Frederik Hendrik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan ejaan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
| name = Frederick Henry<br/>Pangeran Orange
| name = Frederick Henry<br/>Pangeran Oranye
| image = Frederik Hendrik by Michiel Jansz van Mierevelt.jpg
| image = Frederik Hendrik by Michiel Jansz van Mierevelt.jpg
| imagesize = 250px
| imagesize = 250px
Baris 10: Baris 10:
| predecessor = [[Maurice dari Nassau]]
| predecessor = [[Maurice dari Nassau]]
| successor = [[William II, Pangeran Oranye|William II]]
| successor = [[William II, Pangeran Oranye|William II]]
| office2 = Penguasa Holland, Zeeland, Utrecht, Guelders, and Overijssel
| office2 = Penguasa Holland, Zeeland, Utrecht, Guelders, dan Overijssel
| term_start2 = 1625
| term_start2 = 1625
| term_end2 = 1647
| term_end2 = 1647
Baris 28: Baris 28:
| birth_place = [[Delft]], [[Republik Belanda]]
| birth_place = [[Delft]], [[Republik Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1647|03|14|1625|01|29|df=yes}}
| death_date = {{death date and age|1647|03|14|1625|01|29|df=yes}}
| death_place = [[Den Haag|The Hague]], [[Republik Belanda]]
| death_place = [[Den Haag]], [[Republik Belanda]]
| restingplace = [[Nieuwe Kerk (Delft)|Nieuwe Kerk]], [[Delft]], [[Belanda]], ayahnya [[William sang Pendiam]] dan kelaurga Orange sampai masa kini juga dimakamkan disana.
| restingplace = [[Nieuwe Kerk (Delft)|Nieuwe Kerk]], [[Delft]], [[Belanda]]Ayahnya, [[William sang Pendiam]] dan Wangsa Oranye hingga saat ini juga dimakamkan disana.
| birthname =
| birthname =
| nationality =
| nationality =
Baris 51: Baris 51:




'''Frederick Henry''', Pangeran Orange ([[Bahasa Belanda]] : Frederik Hendrik ({{lahirmati|[[Delft]], [[Belanda]]|29|01|1584|[[Den Haag|The Hague]], Belanda|14|03|1647}}), adalah penguasa Holland, Zeeland, [[Utrecht]], [[Guelders]], dan Overijssel dari 1625 hingga 1647.
'''Frederick Henry''', Pangeran Oranye ([[Bahasa Belanda]]: Frederik Hendrik ({{lahirmati|[[Delft]], [[Belanda]]|29|01|1584|[[Den Haag]], Belanda|14|03|1647}}), adalah penguasa Holland, Zeeland, [[Utrecht]], [[Guelders]], dan Overijssel dari 1625 hingga 1647.


Sebagai panglima tinggi Belanda pada perang melawan [[Spanyol]], prestasi terbaiknya adalah saat Pengepungan Hertogenbosch di tahun 1629. Wilayah itu adalah basis utama dari Spanyol dan kota berbenteng tangguh. Strategi yang dicanangkannya sukses dalam menetralisasi ancaman dan berhasil merebut gudang logistik Spanyol di Wesel.<ref>Israel, ''The Dutch Republic'' (1995) p 507</ref>
Sebagai panglima tinggi Belanda pada perang melawan [[Spanyol]], prestasi terbaiknya adalah saat Pengepungan Hertogenbosch di tahun 1629. Wilayah itu adalah basis utama dari Spanyol dan kota berbenteng tangguh. Strategi yang dicanangkannya sukses dalam menetralisasi ancaman dan berhasil merebut gudang logistik Spanyol di Wesel.<ref>Israel, ''The Dutch Republic'' (1995) p 507</ref>
Baris 57: Baris 57:
==Biografi==
==Biografi==
===Kehidupan Awal===
===Kehidupan Awal===
Frederick Henry lahir pada 29 Januari 1584 di [[Delft]], [[Holland]]. Ia adalah putra temuda dari [[William sang Pendiam]] dan Louise de Coligny. Ayahnya, William penguasa Holland, Zeeland, [[Utrecht]], and [[Friesland]]. Ibunya, Louise adalah putri dari penguasa Huguenot, Gaspard de Coligny, dari istri keempatnya. Henry adalah saudara dari [[Maurice dari Nassau|Maurice of Orange]], yang meninggal di 1625.
Frederick Henry lahir pada 29 Januari 1584 di [[Delft]], [[Republik Belanda|Belanda]]. Ia adalah putra temuda dari [[William sang Pendiam]] dan Louise de Coligny. Ayahnya, William, merupakan penguasa Holland, Zeeland, [[Utrecht]], and [[Friesland]]. Ibunya, Louise, adalah putri dari penguasa Huguenot, Gaspard de Coligny, dari istri keempatnya. Henry adalah saudara dari [[Maurice dari Nassau|Maurice dari Oranye]], yang meninggal di 1625.


Frederick Henry lahir 6 bulan sebelum pembunuhan ayahnya pada 10 July 1584. Masa remajanya ia habiskan untuk berlatih ketentaraannya dipandu oleh kakanya, Maurice, salah satu jenderal Belanda terbaik pada masanya. Setelah Maurice mengancam untuk melegimitasi anak haramnya agar bisa melanjutkan kekuasaanya (bukan Frederick). Frederick Henry menikah dengan Amalia dari Solms-Braunfels pada tahun 1625. Anak haramnya dengan Margaretha Catharina Bruyns (1595–1625), Frederick Nassau de Zuylenstein lahir pada 1624 sebelum pernikahannya. Anak ini akhirnya menjadi gubernur pada masa [[William III dari Inggris]] selama 7 tahun.
Frederick Henry lahir 6 bulan sebelum pembunuhan ayahnya pada 10 Juli 1584. Masa remajanya ia habiskan untuk berlatih ketentaraannya dipandu oleh kakaknya, Maurice, salah satu jenderal Belanda terbaik pada masanya. Setelah Maurice mengancam untuk melegimitasi anak haramnya agar bisa melanjutkan kekuasaanya (bukan Frederick), Frederick Henry menikah dengan Amalia dari Solms-Braunfels pada tahun 1625. Anak haramnya dengan Margaretha Catharina Bruyns (1595–1625), Frederick Nassau de Zuylenstein, lahir pada 1624 sebelum pernikahannya. Anak ini akhirnya menjadi gubernur pada masa [[William III dari Inggris]] selama 7 tahun.


===Masa Menjadi Stadthouder (Penguasa)===
===Masa Menjadi Stadthouder (Penguasa)===
Pada saat kematian Maurice di tahun 1625 tanpa pernyataan resmi, Frederick Henry menggantikannya. Ia juga menjadi penguasa dari 5 provinsi (Holland, Zeeland, [[Utrecht]], [[Overijssel]] dan [[Guelders]]) dan mendapat jabatan penting panglima tinggi Belanda (membawahi angkatan darat dan udara Belanda).
Pada saat kematian Maurice di tahun 1625 tanpa pernyataan resmi, Frederick Henry menggantikannya. Ia juga menjadi penguasa dari 5 provinsi (Holland, Zeeland, [[Utrecht]], [[Overijssel]] dan [[Guelders]]) dan mendapat jabatan penting sebagao panglima tinggi Belanda (membawahi angkatan darat dan udara Belanda).


Fredverick Henry membuktikan diri sebagai jenderal yang hampir sebaik [[Maurice dari Nassau|kakak]]nya, dan jabatannya sebagai penguasa jauh lebih baik kakaknya. Ia menjadi gubernur kepala selama 25 tahun dan pada masa itu masa kepemimpinannya mencapai titik tertinggi. "Periode Frederick Henry," demikian para penulis Belanda, menganggap masa kejayaan Belanda adalah pada masa ini. Hal ini ditandai dengan sistem kemiliteran yang hebat dan kejayaan angkatan laut yan g sering mengekspansi ke pelosok-pelosok dunia. Selain itu berkembangnya minat pada seni dan sastra.
Fredverick Henry membuktikan diri sebagai jenderal yang hampir sebaik [[Maurice dari Nassau|kakak]]nya, dan jabatannya sebagai penguasa jauh lebih baik kakaknya. Ia menjadi gubernur kepala selama 25 tahun dan pada masa itu masa kepemimpinannya mencapai titik tertinggi. "Periode Frederick Henry," seperti yang disebut para penulis Belanda, menganggap masa ini adalah masa kejayaan Belanda. Hal ini ditandai dengan sistem kemiliteran yang hebat, kejayaan angkatan laut yang sering mengekspansi pelosok-pelosok dunia, dan berkembangnya minat pada seni serta sastra.


Penyerangan militernya yang terkenal adalah saat pengepungan Hertogenbosch pada tahun 1629, [[Maastricht]] di tahun 1632, [[Breda]] pada tahun 1637, Sas van Gent pada tahun 1644, dan Hulst pada 1645. Selama pemerintahannya ia beraliansi dengan [[Prancis]] untuk melawan [[Spanyol]] dan melepaskan aliansi ketika berdamai dengan Spanyol.
Penyerangan militernya yang terkenal adalah saat pengepungan Hertogenbosch pada tahun 1629, [[Maastricht]] di tahun 1632, [[Breda]] pada tahun 1637, Sas van Gent pada tahun 1644, dan Hulst pada 1645. Selama pemerintahannya ia beraliansi dengan [[Prancis]] untuk melawan [[Spanyol]] dan melepaskan aliansi ketika berdamai dengan Spanyol.
===Kematian===
===Kematian===
Frederick Henry meningggal dunia 14 Maret 1647 di [[Den Haag|The Hague]]. Ia meninggalkan seorang istri, seorang putra [[William II dari Belanda|William II, Pangeran Orange]], empat orang orang putri dan Frederick Nassau de Zuylenstein.
Frederick Henry meningggal dunia pada tanggal 14 Maret 1647 di [[Den Haag]]. Ia meninggalkan seorang istri, seorang putra yang bernama [[William II dari Belanda|William II, Pangeran Orange]], empat orang orang putri dan Frederick Nassau de Zuylenstein.
Saat kematiannya, ia dikubur disertai dengan pesta yang mewah. Ia dikuburkan sepemakaman dengan [[William sang Pendiam|ayah]] dan kakaknya di Delft.Perjanjian Munster, mengakhiri perang dengan Spanyol, tidak sepenuhnya ditandatangani hingga 30 Januari 1648, Kematian stadthouder menyebabkan penundaan negosiasi ini. Frederick Henry meninggalkan sebuah catatan berjudul Mémoires de Frédéric Henri (Amsterdam, 1743).
Saat kematiannya, ia dikubur disertai dengan pesta yang mewah. Ia dikuburkan sepemakaman dengan [[William sang Pendiam|ayah]] dan kakaknya di Delft. Perjanjian Munster, yang mengakhiri perang dengan Spanyol, tidak sepenuhnya ditandatangani hingga 30 Januari 1648, Kematian stadthouder menyebabkan penundaan negosiasi ini. Frederick Henry meninggalkan sebuah catatan berjudul Mémoires de Frédéric Henri (Amsterdam, 1743).


== Leluhur ==
== Leluhur ==
Baris 110: Baris 110:


{{s-start}}
{{s-start}}
{{s-hou|[[Wangsa Orange-Nassau]]|29 January|1584|14 March|1647|[[Waangsa Nassau]]}}
{{s-hou|[[Wangsa Orange-Nassau]]|29 January|1584|14 March|1647|[[Wangsa Nassau]]}}
|-
|-
{{s-reg | }}
{{s-reg | }}

Revisi per 8 Juli 2013 14.14

Frederick Henry
Pangeran Oranye
Pangeran Frederick Henry oleh Michiel Jansz van Mierevelt
Pangeran Orange
Masa jabatan
1625–1647
Penguasa Holland, Zeeland, Utrecht, Guelders, dan Overijssel
Masa jabatan
1625–1647
Informasi pribadi
Lahir29 Januari 1584
Delft, Republik Belanda
Meninggal14 Maret 1647(1647-03-14) (umur 22)
Den Haag, Republik Belanda
MakamNieuwe Kerk, Delft, BelandaAyahnya, William sang Pendiam dan Wangsa Oranye hingga saat ini juga dimakamkan disana.
AnakWilliam II, Pangeran Orange

Luise Henriette dari Nassau
Henriëtte Amalia dari Nassau
Elisabeth dari Nassau
Isabella Charlotte dari Nassau
Albertine Agnes dari Nassau
Henriette Catherine dari Nassau
Hendrik Lodewijk dari Nassau

Maria dari Nassau
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini


Frederick Henry, Pangeran Oranye (Bahasa Belanda: Frederik Hendrik (29 Januari 1584 – 14 Maret 1647), adalah penguasa Holland, Zeeland, Utrecht, Guelders, dan Overijssel dari 1625 hingga 1647.

Sebagai panglima tinggi Belanda pada perang melawan Spanyol, prestasi terbaiknya adalah saat Pengepungan Hertogenbosch di tahun 1629. Wilayah itu adalah basis utama dari Spanyol dan kota berbenteng tangguh. Strategi yang dicanangkannya sukses dalam menetralisasi ancaman dan berhasil merebut gudang logistik Spanyol di Wesel.[1]

Biografi

Kehidupan Awal

Frederick Henry lahir pada 29 Januari 1584 di Delft, Belanda. Ia adalah putra temuda dari William sang Pendiam dan Louise de Coligny. Ayahnya, William, merupakan penguasa Holland, Zeeland, Utrecht, and Friesland. Ibunya, Louise, adalah putri dari penguasa Huguenot, Gaspard de Coligny, dari istri keempatnya. Henry adalah saudara dari Maurice dari Oranye, yang meninggal di 1625.

Frederick Henry lahir 6 bulan sebelum pembunuhan ayahnya pada 10 Juli 1584. Masa remajanya ia habiskan untuk berlatih ketentaraannya dipandu oleh kakaknya, Maurice, salah satu jenderal Belanda terbaik pada masanya. Setelah Maurice mengancam untuk melegimitasi anak haramnya agar bisa melanjutkan kekuasaanya (bukan Frederick), Frederick Henry menikah dengan Amalia dari Solms-Braunfels pada tahun 1625. Anak haramnya dengan Margaretha Catharina Bruyns (1595–1625), Frederick Nassau de Zuylenstein, lahir pada 1624 sebelum pernikahannya. Anak ini akhirnya menjadi gubernur pada masa William III dari Inggris selama 7 tahun.

Masa Menjadi Stadthouder (Penguasa)

Pada saat kematian Maurice di tahun 1625 tanpa pernyataan resmi, Frederick Henry menggantikannya. Ia juga menjadi penguasa dari 5 provinsi (Holland, Zeeland, Utrecht, Overijssel dan Guelders) dan mendapat jabatan penting sebagao panglima tinggi Belanda (membawahi angkatan darat dan udara Belanda).

Fredverick Henry membuktikan diri sebagai jenderal yang hampir sebaik kakaknya, dan jabatannya sebagai penguasa jauh lebih baik kakaknya. Ia menjadi gubernur kepala selama 25 tahun dan pada masa itu masa kepemimpinannya mencapai titik tertinggi. "Periode Frederick Henry," seperti yang disebut para penulis Belanda, menganggap masa ini adalah masa kejayaan Belanda. Hal ini ditandai dengan sistem kemiliteran yang hebat, kejayaan angkatan laut yang sering mengekspansi pelosok-pelosok dunia, dan berkembangnya minat pada seni serta sastra.

Penyerangan militernya yang terkenal adalah saat pengepungan Hertogenbosch pada tahun 1629, Maastricht di tahun 1632, Breda pada tahun 1637, Sas van Gent pada tahun 1644, dan Hulst pada 1645. Selama pemerintahannya ia beraliansi dengan Prancis untuk melawan Spanyol dan melepaskan aliansi ketika berdamai dengan Spanyol.

Kematian

Frederick Henry meningggal dunia pada tanggal 14 Maret 1647 di Den Haag. Ia meninggalkan seorang istri, seorang putra yang bernama William II, Pangeran Orange, empat orang orang putri dan Frederick Nassau de Zuylenstein. Saat kematiannya, ia dikubur disertai dengan pesta yang mewah. Ia dikuburkan sepemakaman dengan ayah dan kakaknya di Delft. Perjanjian Munster, yang mengakhiri perang dengan Spanyol, tidak sepenuhnya ditandatangani hingga 30 Januari 1648, Kematian stadthouder menyebabkan penundaan negosiasi ini. Frederick Henry meninggalkan sebuah catatan berjudul Mémoires de Frédéric Henri (Amsterdam, 1743).

Leluhur

Referensi

  1. ^ Israel, The Dutch Republic (1995) p 507

Pranala Luar

Frederik Hendrik
Cabang kadet Wangsa Nassau
Lahir: 29 January 1584 Meninggal: 14 March 1647
Gelar
Didahului oleh:
Maurice dari Nassau
Pangeran Orange
1625–1647
Diteruskan oleh:
William II
Baron dari Breda
1625–1647
Jabatan politik
Didahului oleh:
Maurice dari Nassau
Penguasa of Holland, Zeeland, Utrecht, Guelders and Overijssel
1625–1647
Diteruskan oleh:
William II