Lompat ke isi

Jam weker

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jam weker tradisional yang digerakkan pegas
Jam weker digital

Jam weker atau beker (bahasa Inggris: alarm clock) adalah sebuah jam untuk kamar tidur yang dilengkapi dengan alarm (lonceng) yang bisa diatur untuk berbunyi pada jam dan menit yang ditentukan. Jam weker dipakai untuk membangunkan orang yang sedang tidur atau sebagai alat pengukur waktu. Hampir semua jam weker memiliki sebuah tombol yang bisa ditekan agar dering lonceng (bunyi weker) bisa berhenti.

Selain jarum pendek dan jarum panjang, jam weker mekanis memiliki jarum ketiga atau cakra angka yang menunjukkan pukul lonceng akan berbunyi. Jam weker dengan penggerak berupa pegas memiliki pegas terpisah untuk menggerakkan pemukul lonceng. Jam weker eletronik dengan tenaga penggerak baterai atau listrik menggunakan rangkaian elektronik dan pengeras suara untuk mengeluarkan bunyi. Selain dering lonceng, bunyi yang dikeluarkan jam weker bisa berupa rekaman suara manusia, suara hewan, hingga lagu dari radio. Seiring kemajuan zaman, fungsi jam weker banyak digantikan fungsi alarm yang terdapat dalam produk elektronik seperti telepon genggam, perangkat stereo/video, atau komputer pribadi.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Istilah 'weker' atau 'beker' merupakan serapan dari bahasa Belanda, yaitu wekker yang arti secara harfiah adalah pembangun atau pendusin.

Jam weker mekanis yang pertama diciptakan pengrajin jam dari New Hampshire bernama Levi Hutchins pada tahun 1787. Jam buatannya lebih mirip jam lemari daripada jam weker sekarang. Tingginya sekitar 73 cm dan lebarnya 36 cm. Jam tersebut hanya bisa berbunyi setiap pukul 04.00 pagi, saat penciptanya harus bangun untuk bekerja. Pada waktu itu, Hutchins tidak tertarik untuk menjual penemuannya tersebut.[1] Setelah semakin banyak orang bekerja di pabrik, bangun pagi pada waktu yang sama menjadi kebutuhan banyak orang. Pada tahun 1876, Seth E. Thomas dari Thomaston, Connecticut menciptakan jam weker mekanis yang pertama. Hak paten nomor 183,725 diterimanya tanggal 24 Oktober 1876 untuk jam yang bisa disetel agar berbunyi pada pukul yang diingini. Namun jam weker ciptaan Seth Thomas belum memiliki tombol untuk menghentikan dering lonceng.[2]

Jam analog tradisional

[sunting | sunting sumber]

Jam alarm mekanis tradisional memiliki satu atau dua lonceng yang berdering dengan menggunakan pegas yang menggerakkan roda gigi untuk menggerakkan palu dengan cepat bolak-balik di antara dua lonceng atau di antara sisi dalam satu lonceng. Pada beberapa model, penutup logam di bagian belakang arloji juga berfungsi sebagai fungsi lonceng. Pada jam alarm elektronik tipe lonceng, lonceng dipicu oleh sirkuit elektromagnetik dengan dinamo yang berulang kali menghidupkan dan mematikan sirkuit.

Jam alarm digital juga dapat mengeluarkan suara lain. Jam alarm sederhana yang dioperasikan dengan baterai mengeluarkan suara berdengung, berdering, atau mencicit untuk membangunkan orang yang sedang tidur, sementara jam alarm baru dapat berbicara, tertawa, bernyanyi, atau memainkan suara alam.

Jam radio

[sunting | sunting sumber]

Jam radio adalah jam alarm dan penerima radio yang digabungkan dalam satu perangkat.[3][4] Jam dapat menyalakan radio pada waktu tertentu untuk membangunkan pengguna, dan biasanya menyertakan bel. Biasanya, jam radio ditempatkan di nakas di samping tempat tidur. Beberapa model menawarkan alarm ganda untuk membangunkan Anda pada waktu yang berbeda dan "penundaan", biasanya berupa tombol besar di bagian atas yang mematikan alarm dan mengaturnya untuk kembali berbunyi setelah beberapa menit.[5][6] Beberapa radio jam juga memiliki pengatur waktu "tidur" yang menyalakan radio untuk jangka waktu tertentu (biasanya sekitar satu jam).[7] Hal ini berguna bagi orang yang suka tertidur sambil mendengarkan radio.

Jam alarm online

[sunting | sunting sumber]

Jam alarm online adalah jam alarm digital yang dapat Anda gunakan secara gratis melalui browser internet di komputer atau perangkat seluler apa pun. Anda dapat menggunakan jam alarm untuk membangunkan Anda di pagi hari dan membantu Anda melakukan aktivitas sehari-hari seperti belajar, berolahraga, memasak, atau mempersiapkan ujian akhir.[8]

Jam alarm ponsel

[sunting | sunting sumber]

Banyak ponsel modern memiliki jam alarm built-in yang tidak memerlukan ponsel untuk dihidupkan agar dapat dipicu.[9] Beberapa ponsel ini memungkinkan pengguna untuk mengatur nada dering alarm, dan dalam beberapa kasus musik dapat diunduh ke ponsel dan kemudian dipilih untuk diputar saat bangun tidur.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Proulx, Earl (2004). Yankee Magazine Vinegar, Duct Tape, Milk Jugs and More: 1,001. Rodale. ISBN 0-8990-9385-X.
  2. ^ Bellis, Mary. Clock and Calendar History. about.com.[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "The Clock Radio and Its Moment in Consumer Technology". www.thebulwark.com. Diakses tanggal 2025-05-15.
  4. ^ "DAB Alarm Clock Radios". www.robertsradio.com. Diakses tanggal 2025-05-15.
  5. ^ "The 7 Best Clock Radios of 2025". www.techgearlab.com. Diakses tanggal 2025-05-15.
  6. ^ "AM/FM Clock Radio With Digital Tuning" (PDF). cdn.ihomeaudio.com. Diakses tanggal 2025-05-15.
  7. ^ "AM/FM Dual Alarm Clock Radio" (PDF). cdn.timexaudio.com. Diakses tanggal 2025-05-15.
  8. ^ "Jam Alarm Online". onlinealarmkur.com. Diakses tanggal 2025-05-15.
  9. ^ "Mobile Device Tips: How to Use Your Smartphone as an Alarm Clock". edu.gcfglobal.org. Diakses tanggal 2025-05-15.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Humphrey, John William; Oleson, John Peter; Sherwood, Andrew N. (2003), Greek and Roman Technology: A Sourcebook. Annotated Translations of Greek and Latin Texts and Documents, Taylor & Francis Routledge, ISBN 978-0-203-41325-8
  • Landels, John G. (1979), "Water-Clocks and Time Measurement in Classical Antiquity", Endeavour, vol. 3, no. 1, hlm. 32–37, doi:10.1016/0160-9327(79)90007-3
  • Lewis, Michael (2000), "Theoretical Hydraulics, Automata, and Water Clocks", dalam Wikander, Örjan (ed.), Handbook of Ancient Water Technology, Technology and Change in History, vol. 2, Leiden: Brill, hlm. 343–369, ISBN 978-90-04-11123-3

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]