Kawasan Industri Jababeka
Jababeka & Co. | |
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: KIJA |
Industri | Properti |
Didirikan | 12 Januari 1989 |
Kantor pusat | Jakarta dan Kabupaten Bekasi, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Tedjo Budianto Liman[1] (Direktur Utama) Setyono Djuandi Darmono[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 2,396 triliun (2020)[2] |
Rp 45,250 milyar (2020)[2] | |
Total aset | Rp 12,200 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 6,260 triliun (2020)[2] |
Pemilik | Mu'min Ali Gunawan (21,09%) Islamic Development Bank (11,72%) |
Karyawan | 780 (2020)[2] |
Anak usaha | PT Grahabuana Cikarang PT Jababeka Infrastruktur PT Indocargomas Persada PT Saranapratama Pengembangan Kota PT Mercuagung Graha Realty PT Banten West Java Tourism Development |
Situs web | www |
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, beroperasi dengan nama dagang Jababeka & Co., adalah sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta dan Kabupaten Bekasi. Properti utama dari perusahaan ini adalah Kota Jababeka seluas 5.600 hektar yang terletak di Cikarang, Jawa Barat.[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan pada tanggal 12 Januari 1989 dan langsung mulai membangun kawasan industri di Kota Jababeka. Pada tahun 1992, perusahaan ini mulai membangun kawasan perumahan di Kota Jababeka. Pada tahun 1994, perusahaan ini menjadi pengembang kawasan industri pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1996, perusahaan ini meresmikan lapangan golf di Kota Jababeka dan mengakuisisi Menara Batavia yang terletak di Jakarta. Perusahaan ini lalu juga mengakuisisi lahan seluas 1.000 hektar di Cilegon, Banten. Pada tahun 2001, perusahaan ini meresmikan education park di Kota Jababeka. Pada tahun 2003, perusahaan ini mulai membangun CBD di Kota Jababeka. Pada tahun 2006, perusahaan ini meresmikan klub eksekutif di Kota Jababeka.
Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai mengoperasikan pelabuhan darat di Kota Jababeka. Pada tahun 2011, perusahaan ini mengakuisisi lahan seluas 1.500 hektar di Tanjung Lesung, Banten. Pada tahun 2012, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Sembawang Corporation untuk membangun Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah. Pada tahun 2013, melalui PT Bekasi Power, perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTGU berkapasitas 130 MW di Kota Jababeka. Pada tahun 2016, perusahaan ini meresmikan Kawasan Industri Kendal.[2][3] Pada bulan Mei 2022, perusahaan ini meneken kerja sama dengan Tapestry Companies asal Jepang dan Quest Group asal Amerika Serikat untuk mengembangkan Jababeka Biotech Industrial Estate yang diperkirakan akan menelan biaya hingga US$25 juta.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ Dewi, Fitri Sartina (11 Mei 2022). Dewi, Fitri Sartina, ed. "Jababeka Gandeng 2 Perusahaan Asing Kembangkan Fasilitas Bioteknologi". Bisnis.com. Bisnis.com. Diakses tanggal 2 Juni 2022.