Suplir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17: Baris 17:
}}
}}


'''Suplir''' adalah [[tumbuhan paku]] populer untuk penghias ruang atau taman yang termasuk dalam [[genus|marga]] '''''Adiantum''''', yang tergolong dalam anaksuku Vittarioideae, [[Famili (biologi)|suku]] [[Pteridaceae]]<ref name=Christenhusz-2011/>. Suplir memperbanyak diri secara [[Perbanyakan generatif|generatif]] dengan [[spora]] yang terletak pada bagian tepi sisi bawah [[daun]] yang sudah dewasa.
'''Suplir''' adalah [[tumbuhan paku]] populer untuk [[tanaman hias|penghias]] ruangan atau [[taman]] yang termasuk dalam [[genus|marga]] '''''Adiantum''''', yang tergolong dalam anaksuku Vittarioideae, [[Famili (biologi)|suku]] [[Pteridaceae]]<ref name=Christenhusz-2011/>. Nama "suplir" merupakan adaptasi dari ''chevelure'' (dibaca \ʃəv.lyʁ\ dari bahasa Prancis<ref>[https://en.wiktionary.org/wiki/chevelure#French Lihat entri di Wiktionary bahasa Inggris]</ref>, yang berarti "seluruh rambut di kepala"), nama yang diperkenalkan orang Belanda sewaktu masa penjajahan.
==Pertelaan umum==

Suplir memiliki penampilan [[ental]] yang khas, yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis paku-pakuan lain.

Semua jenisnya tumbuh sebagai terna, dengan rimpang (rizoma) yang menjalar lambat di media tumbuh. Rimpang tumbuh di sela-sela batuan yang berhumus. Tumbuhan ini jarang dijumpai tumbuh di tanah datar, karena biasanya menyukai tumbuh di sela-sela tebing, tembok, atau batang pohon.

[[Akar]]nya serabut dan tumbuh dari rimpang. Akar ini mencari hara dari [[humus]], dan terkadang sangat dalam menembus tebing atau tembok.

Sebagaimana paku-pakuan lain, ental tumbuh dari [[rimpang]] dalam bentuk gulungan ke dalam (bahasa Jawa: ''mlungker'') seperti tangkai biola (disebut ''circinate vernation'') dan perlahan-lahan membuka. Tangkai ental cenderung berwarna hitam, mengeras ketika dewasa, dan mengkilap. Helai daunnya khas berbeda dari banyak paku-pakuan karena tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat, segitiga atau segiempat. Daunnya ini tidak dapat dibasahi air karena di permukaannya tertutupi rambut-rambut halus. Dari sinilah nama ilmiah ''Adiantum'' dibentuk, karena berarti "tidak terbasahi" dalam [[bahasa Yunani]]. [[Spora]] berada di dalam [[sporangium]] yang dilindungi oleh [[indusium]]. Kumpulan indusia ([[sorus]]) berada di sisi bawah daun pada bagian tepi yang agak terlindung oleh lipatan daun. Tangkai [[ental]]nya khas karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa.

Tanaman ini memperbanyak diri secara [[Perbanyakan generatif|generatif]] dengan [[spora]] yang terletak pada bagian tepi sisi bawah [[daun]] yang sudah dewasa. Selain itu, [[perbanyakan vegetatif]] mungkin dilakukan ketika rimpangnya sudah cukup besar sehingga bisa dipecah menjadi dua atau tiga bagian (stek rimpang).


Suplir memiliki penampilan yang khas, yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. [[Spora]] terlindungi oleh [[sporangium]] yang dilindungi oleh [[indusium]]. Kumpulan indusia ([[sorus]]) berada di sisi bawah daun pada bagian tepi yang agak terlindung oleh lipatan daun. Tangkai [[ental]]nya khas karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari [[rimpang]] dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa: ''mlungker'') seperti tangkai biola (disebut ''circinate vernation'') dan perlahan-lahan membuka. [[Akar]]nya serabut dan tumbuh dari rimpang.


== Pemanfaatan ==
== Pemanfaatan ==
[[Berkas:Adiantum venustum.jpg|jmpl|kiri|250px|''Adiantum venustum''. Tumbuh di [[Eropa]].]]
[[Berkas:Adiantum venustum.jpg|jmpl|kiri|250px|''Adiantum venustum''. Tumbuh di [[Eropa]].]]
Suplir tidak memiliki nilai ekonomi penting selain sebagai [[tanaman hias]] yang bisa ditanam di dalam ataupun di luar ruang namun tidak tahan penyinaran matahari langsung. Suplir menyukai tanah yang gembur, kaya bahan organik ([[humus]]). Pemupukan dengan kadar [[nitrogen]] lebih tinggi disukainya. Pembentukan spora memerlukan tambahan [[fosfor]] dan [[kalium]].
Suplir tidak memiliki nilai ekonomi penting selain sebagai [[tanaman hias]] yang bisa ditanam di dalam ataupun di luar ruang. Tumbuhan ini tidak tahan penyinaran matahari langsung. Suplir menyukai media tumbuh yang gembur, kaya bahan organik ([[humus]]), dan selalu lembab, namun tidak toleran terhadap genangan. Pemupukan dengan kadar [[nitrogen]] lebih tinggi disukainya. Pembentukan spora memerlukan tambahan [[fosfor]] dan [[kalium]].


Pemeliharaan suplir sebagai tanaman hias harus memperhatikan penyiraman. Kekeringan yang dialami suplir tidak bisa diperbaiki hanya dengan penyiraman karena daun yang kering tidak bisa pulih. Penanganannya adalah dengan membuang seluruh ental yang kering hingga dekat rizoma dan memberi sedikit media tumbuh tambahan. Dalam waktu beberapa hari tunas baru akan muncul.
Pemeliharaan suplir sebagai tanaman hias harus memperhatikan penyiraman. Kekeringan yang dialami suplir menyebabkan daun mengering dan menggulung. Hal ini tidak bisa diatasi dengan penyiraman karena daun yang kering tidak bisa pulih. Penanganannya adalah dengan membuang seluruh ental yang kering hingga dekat rimpang dan mengganti media tumbuh. Dalam waktu beberapa hari tunas baru akan muncul apabila perawatan dilakukan dengan benar.
{{clr}}
{{clr}}
==Daftar jenis==
==Daftar jenis==

Revisi per 8 Februari 2020 04.01

Suplir
Adiantum
Adiantum capillus-veneris
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Adiantum

Spesies

Total spesies: sekitar 200, lihat teks.

Suplir adalah tumbuhan paku populer untuk penghias ruangan atau taman yang termasuk dalam marga Adiantum, yang tergolong dalam anaksuku Vittarioideae, suku Pteridaceae[1]. Nama "suplir" merupakan adaptasi dari chevelure (dibaca \ʃəv.lyʁ\ dari bahasa Prancis[2], yang berarti "seluruh rambut di kepala"), nama yang diperkenalkan orang Belanda sewaktu masa penjajahan.

Pertelaan umum

Suplir memiliki penampilan ental yang khas, yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis paku-pakuan lain.

Semua jenisnya tumbuh sebagai terna, dengan rimpang (rizoma) yang menjalar lambat di media tumbuh. Rimpang tumbuh di sela-sela batuan yang berhumus. Tumbuhan ini jarang dijumpai tumbuh di tanah datar, karena biasanya menyukai tumbuh di sela-sela tebing, tembok, atau batang pohon.

Akarnya serabut dan tumbuh dari rimpang. Akar ini mencari hara dari humus, dan terkadang sangat dalam menembus tebing atau tembok.

Sebagaimana paku-pakuan lain, ental tumbuh dari rimpang dalam bentuk gulungan ke dalam (bahasa Jawa: mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka. Tangkai ental cenderung berwarna hitam, mengeras ketika dewasa, dan mengkilap. Helai daunnya khas berbeda dari banyak paku-pakuan karena tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat, segitiga atau segiempat. Daunnya ini tidak dapat dibasahi air karena di permukaannya tertutupi rambut-rambut halus. Dari sinilah nama ilmiah Adiantum dibentuk, karena berarti "tidak terbasahi" dalam bahasa Yunani. Spora berada di dalam sporangium yang dilindungi oleh indusium. Kumpulan indusia (sorus) berada di sisi bawah daun pada bagian tepi yang agak terlindung oleh lipatan daun. Tangkai entalnya khas karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa.

Tanaman ini memperbanyak diri secara generatif dengan spora yang terletak pada bagian tepi sisi bawah daun yang sudah dewasa. Selain itu, perbanyakan vegetatif mungkin dilakukan ketika rimpangnya sudah cukup besar sehingga bisa dipecah menjadi dua atau tiga bagian (stek rimpang).


Pemanfaatan

Adiantum venustum. Tumbuh di Eropa.

Suplir tidak memiliki nilai ekonomi penting selain sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ataupun di luar ruang. Tumbuhan ini tidak tahan penyinaran matahari langsung. Suplir menyukai media tumbuh yang gembur, kaya bahan organik (humus), dan selalu lembab, namun tidak toleran terhadap genangan. Pemupukan dengan kadar nitrogen lebih tinggi disukainya. Pembentukan spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium.

Pemeliharaan suplir sebagai tanaman hias harus memperhatikan penyiraman. Kekeringan yang dialami suplir menyebabkan daun mengering dan menggulung. Hal ini tidak bisa diatasi dengan penyiraman karena daun yang kering tidak bisa pulih. Penanganannya adalah dengan membuang seluruh ental yang kering hingga dekat rimpang dan mengganti media tumbuh. Dalam waktu beberapa hari tunas baru akan muncul apabila perawatan dilakukan dengan benar.

Daftar jenis

Rujukan

  1. ^ Christenhusz, Maarten J. M.; Zhang, Xian-Chun; Schneider, Harald (18 February 2011). "A linear sequence of extant families and genera of lycophytes and ferns" (PDF). Phytotaxa. 19: 7–54. ISSN 1179-3163. 
  2. ^ Lihat entri di Wiktionary bahasa Inggris