Lemo I, Teweh Tengah, Barito Utara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lemo I
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
Barito UtaraBarito Utara
KecamatanTeweh Tengah
Kode Kemendagri62.05.05.2010
Luas70.000 Ha
Jumlah penduduk2.226 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Lemo I adalah sebuah nama desa di wilayah Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 20 kilometer dari ibu kota kabupaten, Muara Teweh.

SEJARAH DESA LEMO I, KECAMATAN TEWEH TENGAH[sunting | sunting sumber]

Lemo berasal dari nama kayu besar yang berdiri kokoh di muara Sungai Lemo; nama kayu tersebut adalah jalemo (jelemu, Canarium). BATAS DESA sesuai kesepakatan antar desa dalam satu kecamatan dan dalam satu kabupaten yg ada di dalam dokumen tata batas desa yaitu : -SEBELAH UTARA berbatas dengan :

Desa pendreh dan desa Lemo II

-SEBELAH SELATAN berbatas dengan:

Desa B.Ninggi I, desa bintang 
ninggi II, (kec. Teweh selatan) 
Desa kamawen, desa paring lahung (kec. Montallat) Desa BATAPAH (kec. Kapuas tengah) 

-SEBELAH TIMUR Berbatas dengan :

Desa Bintang Ninggi I

-SEBELAH BARAT Berbatasan dengan:

Buhut jaya (kec. Kapuas tengah kab.kapuas) 

Batas desa ini disesuaikan dokumen kesepatan pemerintah desa terdahulu,dokumen tahun 1970 (ttd bupati yetro sinseng), kesepakatan 1984 bhwa batas antara desa Lemo I, TIDAK PERNAH BERUBAH.. ini fakta sejarah, bukan berdasarkan keterangan secara lisan

Desa lemo I, Mempunyai wilayah administrasi. kewilayahan dgn 4 dusun anak desa yaitu -Dusun Durian ramba -Dusun Teluk lihat -Dusun tangocinn -Dusun sei bamban Hal ini tertuang dalam input prodekel kemendgri desa Lemo I

Nama nama kepala desa dan kepala kampung desa lemo I :

  1. GANTIR
  2. BUSAN
  3. ROSBANDI (damang ros)
  4. ASPIRIN GANTIR
  5. WINARDI
  6. IBRAMSYAH
  7. H. BASIUNI IMUI
  8. BADRIAN ANANI
  9. NURIPANSYAH
  10. MADIANOOR
  11. NURIPANSYA

Penduduk Desa Lemo semula adalah suku Dayak. Sejalan dengan perkembangan zaman datang para pedagang suku Banjar dari Banjarmasin, dengan memakai perahu dayung singgah di Kampung Lemo lama untuk berdagang. Lama-kelamaan sebagian pedagang itu ada pula yang menetap dan kawin dengan warga setempat. Seiring waktu berjalan, penduduk Kampung Lemo tumbuh dengan subur, dan lahir keturunan perpaduan antara suku Dayak dan Banjar. Sebagian di antaranya kemudian menganut agama Islam, sebagaimana orang Banjar, dan sebagian lagi tetap pada keyakinan nenek moyang (Kaharingan). Populasi warga Lemo itu terus bertumbuh sehingga pada tahun 1899 wilayah Kampung Lemo dibagi menjadi dua bagian yaitu Kampung Lemo Dayak (Kaharingan) dan Kampung Lemo Melayu (Muslim),, untuk regulasi pembentukan desa Lemo I, kecamatan teweh tengah, tidak ditemukan referensi nya, kerena nama desa Lemo I (kampung lemo) , di bentuk sejak jaman Belanda, sehingga tidak ada SK pembentukannya. Sekarang Lemo Dayak menjadi Desa Lemo 1 dan Lemo Melayu menjadi Lemo II, Kec. Teweh Tengah, Kab. Barito Utara|"Sekilas sejarah Lemo I" oleh kades Lemo I, NURIPANSYAH.</ref>

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]