Katedral Boac

Katedral Boac
Katedral Boac
Katedral Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda
Filipina: Parokyang Katedral ng Kalinis-linisang Paglilihi; Spanyol: Parroquia Catedral de la Inmaculada Concepción
	Katedral Boac
	Katedral Boac Katedral Boac
	13°26′55″N 121°50′30″E / 13.448570°N 121.841630°EKoordinat: 13°26′55″N 121°50′30″E / 13.448570°N 121.841630°E
Lokasi	Boac, Marinduque
Negara	Filipina
Denominasi	Gereja Katolik Roma
Situs web	https://www.facebook.com/icpboac/
Sejarah
Didirikan	1580, 1792
Dedikasi	Dikandung Tanpa Noda
Tanggal dedikasi	1792
Arsitektur
Status	Katedral
Status fungsional	Aktif
Tipe arsitektur	gereja
Gaya	Baroque, Gereja benteng
Administrasi
Keuskupan	Keuskupan Boac
Klerus
Uskup	Yang Mulia Mgr. Marcelino Antonio Maralit
	;

Katedral Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda (Filipina: Parokyang Katedral ng Kalinis-linisang Paglilihi), biasa disebut sebagai Katedral Boac, adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di pusat kota Boac, Marinduque, di wilayah Mimaropa di Filipina.^[1]

Katedral ini merupakan tempat kedudukan Keuskupan Boac,^[1] katedral saat ini dikelilingi oleh tembok pertahanan yang berusia berabad-abad, dan dinyatakan sebagai Properti Budaya Penting Filipina pada tahun 2018 oleh museum nasional negara tersebut.^[2]^[3] Saat ini, Katedral menjadi tempat Pusat Pastoral Hati Kudus (kediaman Uskup) serta Tempat Suci Keuskupan Mahal na Birhen ng Biglang Awa di dalam kompleksnya.

Pada tahun 2021, katedral ini ditetapkan sebagai gereja yubileum Keuskupan Boac pada perayaan 500 Tahun Kekatolikan di Filipina.^[4]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Seorang misionaris Fransiskan, Fray Estevan Ortiz, menanam salib pertama di pulau Marinduque pada tahun 1579. Monserrat de Marinduque, visita pertama, (sekarang Boac), adalah didirikan dengan Fray Alonzo Banol sebagai menterinya setahun kemudian pada tahun 1580.

Fransiskan menyerahkan administrasi pulau itu pada tahun 1618 kepada Uskup Agung Manila, Miguel García Serrano, yang kemudian mempercayakan pulau itu kepada Yesuit. Pada tahun 1621, para Jesuit mengambil alih administrasi spiritual di pulau itu. Gereja ini dibangun menghadap ke timur dengan bagian belakangnya menghadap ke kota bawah, yang disebut labak oleh penduduk asli, pada tahun 1756. Gereja ini dipandang sebagai tempat perlindungan penduduk kota dari serangan bajak laut yang lazim pada zaman tersebut, selain itu tujuan sebagai tempat beribadah ketika akhirnya dibangun pada tahun 1792.^[2]^[3]

Catatan lokal menyebutkan bahwa suatu kali, ketika penduduk kota diserang oleh bajak laut Moro, saat berlindung di dalam tembok gereja, mereka berdoa dengan sungguh-sungguh kepada pelindung mereka, Yang Dikandung Tanpa Noda, untuk keselamatan dari serangan tersebut. Tradisi lisan juga menyatakan bahwa ketika penduduk asli dibunuh, mereka semua berdoa ketika penampakan Maria dengan tangan terulur mengusir para penyusup. Acara ini berujung pada pengabdian kepada Mahal na Birhen ng Biglang Awa (Bunda Penolong Segera) sebagai gelar baru pelindung mereka.^[2]

Pada tahun 1899, bendera revolusi di Filipina yang dibawa oleh Canuto Vargas diberkati di katedral.^[5] pada tahun 1958, gambar terhormat Mahal na Birhen ng Biglang Awa adalah dimahkotai secara kanonik dan dianggap sebagai pelindung provinsi tersebut.^[2] Penanda sejarah yang dipasang di katedral menyatakan bahwa seorang pastor paroki Boac bernama Saturnino Trinidad membantu Kolonel Maximo Abad menyerah kepada Amerika di bawah H.H. Bandholtz.^[5]