kebiasaan untuk berdoa secara berkala sepanjang hari akan membuka saluran kasih karunia, pertolongan, dan hikmat Allah yang lebih besar ke dalam hidup kita. Melupakan ketergantungan kita kepada Allah dan kebutuhan akan kehadiran-Nya sepanjang hari akan membatasi pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup kita (lihat Efesus 6:18; 1 Tesalonika 5:17).[6]
Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel. (TB)[7]
Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?" (TB)[8]
  • Referensi silang: Nehemia 6:6
  • "Mereka mengolok-olokkan dan menghina kami": Olokan dan cemoohan sering kali dialami anak-anak Allah yang setia yang hari demi hari berusaha hidup benar di antara orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dunia sering kali membenci standar-standar moral orang Kristen dan mencemooh pengabdian mereka kepada Kristus. Keyakinan dan jawaban orang percaya hendaknya sama dengan yang diberikan oleh Nehemia—Allah di sorga akan menolongnya dan pada akhirnya membenarkan orang benar (Nehemia 2:20; Wahyu 2:7; 21:1–7).[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 9794158151, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 9794153850, 9789794153857
  3. ^ Nehemia 2:1 - Sabda.org
  4. ^ Nehemia 1:1
  5. ^ Nehemia 2:4 - Sabda.org
  6. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Nehemia 2:10 - Sabda.org
  8. ^ Nehemia 2:19 - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]