Rumah Cacak Burung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 27: Baris 27:
# Teras yang dinamakan [[Surambi Sambutan]] dengan 4 buah pilar
# Teras yang dinamakan [[Surambi Sambutan]] dengan 4 buah pilar
# Ruang setengah terbuka (serambi atas) yang dinamakan [[Pamedangan]]
# Ruang setengah terbuka (serambi atas) yang dinamakan [[Pamedangan]]
# Ruang Tamu disebut [[Ambin Sayup]]/[[Paluaran]]
# Ruang Tamu disebut [[Paluaran]]
# Ruang Tengah yang dinamakan [[Ambin Dalam]]/[[Palidangan]] diapit oleh [[Anjung Kanan]] dan [[Anjung Kiwa]]
# Ruang Tengah yang dinamakan [[Ambin Dalam]]/[[Palidangan]] diapit oleh [[Anjung Kanan]] dan [[Anjung Kiwa]]
# Ruang Pantry yang dinamakan [[Padapuran]]/[[Padu]]
# Ruang Pantry yang dinamakan [[Padapuran]]/[[Padu]]

Revisi per 9 Januari 2013 12.47

Maket Rumah Cacak Burung
Rumah Cacak Burung (gambar kiri) dan Rumah Palimbangan (gambar kanan).
Berkas:Denah Rumah Banjar.JPG
Pola umum denah rumah Cacak Burung

Rumah Cacak Burung adalah salah satu rumah tradisional Suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan, rumah induk yang memanjang dari muka ke belakang memakai atap pelana (bahasa Banjar : atap balai laki) kemudian ditambahkan suatu atap limas dalam posisi melintang yang menutupi sekaligus ruang Palidangan beserta kedua buah anjungnya. Posisi nok (pamuung/wuwungan) atap limas yang menghalang/melintang ini biasanya lebih tinggi daripada posisi nok atap pelana pada atap muka yang membujur menutupi ruang Paluaran (ruang tamu).

Hal ini merupakan suatu bentuk Cacak Burung. Cacak Burung adalah tanda magis penolak bala yang berbentuk tanda + (positif), karena denah bangunan ini berbentuk + (tanda tambah), maka dinamakan pula rumah Cacak Burung.

Ciri-ciri

  1. Memakai tebar layar yang dinamakan Tawing Layar pada rumah induk.
  2. Tubuh bangunan induk memakai atap pelana (bahasa Banjar : atap balai laki) yang menutupi Pamedangan.
  3. Bentuk bangunan ukurannya sama dengan rumah Balai Laki atau Balai Bini.
  4. Pada Surambi Sambutan (teras) terdapat 4 buah pilar yang menyangga emper depan (bahasa Banjar : karbil) yang memakai atap sengkuap yang disebut atap Sindang Langit.
  5. Pada dinding sisi depan (Tawing Hadapan) terdapat 1 pintu masuk (lawang hadapan), di sebelah pintu masuk tersebut terdapat jendela sebelah kanan dan kiri.
  6. Pada dinding tengah (Tawing Halat) terdapat 2 pintu.
  7. Serambi yang dinamakan pamedangan menggunakan pagar susur yang disebut Kandang Rasi.
  8. Sayap bangunan (anjung) memakai atap perisai (bahasa Banjar : atap gajah).
  9. Pada ambang atas Pamedangan memakai bentuk gerbang melengkung (Kandang Rasi Atas).
  10. Pada dinding sisi depan yang dinamakan Tawing Hadapan kadang-kadang terdapat lebih dari 1 pintu masuk (lawang hadapan) tetapi jendela depan biasanya dihilangkan.
  11. Kadang-kadang 4 (empat) buah tiang penyangga emper depan (bahasa Banjar: karbil) yang terdapat pada Surambi Sambutan diganti model konsol.

Contoh :

  1. Rumah Cacak Burung di Tunggul Irang, Martapura pemilik H. Basum.

Ruang

Ruangan yang berturut-turut dari depan ke belakang

  1. Teras yang dinamakan Surambi Sambutan dengan 4 buah pilar
  2. Ruang setengah terbuka (serambi atas) yang dinamakan Pamedangan
  3. Ruang Tamu disebut Paluaran
  4. Ruang Tengah yang dinamakan Ambin Dalam/Palidangan diapit oleh Anjung Kanan dan Anjung Kiwa
  5. Ruang Pantry yang dinamakan Padapuran/Padu

Rujukan

  1. Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978.
  2. Azan, Seminar Tata Ruang dan Karakteristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994.

Galeri

Pranala luar