Kesakralan hidup
Dalam agama dan etika, kesakralan hidup (atau kesucian hidup) atau inviolabilitas kehidupan (bahasa Inggris: sanctity of life, inviolability of life) merupakan suatu prinsip perlindungan tersirat dalam kaitannya dengan aspek-aspek kehidupan yang dapat dirasakan yang dipandang suci dan sakral, sehingga di luar nilai tersebut aspek-aspek itu tidak untuk dilanggar.
Konsep inviolabilitas (hal yang tak dapat diganggu gugat) adalah suatu ikatan penting antara etika agama dan etika hukum, karena masing-masing mencari pembenaran untuk prinsip-prinsipnya berdasarkan konsep alam maupun kemurnian, serta dalam universalitas penerapannya.
Dalam Kekristenan
[sunting | sunting sumber]Frasa sanctity of life merujuk pada gagasan bahwa kehidupan manusia adalah sakral dan suci, utamanya menjadi argumentasi pihak pro-kehidupan dalam perdebatan moral dan politik atas isu-isu kontroversial seperti aborsi, kontrasepsi, eutanasia, penelitian sel punca embrionik, dan "hak untuk mati" di Amerika Serikat, Kanada, Britania Raya, dan negara-negara berbahasa Inggris yang lain. (Frasa yang sebanding digunakan dalam bahasa-bahasa lainnya.) Meskipun frasa ini utamanya digunakan pada abad ke-19 dalam diskursus Protestan, frasa ini setelah Perang Dunia II telah disesuaikan penggunaannya untuk teologi moral Katolik dan, setelah kasus Roe v. Wade, retorika moral Kristen Evangelikal.[1]
Prinsip kesakralan hidup, yang sering dikontraskan dengan "kualitas hidup" sampai batas tertentu, merupakan dasar dari semua ajaran Katolik mengenai perintah kelima dalam Sepuluh Perintah Allah.[2][3][4][5]
Dalam agama-agama Timur
[sunting | sunting sumber]Dalam pemikiran Barat, kesakralan hidup biasanya diterapkan semata-mata untuk manusia (antroposentrisme, terkadang disebut dominionisme). Hal ini berbeda dengan banyak mazhab dari filsafat Timur, yang sering berpegang pada pandangan bahwa semua kehidupan hewan adalah sakral; dalam beberapa kasus sampai pada taraf di mana, sebagai contoh, para praktisi Jainisme membawa sapu untuk menyapu serangga dari jalan yang mereka lalui karena secara tidak sengaja menginjak serangga-serangga tersebut.[butuh rujukan] George Carlin menentang sudut pandang ini dalam Back in Town, albumnya yang ke-15 dan HBO special ke-9.[6]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Agama dan aborsi
- Budaya kehidupan
- Etika konsisten kehidupan
- Etika kedokteran
- Gerakan antiaborsi
- Hak hidup janin
- Hak untuk hidup
- Hari Kesakralan Hidup Manusia Nasional (di Amerika Serikat)
- Undang-Undang Kesakralan Hidup
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) Drutchas, Geoffrey Gilbert (1996). Is Life Sacred? The Incoherence of the Sanctity of Life as a Moral Principle within the Christian Churches. Lancaster Theological Seminary.
- ^ (Inggris) Ronald M. Green (1999). "Jewish Teaching on the Sanctity and Quality of Life". Dalam Edmund D. Pellegrino; Alan I. Faden. Jewish and Catholic Bioethics: An Ecumenical Dialogue. Georgetown University Press. hlm. 25–26. ISBN 9781589013506.
- ^ (Inggris) Anthony Fisher (2011). Catholic Bioethics for a New Millennium. Cambridge University Press. hlm. 238–239. ISBN 9781139504881.
- ^ (Inggris) David F. Kelly; Gerard Magill; Henk ten Have (2013). Contemporary Catholic Health Care Ethics. Georgetown University Press. hlm. 32–38. ISBN 9781589019614.
- ^ (Inggris) Scaria Kanniyakonil (2007). The Fundamentals of Bioethics: Legal Perspectives and Ethical Aproches. Oriental Institute of Religious Studies India. hlm. 229–230. ISBN 9788188456284.
- ^ (Inggris) "George Carlin: Pro Life, Abortion, And The Sanctity Of Life". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-14.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Barry, Robert Laurence (2002). The Sanctity of Human Life and Its Protection. Lanham: University Press of America.
- (Inggris) Bayertz, Kurt (ed.) (1996). Sanctity of Life and Human Dignity. Philosophy and Medicine; v. 52. Dordrecht; Boston: Kluwer Academic.
- (Inggris) Bernardin, Joseph Louis; et al. (1988). Consistent Ethic of Life. Kansas City, MO: Sheed & Ward.
- (Inggris) Kass, Leon R. (March 1990). "Death with Dignity and the Sanctity of Life". Commentary. New York: American Jewish Committee. 89 (3): 33–43. ISSN 0010-2601.
- (Inggris) Keyserlingk, Edward W. (1979). Sanctity of Life: or, Quality of Life in the Context of Ethics, Medicine, and Law: A Study. Protection of Life Series. Ottawa: Law Reform Commission of Canada.
- (Inggris) Kohl, Marvin (1974). The Morality of Killing; Sanctity of Life, Abortion, and Euthanasia. New York: Humanities Press.
- (Inggris) Kuhse, Helga (1987). The Sanctity-of-Life Doctrine in Medicine: A Critique. Oxford: Oxford University Press.
- (Inggris) McCormick, Richard A. (1981). "The Quality of Life and the Sanctity of Life". How Brave a New World?: Dilemmas in bioethics. New York: Doubleday: 383–402.
- (Inggris) Singer, Peter (2002). Unsanctifying Human Life: essays on ethics. Oxford: Blackwell.
- (Inggris) Wildes, Kevin Wm.; Francesc Abel; John C. Harvey (1992). Birth, Suffering, and Death: Catholic Perspectives at the Edges of Life. Dordrecht; Boston: Kluwer Academic.