Bangsa Het: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36: Baris 36:
|year_leader6 = c.1295–1272
|year_leader6 = c.1295–1272
}}
}}
'''Bangsa Het''' adalah bangsa [[Anatolia]] kuno yang menuturkan [[bahasa Het|bahasa dari]] [[bahasa Anatolia|cabang Anatolia]] dalam [[rumpun bahasa Indo-Eropa]].<ref>Dr Andrew McCarthy, University of myles c gy 1B Lecture{{Verify source|date=January 2010}}</ref> Bangsa ini mendirikan kerajaan yang berpusat di [[Hattusa]]. Bangsa Het mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 SM, ketika sebagian besar [[Anatolia]], [[Suriah]] barat laut, wilayah hingga mulut [[sungai Litani]] (kini [[Lebanon]]), dan daerah timur hingga [[Mesopotamia]] hulu, berhasil ditaklukan. Setelah tahun 1180 SM, Bangsa Het mengalami disintegrasi menjadi beberapa negara-kota "[[Negara-negara Suriah-Het|Het-Baru]]", beberapa mampu bertahan hingga abad ke-8 SM.
'''Bangsa Het''' adalah bangsa [[Anatolia]] kuno yang menuturkan [[bahasa Het|bahasa dari]] [[bahasa Anatolia|cabang Anatolia]] dalam [[rumpun bahasa Indo-Eropa]].<ref>Dr Andrew McCarthy, University of myles c gy 1B Lecture.</ref> Bangsa ini mendirikan kerajaan yang berpusat di [[Hattusa]]. Bangsa Het mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 SM, ketika sebagian besar [[Anatolia]], [[Suriah]] barat laut, wilayah hingga mulut [[sungai Litani]] (kini [[Lebanon]]), dan daerah timur hingga [[Mesopotamia]] hulu, berhasil ditaklukan. Setelah tahun 1180 SM, Bangsa Het mengalami disintegrasi menjadi beberapa negara-kota "[[Negara-negara Suriah-Het|Het-Baru]]", beberapa mampu bertahan hingga abad ke-8 SM.


== Catatan kaki ==
== Sejarah ==
[[File:Istanbul - Museo archeol. - Trattato di Qadesh fra ittiti ed egizi (1269 a.C.) - Foto G. Dall'Orto 28-5-2006.jpg|thumb|right|200px|Perjanjian Damai Mesir - Het (~ 1258 SM) antara [[Hattusili III]] dan [[Ramesses II]]. Merupakan perjanjian damai tertulis kuno yang paling terkenal. [[Istanbul Archaeology Museum]]]]
{{Main|History of the Hittites}}
'''Kerajaan Het''' (''Hittite kingdom'') secara konvensional dibagi atas 3 periode:
* '''Kerajaan Het Tua''' (''Old Hittite Kingdom''; ~ 1750&ndash;1500 SM)
* '''Kerajaan Het Pertengahan''' (''Middle Hittite Kingdom''; ~1500&ndash;1430 SM) dan
* '''Kerajaan Het Muda''' (''New Hittite Kingdom'', ''the Hittite Empire proper''; ~ 1430&ndash;1180 SM).

Dari dinasti Het yang meninggalkan catatan, anggota yang diketahui paling awal adalah '''Pithana''', yang tinggal di kota [[Kussara]]. Pada abad ke-18 SM, '''Anitta''', putra dan sekaligus penerusnya, membuat kota Neša menjadi salah satu ibukotanya dan menggunakan bahasa Het dalam tulisannya di sana. Namun, Kussara tetap menjadi ibukota dinasti tersebut selama hampir seabad sampai [[Labarna II]] menetapkan [[Hattusa]] sebagai ibukota negara, mungkin mengambil alih nama tahta Hattusili, "orang Hattusa", pada waktu itu.

[[File:Ramses IIs seger över Chetafolket och stormningen av Dapur, Nordisk familjebok.png|thumb|250px|left|Firaun Mesir [[Ramesses II]] menyerang benteng Het dalam pengepungan terhadap kota Dapur.]]
Kerajaan Tua, berpusat di Hattusa, mencapai puncak kejayaan selama abad ke-16 SM. Kerajaan ini pernah mengalahkan [[Babilonia]] pada suatu ketika, tetapi tidak berusaha untuk memerintah di sana, menyebabkan orang Kassit bangkit dan memerintah di sana selama lebih dari 400 tahun.

Selama abad ke-15 SM, kekuasaan Het menghilang, muncul kembali dalam pemerintahan [[Tudhaliya I]] sejak ~ 1400 SM. Di bawah [[Suppiluliuma I]] dan [[Mursili II]], kerajaan berkembang sampai ke sebagian besar [[Anatolia]] dan sebagian [[Siria]] dan [[Kanaan]], sehingga pada tahun 1300 SM, kerajaan Het berbatasan dengan [[Asyur]] dan [[Mesir kuno|Mesir]], yang menyebabkan terjadinya [[Pertempuran Kadesh]] pada tahun 1274 SM.

Perang saudara dalam perebutan tahta, ditambah ancaman dari "Orang-orang Laut" (''Sea Peoples''), melemahkan kerajaan Het dan, di akhir tahun 1160 SM, kerajaan ini runtuh. Negara-negara kecil yang muncul pada zaman "Kerajaan Baru" (''Neo-Hittite'') di bawah kekuasaan [[Asyur]] masih ada sampai ~700 SM. Dialek Het dan Luwian dari [[Zaman Perunggu]] berkembang menjadi bahasa-bahasa Lydia, Lycia dan Caria.

Bekas-bekas bahasa ini masih ada pada periode Akhameniyah/Persian (abad ke-6th sampai ke–4 SM) dan akhirnya punah akibat penyebaran budaya [[Helenistik]] Yunani mengikuti penjajahan [[Aleksander Agung]] di [[Asia Minor]] pada [[abad ke-4 SM]].

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


Baris 53: Baris 72:
* [http://www.ancientanatolia.com/historical/hittite_period.html Hittite Period in Anatolia]
* [http://www.ancientanatolia.com/historical/hittite_period.html Hittite Period in Anatolia]
* [http://www.hethiter.net/ Hethitologieportal Mainz, by the Akademie der Wissenschaften, Mainz, corpus of texts and extensive bibliographies on all things Hittite]
* [http://www.hethiter.net/ Hethitologieportal Mainz, by the Akademie der Wissenschaften, Mainz, corpus of texts and extensive bibliographies on all things Hittite]

{{sejarah-stub}}


[[Kategori:Het| ]]
[[Kategori:Het| ]]
[[Kategori:Perjanjian Lama]]
[[Kategori:Kitab Kejadian]]
[[Kategori:Kitab 2 Samuel]]
[[Kategori:Kitab 1 Tawarikh]]


{{Link FA|fr}}
{{Link FA|fr}}

Revisi per 25 Januari 2013 18.14

Het

Name:
URUHa-at-ti
("The Land of Hatti")
Abad ke-16 SM–c. 1180 SM
{{{coat_alt}}}
Lambang
Het pada puncak kejayaannya dibawah Mursili II (c.1321–1295).
Het pada puncak kejayaannya dibawah Mursili II (c.1321–1295).
StatusKekaisaran
Ibu kota Hattusa dan Tarhuntassa pada periode singkat
Bahasa yang umum digunakanBahasa Het dan bahasa-bahasa Anatolia lain
Agama
Politeisme
DemonimHet
PemerintahanOtokrasi
Lugal 
• ca. 1586–1556 SM
Hattusili I
• 1556–1526 SM
Mursili I
• Awal abad ke-14 SM
Tudhaliya I
• c.1350–1322
Suppiluliuma I
• c.1321–1295
Mursili II
• c.1295–1272
Muwattalli II
Era SejarahZaman Perunggu Akhir
• Labarna I menaklukan Hatti
Abad ke-16 SM
• Serangan oleh orang-orang Laut dan kerajaan-kerajaan sekitar
c. 1180 SM
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bangsa Het adalah bangsa Anatolia kuno yang menuturkan bahasa dari cabang Anatolia dalam rumpun bahasa Indo-Eropa.[1] Bangsa ini mendirikan kerajaan yang berpusat di Hattusa. Bangsa Het mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 SM, ketika sebagian besar Anatolia, Suriah barat laut, wilayah hingga mulut sungai Litani (kini Lebanon), dan daerah timur hingga Mesopotamia hulu, berhasil ditaklukan. Setelah tahun 1180 SM, Bangsa Het mengalami disintegrasi menjadi beberapa negara-kota "Het-Baru", beberapa mampu bertahan hingga abad ke-8 SM.

Sejarah

Perjanjian Damai Mesir - Het (~ 1258 SM) antara Hattusili III dan Ramesses II. Merupakan perjanjian damai tertulis kuno yang paling terkenal. Istanbul Archaeology Museum

Kerajaan Het (Hittite kingdom) secara konvensional dibagi atas 3 periode:

  • Kerajaan Het Tua (Old Hittite Kingdom; ~ 1750–1500 SM)
  • Kerajaan Het Pertengahan (Middle Hittite Kingdom; ~1500–1430 SM) dan
  • Kerajaan Het Muda (New Hittite Kingdom, the Hittite Empire proper; ~ 1430–1180 SM).

Dari dinasti Het yang meninggalkan catatan, anggota yang diketahui paling awal adalah Pithana, yang tinggal di kota Kussara. Pada abad ke-18 SM, Anitta, putra dan sekaligus penerusnya, membuat kota Neša menjadi salah satu ibukotanya dan menggunakan bahasa Het dalam tulisannya di sana. Namun, Kussara tetap menjadi ibukota dinasti tersebut selama hampir seabad sampai Labarna II menetapkan Hattusa sebagai ibukota negara, mungkin mengambil alih nama tahta Hattusili, "orang Hattusa", pada waktu itu.

Firaun Mesir Ramesses II menyerang benteng Het dalam pengepungan terhadap kota Dapur.

Kerajaan Tua, berpusat di Hattusa, mencapai puncak kejayaan selama abad ke-16 SM. Kerajaan ini pernah mengalahkan Babilonia pada suatu ketika, tetapi tidak berusaha untuk memerintah di sana, menyebabkan orang Kassit bangkit dan memerintah di sana selama lebih dari 400 tahun.

Selama abad ke-15 SM, kekuasaan Het menghilang, muncul kembali dalam pemerintahan Tudhaliya I sejak ~ 1400 SM. Di bawah Suppiluliuma I dan Mursili II, kerajaan berkembang sampai ke sebagian besar Anatolia dan sebagian Siria dan Kanaan, sehingga pada tahun 1300 SM, kerajaan Het berbatasan dengan Asyur dan Mesir, yang menyebabkan terjadinya Pertempuran Kadesh pada tahun 1274 SM.

Perang saudara dalam perebutan tahta, ditambah ancaman dari "Orang-orang Laut" (Sea Peoples), melemahkan kerajaan Het dan, di akhir tahun 1160 SM, kerajaan ini runtuh. Negara-negara kecil yang muncul pada zaman "Kerajaan Baru" (Neo-Hittite) di bawah kekuasaan Asyur masih ada sampai ~700 SM. Dialek Het dan Luwian dari Zaman Perunggu berkembang menjadi bahasa-bahasa Lydia, Lycia dan Caria.

Bekas-bekas bahasa ini masih ada pada periode Akhameniyah/Persian (abad ke-6th sampai ke–4 SM) dan akhirnya punah akibat penyebaran budaya Helenistik Yunani mengikuti penjajahan Aleksander Agung di Asia Minor pada abad ke-4 SM.

Referensi

  1. ^ Dr Andrew McCarthy, University of myles c gy 1B Lecture.

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA