Mata Usu, Bombana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mata Usu
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenBombana
Pemerintahan
 • CamatAswan Tebair Jaya, S.os.,M.Si
Populasi
 • Total1,637 jiwa
 • Kepadatan3,58/km2 (9,3/sq mi)
Kode pos
93775
Kode Kemendagri74.06.22
Kode BPS7406042
Luas456,17 km^2

Mata Usu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia.[1] Kecamatan ini terletak antara 5 ̊07’10” - 5 ̊16’ 47” Lintang Selatan dan antara 121 ̊45’– 121 ̊53’ Bujur Timur.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mata Usu merupakan pemekaran dari Kecamatan Kabaena yang pecah menjadi beberapa kecamatan lain seperti kecamatan Kabaena Tengah, Kabaena Timur, Kabaena Selatan, dan Kecamatan Kabaena utara.

Secara administratif, Ibukota Kecamatan Matausu adalah Desa Wia-Wia.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayah kecamatan Mata Usu adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Kabaena Utara
Timur Teluk Bone
Selatan Kecamatan Kabaena
Barat Kecamatan Kabaena

Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Mata Usu terdiri dari 5 desa antara lain:

Desa Luas (km²) Penduduk Jumlah

Dusun

Jumlah

RT

Totole 185,29 299 3 70
Kolombi Mata Usu 30,93 289 3 70
Morengke 69,03 335 3 94
Wia-wia 49,91 325 2 97
Lamuru 121,01 389 3 95
Total 456,17 1.637 14 426

Dapat dilihat bahwa, Desa Totole memiliki wilayah terluas yakni 185,29 km², sedangkan Desa Kolombi Mata Usu memiliki wilayah terkecil yang hanya seluas 30,93 km². Desa Totole merupakan desa yang paling jauh dari ibukota kecamatan yaitu mencapai 18 kilometer.

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Suasana desa Morengke Kecamatan Mata Usu

Pada tahun 2019, Mata Usu memiliki jumlah penduduk sebesar 1.637 jiwa yang terdiri dari 909 laki-laki dan 723 perempuan.

Penggunaan Penerangan[sunting | sunting sumber]

Sebanyak 75 rumah tangga di kecamatan Mata Usu adalah pengguna pembangkit listrik tenaga surya, 34 pengguna minyak tanah dan 317 masih menggunakan mesin usaha perseorangan.

Penggunaan Sumber Air untuk Memasak[sunting | sunting sumber]

Sebanyak 44 rumah tangga di kecamatan Mata Usu mengandalkan air ulang galon, 192 mengandalkan sumur, 163 mengandalkan sumber mata air dan 27 masih mengandalkan air sungai untuk memasak.

Iklim[sunting | sunting sumber]

Jumlah curah hujan tahunan (2019) di Kecamatan Mata Usu adalah 1.325 mm dengan 151 hari hujan. Bulan paling basah adalah bulan Februari dengan curah hujan mencapai 301 mm.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Mata Usu memiliki 4 TK, 4 SD/Sederajat dan 1 SMP/Sederajat. Berikut adalah statistik kependidikan di Mata Usu:

Jenjang Pendidikan Jumlah

Institusi

Jumlah

Guru

Jumlah

Murid/Siswa

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
TK 4 - 14 - 105 -
SD 4 - 42 - 257 -
SMP 1 - 5 - 45 -

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Mata Usu memiliki 1 puskesmas yang terletak di desa Wia-wia, 5 posyandu, dan 1 polindes. Jumlah tenaga medis yang ada adalah 13 bidan, 8 perawat, 1 tenaga farmasi, 1 ahli gizi, 1 ahli kesehatan masyarakat dan 10 dukun kampung.

Agama[sunting | sunting sumber]

Seluruh penduduk Mata Usu beragama Islam dan terdapat 7 masjid.

Perekonomian[sunting | sunting sumber]

Di Mata Usu terdapat 1 pasar umum permanen yang terletak di desa Wia-Wia dan 25 kios/warung non permanen. Sebanyak 28 penduduk berprofesi sebagai pedagang dimana 3 orang merupakan pedagang grosir besar dan 25 orang pedagang eceran.

Terdapat akses jalan kabupaten sepanjang 126 km di kecamatan Mata Usu dengan kondisi belum beraspal. Angkutan umum yang tersedia adalah 5 unit truk, 34 mobil pick up dan 1 mobil penumpang.

Pada tahun 2019, terdapat 10 unit industri rumah tangga dimana 2 buah bergerak dibidang pembuatan makanan dan 8 dibidang minuman dan juga 51 unit bergerak dibidang penyulingan minyak atsiri.

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2019, tercatat lahan pertanian digunakan untuk komoditas pohon buah dan sayur-mayur, dan berikut adalah statistik pertanian di Kecamatan Mata Usu:

Nama Komoditas Banyak pohon Produksi

(kw)

Komoditas Pohon berbuah
Durian 700 300
Jambu air 15 4
Jeruk Besar 50 22
Mangga 75 50
Nangka 25 13
Nenas 150 18
Pepaya 100 40
Pisang 450 65
Rambutan 200 43
Salak 100 9
Sirsak 20 7
Sukun 30 5

Produksi sayur-sayuran semusim[sunting | sunting sumber]

Nama Komoditas Luas panen

(Ha)

Produksi

(kw)

Bawang merah 6 13
Bawang daun 12 39
Kacang panjang 13 26
Cabe rawit 21 49
Tomat 11 22
Terung 9 20
Kangkung 4 8
Bayam 9 18

Peternakan[sunting | sunting sumber]

Populasi sapi pada tahun 2019 sebanyak 3.175 ekor, sedangkan kerbau 45 ekor, kambing 264 ekor, ayam kampung 13.355 ekor, dan itik 61 ekor. Produksi peternakan Bunguran Batubi terdiri dari 1.026 kg daging sapi, 15 kg daging kambing, dan 57 kg telur.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]