Palari Films: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38: Baris 38:
| ''[[Aruna & Lidahnya (film)|Aruna & Lidahnya]]''
| ''[[Aruna & Lidahnya (film)|Aruna & Lidahnya]]''
|-
|-
|2021
|2020
| ''[[Ali & Ratu Ratu Queens]]''
| ''[[Ali & Ratu Ratu Queens]]''
| [[Lucky Kuswandi]]
| [[Lucky Kuswandi]]
|-
|-
|2021
|TBA
| ''[[Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (film)|Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas]]''
| ''[[Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (film)|Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas]]''
| [[Edwin]]
| [[Edwin]]

Revisi per 14 Desember 2020 12.15

Palari Films adalah sebuah rumah produksi film Indonesia yang didirikan oleh Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy.Palari Films adalah perusahaan produksi film Indonesia yang berbasis di Jakarta yang berupaya menghasilkan film yang unik dan berkualitas.Mengawali filmografi pertamanya berjudul Posesif.

Palari Films
Rumah Produksi Film
IndustriPerfilman
Didirikan2017
PendiriMeiske Taurisia
Muhammad Zaidy
Kantor
pusat
Jl Galindra No. 1A,Pela Mampang,Jakarta Selatan,Indonesia 12720
Tokoh
kunci
Meiske Taurisia
Muhammad Zaidy
Situs webSitus web resmi

Latar Belakang

Palari Films adalah perusahaan produksi film Indonesia yang berbasis di Jakarta yang berupaya menghasilkan film yang unik dan berkualitas.

Judul produksi pertama, "Posesif" (2017), disutradarai oleh Edwin, menandai debut mereka dalam film. Ia memenangkan 3 Piala Citra di Festival Film Indonesia pada 2017, termasuk Sutradara Terbaik, Aktris Terbaik, dan Aktor Pendukung Terbaik. "Posesif" menempatkan Palari Films di pusat industri film Indonesia, dan Edwin sebagai sutradara yang diakui secara kritis untuk film komersial dengan kualitas artistik yang unik. Di pasar internasional, “Posesif” terpilih untuk Singapore International Film Festival 2017, Hong Kong International Film Festival 2018, Osaka Asian Film Festival 2018, dan CinemAsia Film Festival 2018 di Amsterdam.

Pada tahun 2018, Palari Films merilis Aruna & Lidahnya, sebuah film feature karya Edwin, yang diadaptasi dari novel laris karya Laksmi Pamuntjak. Film ini memenangkan dua dari sembilan nominasi Festival Film Indonesia 2018 termasuk Nicholas Saputra untuk “Aktor Pendukung Terbaik” dan Titien Wattimena untuk “Skenario Adaptasi Terbaik”. Aruna dan Lidahnya terpilih untuk diputar di Festival Film Berlinale ke-69 2019 sebagai bagian dari Program Sinema Kuliner. Palari Films berusaha keras untuk menghasilkan film yang unik dan berkualitas tinggi, dapat diakses namun substansial, yang menarik baik pasar Indonesia maupun internasional.[1]

Produksi

Film Layar Lebar[2]
Tahun Film Sutradara
2017 Posesif Edwin
2018 Aruna & Lidahnya
2021 Ali & Ratu Ratu Queens Lucky Kuswandi
2021 Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Edwin
Proyek Lain[3]
Tahun Judul Sutradara Keterangan
2017 Ibu Selalu Mengerti Yandy Laurens Video untuk iklan Dettol
2018 Cerita Nada Pritagita Arianegara Web series untuk iklan Blue Band
Gugug [1] Komik non dialog, hitam dan putih yang menceritakan petualangan seekor anjing
2019 Di Balik Layar Behind The Scene Anggun Priambodo Film pendek persembahan Netflix Indonesia untuk memperingati Bulan Film Nasional.
2020 Dunia Di Balik Dendam Edwin Cerita tentang produksi film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Referensi