Lemak tubuh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lemak tubuh merupakan kandungan lemak yang terdapat dalam tubuh manusia. Kadar lemak tubuh manusia yang dalam keadaan seimbang digunakan sebagai cadangan energi bagi manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Lemak tubuh dengan kadar yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan pada manusia. Pengurangan kadar lemak tubuh dilakukan melalui olahraga atau diet.[1]

Persentase lemak tubuh diperoleh melalui perbandingan antara massa lemak tubuh dengan berat badan secara keseluruhan.[2] Tingkat persentase lemak tubuh juga memberikan informasi mengenai kualitas zat gizi seseorang berdasarkan pola konsumsi.[3] Penyebaran lemak tubuh di dalam tubuh manusia merupakan salah satu indikator terhadap risiko timbulnya penyakit akibat kegemukan.[4] Pengecekan lemak tubuh dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain melalui tes Dual Energi Absorptimetri Sinar-X, analisis impedansi biolistrik, peralatan skinfold caliper atau persentase lemak tubuh.[5]

Proporsi[sunting | sunting sumber]

Lemak tubuh pada manusia telah ada ketika manusia masih dalam kandungan. Pertambahan lemak tubuh terjadi pada usia kandungan 28 pekan.[6] Perempuan memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Persentase lemak tubuh pada perempuan berkisar antara 25–30%, sedangkan pada laki-laki berkisar antara 18–23%. Perbedaan proporsi ini diakibatkan perbedaan pusat penyimpanan lemak tubuh antara perempuan dan laki-laki. Penyimpanan lemak tubuh pada perempuan terpusat pada bagian periferal khususnya bagian panggul. Sedangkan pada laki-laki, penyimpanan lemak tubuh berpusat pada bagian perut.[7]

Perubahan komposisi lemak tubuh pada manusia terjadi di usia remaja. Persentase lemak tubuh pada remaja perempuan lebih banyak dibandingkan dengan remaja laki-laki. Ini disebabkan laki-laki akan mengalami penambahan massa otot dan penambahan jaringan tubuh. Pada masa awal dari usia remaja, manusia memiliki persen lemak tubuh sebesar 15–20%. Seiring dengan pertambahan usia, persentase ini mengalami peningkatan.[8]

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Cadangan bahan bakar[sunting | sunting sumber]

Lemak di dalam tubuh manusia berperan sebagai cadangan bahan bakar ketika tubuh manusia kekurangan oksigen. Peran lemak tubuh sama seperti glikogen dan pati yaitu sebagai cadangan bahan bakar yang digunakan hanya sementara saja.[9]

Penyimpanan vitamin larut lemak[sunting | sunting sumber]

Vitamin larut lemak disimpan di dalam lemak tubuh setelah berubah menjadi larutan lemak. Pengangkutan vitamin larut lemak dilakukan melalui kilomikron menuju ke darah. Lemak tubuh menyimpan vitamin larut lemak dengan jumlah yang berbeda-beda pada tiap jenis vitamin. Jenis vitamin larut lemak meliputi vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.[10]

Pengecekan[sunting | sunting sumber]

Indeks massa tubuh[sunting | sunting sumber]

Indeks massa tubuh digunakan untuk mengetahui kondisi berat badan seseorang atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan lemak tubuh. Metode pengukuran lemak tubuh menggunakan indeks ini bersifat murah dan mudah. Kekurangannya adalah tidak mampu memberikan informasi tentang penyebaran lemak tubuh dan jaringan otot.[11]

Sebuah alat ukur persentase lemak tubuh.

Persentase lemak tubuh[sunting | sunting sumber]

Dalam pelayanan kesehatan, pengecekan lemak tubuh menggunakan persentase lemak tubuh bertujuan untuk mengetahui kondisi kegemukan dan program diet yang akan diterapkan. Pola penyebaran lemak tubuh yang diukur terbagi menjadi lemak di bagian perut dan lemak di bagian bawah kulit.[12] Persentase lemak tubuh yang disertai dengan informasi tentang massa lemak tubuh dan pola penyebaran lemak tubuh dapat dijadikan indikator dalam peningkatan tekanan darah.[13] Persentase lemak tubuh dapat melakukan pengukuran lemak tubuh secara langsung sehingga telah menjadi sebuah standar yang akurat bagi pengekuruan kegemukan.[14]

Kaliper lipatan kulit[sunting | sunting sumber]

Pengukuran lemak tubuh menggunakan kaliper lipatan kulit merupakan salah satu jenis pengukuran untuk atlet. Jenis atlet yang memakai pengukuran ini adalah atlet panahan. Pengukuran lemak tubuh dilakukan untuk menjaga performa dalam olahraga dengan mengetahui tingkat ketebalan lemak tubuh. Lemak tubuh yang berlebihan dapat mempercepat terjadinya kelelahan pada tubuh manusia, khususnya pada cuaca panas.[15]

Penyakit[sunting | sunting sumber]

Lemak tubuh dapat menimbulkan beberapa jenis penyakit ketika kadarnya berlebihan di dalam tubuh manusia. Penyakit-penyakit ini yaitu hipertensi, sindrom metabolik, diabetes melitus tipe 2, stroke, penyakit kardiovaskular, dan dislipidemia. Penyakit-penyakit tersebut dapat muncul ketika lemak tubuh mengalami penumpukan pada bagian tengah dari abdomen.[16] Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, pola penyebaran lemak tubuh pada bagian tengah dari tubuh manusia memiliki kaitan terhadap abnormalitas metabolismee tubuh manusia yang mengakibatkan penyakit jantung.[17]

Seorang laki-laki yang mengalami kegemukan akibat jumlah lemak tubuh yang berlebihan.

Lemak tubuh yang berlebihan juga dapat menyebabkan kegemukan.[18] Kegemukan akibat penambahan lemak tubuh disebabkan oleh penambahan jumlah lemak yang turut menambah berat badan.[19] Kelebihan lemak dalam keadaan kegemukan tersimpan pada lapisan bawah dari kulit. Kondisi ini dihasilkan akibat adanya ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pemakaian kalori oleh tubuh manusia.[20] Kegemukan pada laki-laki dewasa umumnya disebabkan oleh penumpukan lemak viseral di bagian lingkar pinggang khususnya pada jaringan adiposa. Sementara pada perempuan dewasa, kegemukan terjadi karena penumpukan lemak tubuh di bagian pinggul.[21]

Kelebihan lemak tubuh dalam kasus kegemukan adalah kelebihan pada massa jaringan lemak tubuh. Penyebabnya adalah keadaan abnormal dari metabolisme tubuh manusia. Kondisi ini akan menimbulkan morbiditas pada beberapa sistem tubuh manusia. Penyakit yang dapat ditimbulkannya antara lain hipertensi, serangan jantung, stroke, depresi dan kekuranga rasa percaya diri.[22]

Lemak tubuh pada manusia akan mengalami penumpukan pada usia lebih dari 40 tahun. Kondisi ini khususnya dialami oleh wanita yang telah mencapai menopause. Dampak menopause adalah pengurangan esterogen yang kemudian meningkatkan risiko penyakit kardivaskular dan penurunan kemampuan metabolisme tubuh. Penurunan kemampuan metabolisme tubuh mengakibatkan peningkatan jumlah lemak tubuh. Akibatnya dapat terjadi peningkatan kolesterol dan serangan jantung.[23]

Pengendalian[sunting | sunting sumber]

Latihan aerobik di sebuah gimnasium yang termasuk jenis latihan fisik yang dapat menurunkan persentase lemak tubuh.

Persentase lemak tubuh yang disertai dengan kadar kolesterol darah yang tinggi dapat dikurangi dengan melakukan latihan fisik berupa olahraga. Salah satu jenisnya adalah latihan aerobik. Selama pelatihan, lemak akan diubah menjadi sumber energi.[24]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi (2016). "Pengukuran Tingkat Kadar Lemak Tubuh Melalui Jogging Selama 30 Menit Mahasiswa Putra Semester !V IKIP PGRI Bali Tahun 2016" (PDF). Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. 1: 90. ISSN 2337-9561. 
  2. ^ Rismawan, T., dan Kusumadewi, S. (2008). "Sistem Pendukung Keputusan Penentu Nilai Interval Kadar Lemak Tubuh Menggunakan Regresi Interval dengan Neural Fuzzy" (PDF). Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Informatika: D–124. ISBN 978-979-3980-15-7. 
  3. ^ Sitoayu, L., dkk. (2020). "Analisis Profildan Persen Lemak Tubuh Diabetisidi Wilayah JakartaBarat". Jurnal Kesehatan. 13 (2): 79. 
  4. ^ Wirawan, Nia Novita (2016). "Sensitifitas dan Spesifisitas IMT dan Lingkar Pinggang-Panggul dalam Mengklasifikasikan Kegemukan pada Wanita". Indonesian Journal of Human Nutrition. 3 (1): 50. ISSN 2442-6636. 
  5. ^ Wahyuni, Y., dan Sadiah, H. T. (2020). "Pengukuran Lemak Tubuh Ibu Hamil Berbasis Mikrokontroller". Prosiding-Seminar Nasional Teknologi Informasi & Ilmu Komputer. 1 (1): 132. ISSN 2774-1990. 
  6. ^ Sukamti, Endang Rini (2018). Perkembangan Motorik (PDF). Yogyakarta: UNY Press. hlm. 10. ISBN 978-602-5566-47-9. 
  7. ^ Adhi, K. T., dkk. (2020). "Konsumsi zat gizi dan parameter lemak tubuh pada wanita umur lebih dari 40 tahun". Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 16 (3): 115. doi:10.22146/ijcn.41403. ISSN 2502-4140. 
  8. ^ Solichah, F., dkk. (2021). "Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro Terhadap Persen Lemak Tubuh". Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan. 2 (2): 16. ISSN 2716-0084. 
  9. ^ Wahjuni, Sri (2013). Metabolisme Biokimia (PDF). Denpasar: Udayana University Press. hlm. 18. ISBN 978-602-7776-60-9. 
  10. ^ Azrimaidaliza, dkk. (2020). Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat (PDF). Padang: LPPM Universitas Andalas. hlm. 112. ISBN 978-623-6877-93-7. 
  11. ^ Wiranata, Yonathan (2020). "Perbandingan Penghitungan Massa Tubuh Dengan Menggunakan Metode Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)". Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo. 6 (1): 45. 
  12. ^ Wijayanti, D. N., dkk. (2018). "Kesesuaian Metode Pengukuran Persentase Lemak Tubuh Skinfold Caliper dengan Metode Bioelectrical Impedance Analysis". Jurnal Kedokteran Diponegoro. 7 (2): 1505. ISSN 2540-8844. 
  13. ^ Ningrum, T. A. S., dkk. (2019). "Rasio Lingkar Pinggang Panggul Dan Persentase Lemak TubuhDengan Kejadian Hipertensi". Higeia. Universitas Negeri Semarang. 3 (4): 648. 
  14. ^ Khairani, N., dan Sudiarti, T. (2020). "Model Prediksi Persen Lemak Tubuh Remaja Putri: Studi Cross Sectional". Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya. 4 (1): 52. doi:10.21580/ns.2020.4.1.4367. ISSN 2541-5921. 
  15. ^ Ashadi, Kunjung (2018). Kepelatihan Cabang Olahraga Panahan (PDF). Surabaya: UNESA University Press. hlm. 1–2. 
  16. ^ Rahayu, A., dkk. (2019). Anggaraini, Lia, ed. Dasar-Dasar Gizi (PDF). Bantul: Penerbit CV Mine. hlm. 14. ISBN 978-623-7550-41-9. 
  17. ^ Pertiwi, R., dan Rimbawan (2014). "Ukuran Lahir, Keragaan Status Gizi, dan Komposisi Tubuh Manusia TPB-IPB". Jurnal Gizi Pangan. 9 (2): 174. ISSN 1978-1059. 
  18. ^ Kadir, Akmarawita (2015). "Penentuan Kriteria Obesitas" (PDF). Jurnal Ilmu Keolahragaan Arena. 7 (1): 80. 
  19. ^ Lorensia, A., dkk. (2018). Efek Minyak Ikan pada Asma (PDF). Mojokerto: STIKes Majapahit Mojokerto. hlm. 98. ISBN 978-602-51139-5-6. 
  20. ^ Irawan, R. J., dkk. (2017). Lestari, L. A., dkk., ed. "Efektifitas Kombinasi Low Impact Aerobic dan Senam Yoga Terhadap Berat Badan dan Persentase Lemak Tubuh pada Mahasiswi Unesa" (PDF). Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (SEMNAS PPM) 2017. LPPM Universitas Negeri Surabaya: 159. 
  21. ^ Yuhara, N. A., dan Fenty (2020). "Korelasi Obesitas Sentral terhadap HBA1C pada Pria Sehat di Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta" (PDF). Proceedings The First Universitas Muhammadiyah Undergraduate Conference 2020. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: 86. ISBN 978-623-7054-44-3. 
  22. ^ Fatchiyah (2015). "Regulasi Timbal Balik antara Nutrisi dan Ekspresi Gen-Gen Terkait Penyakit dalam Kajian Nutrigenomik dan Nutrigenetik" (PDF). Seminar Nasional Peran Zat Gizi Sebagai Regulator Gen dan Kesehatan. Surabaya: Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri 1 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur: 6. ISBN 978-602-0856-13-1. 
  23. ^ Putra, M. A., dkk. (2018). "Pengaruh High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Persentase Lemak Tubuh Wanita Menopause Penderita Obesitas". Gelanggang Olahraga: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga. 2 (1): 160. doi:10.31539/jpjo.v2i1.417. ISSN 2597-6567. 
  24. ^ Parwati, P. A., dan Bintari, N. W. D. (2019). "Pengaruh Intensitas Senam Zumba terhadap Kadar Kolesterol Total Darah dan Persentase Lemak Tubuh Wanita di Rai Fitneess Badung" (PDF). Prosiding Nasional Rapat Kerja Nasional V Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Laboratorium Medik Indonesia. UNIMUS Press: 176. ISBN 978-602-5614-75-0.