Nakhoda Muda
Nakhoda Muda | |
---|---|
Lahir | Tayan awal abad-18 Negeri Banjar, Kalimantan, Hindia Belanda |
Meninggal | sekitar tahun 1765 Krui, Lampung bagian barat, Hindia Belanda |
Pekerjaan | Saudagar |
Orang tua | Nakhoda Mangkuto |
Nakhoda Muda, yang bernama lahir Tayan (lahir di Negeri Banjar, Kalimantan – meninggal di Krui, Lampung bagian barat, Hindia Belanda, sekitar tahun 1765) adalah seorang saudagar Minangkabau pada pertengahan abad-18 atau pada masa kolonial Belanda. Ia merupakan saudagar besar yang berdagang lada dengan Kesultanan Banten. Karena keberhasilannya sebagai saudagar, ia pun mempunyai pengaruh yang besar di wilayah Lampung, dan kemudian diangkat sebagai Demang Semangka di Lampung bagian selatan oleh Sultan Banten.[1]
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Nakhoda Muda lahir di negeri Banjar, Kalimantan, ketika orang tuanya berpindah ke wilayah itu karena terusir dari Karimata oleh para perompak Bugis. Ia merupakan putra dari Nakhoda Mangkuto yang menikah dengan ibunya sewaktu masih di Karimata. Nakhoda Mangkuto adalah seorang saudagar Minangkabau yang berdagang antar pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Karimata.
Karya tulis dalam bahasa Melayu mengenai Nakhoda Muda yang berjudul Hikayat Nakhoda Muda, yang mengisahkan kehidupan tiga generasi keluarga saudagar Minangkabau yang berdagang lada di Lampung pada masa kolonial Belanda kemudian ditulis oleh Nakhoda Lauddin sekitar tahun 1788.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Denys Lombard. "Jaringan Asia". Gramedia Pustaka Utama. Diakses tanggal 12 Januari 2014.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Bibliography". Hikayat Nakhoda Muda. Malay Concordance Project. Diakses tanggal 12 Januari 2014.
- Rovi Yani. "Hikayat Nakhoda Muda". Scribd Inc. Diakses tanggal 12 Januari 2014.