SARS-CoV-2: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
→‎Reservoir: cleanup
Baris 42: Baris 42:


== Reservoir ==
== Reservoir ==
Pada 22 Januari 2020, ''[[Journal of Medical Virology]]'' menerbitkan laporan analisis genom yang menjelaskan bahwa [[ular]] di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.<ref name="BBC">[https://www.bbc.com/news/world-asia-china-51217455 BBC: China coronavirus: Fear grips Wuhan as lockdown begins]</ref><ref>[https://www.cnn.com/2020/01/22/health/snakes-wuhan-coronavirus-outbreak-conversation-partner/index.html CNN: Snakes could be the source of the Wuhan coronavirus outbreak]</ref> [[Rekombinasi homolog]] mungkin menyebabkan peristiwa ini.<ref name="ji-wei-2020">{{cite journal |last1=Ji |first1=Wei |last2=Wang |first2=Wei |last3=Zhao |first3=Xiaofang |last4=Zai |first4=Junjie |last5=Li |first5=Xingguang |title=Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human |journal=Journal of Medical Virology |date=22 Januari 2020 |doi=10.1002/jmv.25682 |pmid=31967321 }}</ref><ref>{{cite news |author1=Haitao Guo |author2=Guangxiang "George" Luo |author3=Shou-Jiang Gao |title=Snakes could be the original source of the new coronavirus outbreak in China |url=https://theconversation.com/snakes-could-be-the-original-source-of-the-new-coronavirus-outbreak-in-china-130364 |accessdate=22 Januari 2020 |work=The Conversation |date=22 Januari 2020}}</ref> Beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari ''[[Bungarus multicinctus]]'', ular yang sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan.<ref>{{Cite web|url=https://www.scimex.org/newsfeed/expert-reaction-could-new-coronavirus-have-come-from-snakes|title=EXPERT REACTION: Could new coronavirus have come from snakes?|last=SCIMEX|date= 23 Januari 2020 |website=Scimex |access-date=23 Januari 2020}}</ref>
Pada 22 Januari 2020, ''[[Journal of Medical Virology]]'' menerbitkan laporan analisis genom yang menjelaskan bahwa [[ular]] di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.<ref name="BBC">[https://www.bbc.com/news/world-asia-china-51217455 BBC: China coronavirus: Fear grips Wuhan as lockdown begins]</ref><ref>[https://www.cnn.com/2020/01/22/health/snakes-wuhan-coronavirus-outbreak-conversation-partner/index.html CNN: Snakes could be the source of the Wuhan coronavirus outbreak]</ref> [[Rekombinasi homolog]] mungkin menyebabkan peristiwa ini.<ref name="ji-wei-2020">{{cite journal |last1=Ji |first1=Wei |last2=Wang |first2=Wei |last3=Zhao |first3=Xiaofang |last4=Zai |first4=Junjie |last5=Li |first5=Xingguang |title=Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human |journal=Journal of Medical Virology |date=22 Januari 2020 |doi=10.1002/jmv.25682 |pmid=31967321 }}</ref><ref>{{cite news |author1=Haitao Guo |author2=Guangxiang "George" Luo |author3=Shou-Jiang Gao |title=Snakes could be the original source of the new coronavirus outbreak in China |url=https://theconversation.com/snakes-could-be-the-original-source-of-the-new-coronavirus-outbreak-in-china-130364 |accessdate=22 Januari 2020 |work=The Conversation |date=22 Januari 2020}}</ref> Beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari ''[[Bungarus multicinctus]]'', ular yang sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan.<ref>{{Cite web|url=https://www.scimex.org/newsfeed/expert-reaction-could-new-coronavirus-have-come-from-snakes|title=EXPERT REACTION: Could new coronavirus have come from snakes?|last=SCIMEX|date= 23 Januari 2020 |website=Scimex |access-date=23 Januari 2020}}</ref> Berita di ''[[Nature (journal)|Nature]]'' mengkritik artikel ''Journal of Medical Virology'' dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi reservoir, dan lebih cenderung pada [[mamalia]].<ref>{{cite journal|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-00180-8 |title=Why snakes probably aren't spreading the new China virus |authors=Ewen Callaway, David Cyranoski |journal=Nature |date=23 Januari 2020 |doi=10.1038/d41586-020-00180-8}}</ref> Banyak virolog juga sangat meragukan peranan ular sebagai inang perantara.<ref>https://www.wired.com/story/wuhan-coronavirus-snake-flu-theory/</ref>

Berita di ''[[Nature (journal)|Nature]]'' mengkritik artikel ''Journal of Medical Virology'' dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi reservoir, dan lebih cenderung pada [[mamalia]].<ref>{{cite journal|url=https://www.nature.com/articles/d41586-020-00180-8 |title=Why snakes probably aren't spreading the new China virus |authors=Ewen Callaway, David Cyranoski |journal=Nature |date=23 Januari 2020 |doi=10.1038/d41586-020-00180-8}}</ref> Banyak virolog juga sangat meragukan peranan ular sebagai inang perantara.<ref>https://www.wired.com/story/wuhan-coronavirus-snake-flu-theory/</ref>

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada 23 Januari 2020 di jurnal [[bioRxiv]] yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Wuhan Jinyintan, Universitas Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari [[kelelawar]], karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 96% identik di tingkat genom keseluruhan dengan koronavirus kelelawar.<ref name="bioRxivBatOrigin">{{Cite journal|last=Zhou|first=Peng|last2=Yang|first2=Xing-Lou|last3=Wang|first3=Xian-Guang|last4=Hu|first4=Ben|last5=Zhang|first5=Lei|last6=Zhang|first6=Wei|last7=Si|first7=Hao-Rui|last8=Zhu|first8=Yan|last9=Li|first9=Bei|date=23 Januari 2020|year=|title=Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin|url=http://biorxiv.org/lookup/doi/10.1101/2020.01.22.914952|journal=BioRxiv|language=|volume=|issue=|pages=|doi=10.1101/2020.01.22.914952}}</ref>


Selama 17 tahun penelitian tentang asal-usul epidemi SARS 2003, banyak virus korona kelelawar yang menyerupai SARS (''SARS-like'') diisolasi dan diurutkan, kebanyakan dari mereka berasal dari genus ''[[Rhinolophus]]''. Dengan genom yang cukup, rekonstruksi [[pohon filogenetik]] untuk mengetahui sejarah mutasi virus korona dapat dilakukan.
Selama 17 tahun penelitian tentang asal-usul epidemi SARS 2003, banyak virus korona kelelawar yang menyerupai SARS (''SARS-like'') diisolasi dan diurutkan, kebanyakan dari mereka berasal dari genus ''[[Rhinolophus]]''. Dengan genom yang cukup, rekonstruksi [[pohon filogenetik]] untuk mengetahui sejarah mutasi virus korona dapat dilakukan.


Virus korona baru ini (2019-nCoV) berada dalam kategori virus korona yang menyerupai SARS. Dua urutan genom dari ''[[Rhinolophus sinicus]]'' dengan kemiripan 80% telah dipublikasikan pada tahun 2015 dan 2017.<ref>Sampel [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772933 CoVZC45] and [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772934 CoVZXC21], lihat [https://nextstrain.org/groups/blab/sars-like-cov there for an interactive visualization]</ref><ref>{{cite journal|title=The 2019 new Coronavirus epidemic: evidence for virus evolution|url=https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.01.24.915157v1|doi=10.1101/2020.01.24.915157v1|doi-broken-date=2020-01-25}}</ref> Genom virus ketiga yang tidak dipublikasikan dari ''[[Rhinolophus affinis]]'' memiliki kemiripan 96% dengan virus korona Wuhan telah disebutkan dalam sebuah artikel institut virologi Wuhan.<ref name="bioRxivBatOrigin"/> Sebagai perbandingan, jumlah mutasi ini mirip dengan jumlah mutasi yang diamati selama 10 tahun pada flu manusia H3N2.<ref>[https://nextstrain.org/flu/seasonal/h3n2/ha/2y?clade=3c3 Nextstrain H3N2]</ref>
Virus korona baru ini (2019-nCoV) berada dalam kategori virus korona yang menyerupai SARS. Dua urutan genom dari ''[[Rhinolophus sinicus]]'' dengan kemiripan 80% telah dipublikasikan pada tahun 2015 dan 2017.<ref>Sampel [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772933 CoVZC45] and [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772934 CoVZXC21], lihat [https://nextstrain.org/groups/blab/sars-like-cov visualisasi interaktif]</ref><ref>{{cite journal|title=The 2019 new Coronavirus epidemic: evidence for virus evolution|url=https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.01.24.915157v1|doi=10.1101/2020.01.24.915157v1|doi-broken-date=2020-01-25}}</ref> Sementara itu, artikel pracetak di jurnal [[bioRxiv]] yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Wuhan Jinyintan, Universitas Akademi Sains Tiongkok, dan CDC Provinsi Hubei menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari [[kelelawar]], karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 memiliki kemiripan 96% dengan koronavirus kelelawar yang diisolasi dari kelelawar ''[[Rhinolophus affinis]]''.<ref name="bioRxivBatOrigin">{{Cite journal|last=Zhou|first=Peng|last2=Yang|first2=Xing-Lou|last3=Wang|first3=Xian-Guang|last4=Hu|first4=Ben|last5=Zhang|first5=Lei|last6=Zhang|first6=Wei|last7=Si|first7=Hao-Rui|last8=Zhu|first8=Yan|last9=Li|first9=Bei|date=23 Januari 2020|year=|title=Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin|url=http://biorxiv.org/lookup/doi/10.1101/2020.01.22.914952|journal=BioRxiv|language=|volume=|issue=|pages=|doi=10.1101/2020.01.22.914952}}</ref> Sebagai perbandingan, jumlah mutasi ini mirip dengan jumlah mutasi yang diamati selama 10 tahun pada flu manusia H3N2.<ref>[https://nextstrain.org/flu/seasonal/h3n2/ha/2y?clade=3c3 Nextstrain H3N2]</ref>


Hewan yang dijual sebagai makanan dicurigai sebagai reservoir atau perantara karena banyak dari individu yang terinfeksi pertama kali adalah pekerja di Pasar Makanan Laut Huanan. Akibatnya, mereka terpapar kontak yang lebih besar dengan hewan.<ref name="Hui14Jan2020" />
Hewan yang dijual sebagai makanan dicurigai sebagai reservoir atau perantara virus karena banyak dari individu yang terinfeksi pertama kali adalah pekerja di Pasar Makanan Laut Huanan. Akibatnya, mereka terpapar kontak yang lebih besar dengan hewan.<ref name="Hui14Jan2020" />


== Filogenetik dan taksonomi ==
== Filogenetik dan taksonomi ==

Revisi per 25 Januari 2020 23.57

SARS-CoV-2
Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus

Rekaman
Komposisi genom virus ICTVpositive-sense single-stranded RNA virus
Penemu atau penciptaZhang Jixian
PenyakitPandemi koronavirus 2019–2020 dan Covid-19
Jumlah genom29.903
Taksonomi
SuperdomainBiota
DomainVirus
DuniaRiboviria
KerajaanOrthornavirae
FilumPisuviricota
KelasPisoniviricetes
OrdoNidovirales
FamiliCoronaviridae
SubfamiliOrthocoronavirinae
GenusBetacoronavirus
UpagenusSarbecovirus
SpesiesSevere acute respiratory syndrome-related coronavirus
Tata nama
Dinamakan berdasarkanSARS-CoV
Sinonim takson
  • Koronavirus Wuhan
  • Virus pneumonia pasar makanan laut Wuhan
SARS-CoV-2 di Tiongkok
SARS-CoV-2

Wuhan, Tiongkok, lokasi terjadinya wabah virus
Informasi genomik
Susunan genom (klik untuk memperbesar)
ID genom NCBIMN908947
Jumlah genom30,473 pasangan basa
Tahun penyelesaian2020

Virus korona baru, dilambangkan 2019-nCoV oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Hanzi: 2019新型冠狀病毒)[1][2] dan juga dikenal sebagai virus korona wuhan (Hanzi sederhana: 武汉冠状病毒; Hanzi tradisional: 武漢冠狀病毒), dan virus pneumonia pasar makanan laut wuhan (Wuhan seafood market pneumonia virus),[3] adalah salah satu anggota virus korona. Dugaan kasus pertama dilaporkan ke WHO pada tanggal 31 Desember 2019[4] dengan gejala penyakit pertama muncul tiga pekan sebelumnya pada 8 Desember 2019.[5] Genom virus ini telah diurutkan setelah sampel dengan pengujian asam nukleat positif dari pasien dengan pneumonia selama wabah koronavirus baru 2019–2020.[6][7][8]

Wabah

Wabah pertama yang diketahui pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus ini kemudian menyebar ke Thailand (Bangkok); Jepang (Tokyo); Korea Selatan (Seoul); provinsi lain di Tiongkok Daratan; Hong Kong;[9] Taiwan (Taoyuan); dan kemudian ke dunia internasional. Korban jiwa berjumlah 42 yang sebagian besar berada di Wuhan dan sekitarnya, dengan 1.441 kasus per 25 Januari 2020.[10]

Patologi

Gejala saat pemeriksaan

Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus,[11] kelelahan dan batuk kering pada 80% kasus,[11][12] dan sesak napas (20% kasus), dengan gangguan pernapasan (15% kasus).[12] Sinar-X pada dada menunjukkan tanda-tanda di kedua paru-paru. Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat pasien masuk ke rumah sakit.[12] Pemeriksaan darah umumnya menunjukkan leukopenia (penurunan sel darah putih) dan limfositopenia (penurunan limfosit).[11]

Penularan

Penularan dari manusia ke manusia dikonfirmasi di Guangdong, Tiongkok, menurut Zhong Nanshan, kepala tim komisi kesehatan yang menyelidiki wabah tersebut.[13] Para ilmuwan menyatakan bahwa setiap orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke antara 1,4 dan 2,5[14] (atau antara 2 hingga 4)[15] orang. Angka ini disebut nomor reproduksi dasar (R0) dalam epidemiologi. Ketika R0 > 1, infeksi akan dapat menyebar dalam suatu populasi dan menjadi epidemi.

Pengobatan

Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk 2019-nCoV, tetapi obat antivirus yang ada dapat digunakan.[16]

Reservoir

Pada 22 Januari 2020, Journal of Medical Virology menerbitkan laporan analisis genom yang menjelaskan bahwa ular di wilayah Wuhan adalah "reservoir hewan liar yang paling mungkin" untuk virus ini, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.[17][18] Rekombinasi homolog mungkin menyebabkan peristiwa ini.[19][20] Beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit ini berasal dari Bungarus multicinctus, ular yang sangat berbisa yang dijual di pasar Wuhan.[21] Berita di Nature mengkritik artikel Journal of Medical Virology dengan menyatakan bahwa ular sangat tidak mungkin menjadi reservoir, dan lebih cenderung pada mamalia.[22] Banyak virolog juga sangat meragukan peranan ular sebagai inang perantara.[23]

Selama 17 tahun penelitian tentang asal-usul epidemi SARS 2003, banyak virus korona kelelawar yang menyerupai SARS (SARS-like) diisolasi dan diurutkan, kebanyakan dari mereka berasal dari genus Rhinolophus. Dengan genom yang cukup, rekonstruksi pohon filogenetik untuk mengetahui sejarah mutasi virus korona dapat dilakukan.

Virus korona baru ini (2019-nCoV) berada dalam kategori virus korona yang menyerupai SARS. Dua urutan genom dari Rhinolophus sinicus dengan kemiripan 80% telah dipublikasikan pada tahun 2015 dan 2017.[24][25] Sementara itu, artikel pracetak di jurnal bioRxiv yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Wuhan Jinyintan, Universitas Akademi Sains Tiongkok, dan CDC Provinsi Hubei menyatakan bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 memiliki kemiripan 96% dengan koronavirus kelelawar yang diisolasi dari kelelawar Rhinolophus affinis.[26] Sebagai perbandingan, jumlah mutasi ini mirip dengan jumlah mutasi yang diamati selama 10 tahun pada flu manusia H3N2.[27]

Hewan yang dijual sebagai makanan dicurigai sebagai reservoir atau perantara virus karena banyak dari individu yang terinfeksi pertama kali adalah pekerja di Pasar Makanan Laut Huanan. Akibatnya, mereka terpapar kontak yang lebih besar dengan hewan.[11]

Filogenetik dan taksonomi

Virus ini berasal dari genus betacoronavirus dalam keluarga koronavirus. Penyakit yang disebabkan keluarga virus korona dapat berkisar dari pilek biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut berat (SARS). Virus korona adalah keluarga virus yang luas, tetapi hanya enam (229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV) yang sebelumnya diketahui menginfeksi manusia; 2019-nCoV merupakan jenis ketujuh yang menginfeksi manusia.

Urutan genom betacoronavirus Wuhan menunjukkan kesamaan dengan betacoronavirus yang ditemukan pada kelelawar. Namun, virus ini secara genetik berbeda dari coronavirus lain seperti coronavirus terkait SARS dan MERS.[8] Seperti SARS-CoV, virus ini merupakan anggota dari Beta-CoV garis keturunan B[28][11] (yaitu subgenus Sarbecovirus[29]). Delapan belas[30] genom virus korona baru ini telah diisolasi dan dilaporkan termasuk BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019, BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-01/2019 dari CDC Tiongkok, Institut Biologi Patogen, dan Rumah Sakit Wuhan Jinyintan.[8][31][32] Panjang urutan RNA yang dimilikinya sekitar 30 kbp.[8] Model struktural komparatif dari protease koronavirus 2019-nCoV tersedia dari Innophore GmbH, dengan beberapa percobaan obat melawan inhibitor protease virus telah dilakukan.[33]

Referensi

  1. ^ "Surveillance case definitions for human infection with novel coronavirus (nCoV)". who.int. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  2. ^ "Novel coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China". cdc.gov. cdc.gov. 10 Januari 2020. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  3. ^ Zhang, Y.-Z.; et al. (12 Januari 2020). "Wuhan seafood market pneumonia virus isolate Wuhan-Hu-1, complete genome". GenBank. Bethesda MD. Diakses tanggal 13 Januari 2020. 
  4. ^ "Pneumonia of unknown cause – China. Disease outbreak news". World Health Organization. 5 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Januari 2020. Diakses tanggal 6 Januari 2020. 
  5. ^ Schnirring, Lisa (14 Januari 2020). "Report: Thailand's coronavirus patient didn't visit outbreak market". CIDRAP (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  6. ^ "中国疾病预防控制中心". chinacdc.cn. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  7. ^ "New-type coronavirus causes pneumonia in Wuhan: expert". Xinhua. Diakses tanggal 9 Januari 2020. 
  8. ^ a b c d "CoV2020". platform.gisaid.org. Diakses tanggal 12 Januari 2020. 
  9. ^ "China coronavirus: Hong Kong widens criteria for suspected cases after second patient confirmed, as MTR cancels Wuhan train ticket sales". South China Morning Post. 23 January 2020. Diakses tanggal 23 January 2020. 
  10. ^ 黃金棋陳倩婷李恩慈勞敏儀侯彩琳. "消息:香港首確診患者二次化驗陽性 轉送瑪嘉烈醫院" (dalam bahasa Tionghoa). DXY. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  11. ^ a b c d e Hui DS, I Azhar E, Madani TA, Ntoumi F, Kock R, Dar O, Ippolito G, Mchugh TD, Memish ZA, Drosten C, Zumla A, Petersen E. The continuing 2019-nCoV epidemic threat of novel coronaviruses to global health – The latest 2019 novel coronavirus outbreak in Wuhan, China. Int J Infect Dis. 2020 Jan 14;91:264–266. PMID 31953166 DOI:10.1016/j.ijid.2020.01.009 publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  12. ^ a b c "Experts explain the latest bulletin of unknown cause of viral pneumonia". Wuhan Municipal Health Commission. 11 Januari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2020. Diakses tanggal 11 Januari 2020. 
  13. ^ "China confirms human-to-human transmission of new coronavirus". CBC News. 20 Januari 2020. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  14. ^ "Coronavirus: How worried should we be?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2020. Diakses tanggal 25 Januari 2020. 
  15. ^ Saey, Tina Hesman (24 Januari 2020). "How the new coronavirus stacks up against SARS and MERS". 
  16. ^ "WHO says new China coronavirus could spread, warns hospitals worldwide". Reuters. 14 Januari 2020. Diakses tanggal 21 Januari 2020. 
  17. ^ BBC: China coronavirus: Fear grips Wuhan as lockdown begins
  18. ^ CNN: Snakes could be the source of the Wuhan coronavirus outbreak
  19. ^ Ji, Wei; Wang, Wei; Zhao, Xiaofang; Zai, Junjie; Li, Xingguang (22 Januari 2020). "Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to human". Journal of Medical Virology. doi:10.1002/jmv.25682. PMID 31967321. 
  20. ^ Haitao Guo; Guangxiang "George" Luo; Shou-Jiang Gao (22 Januari 2020). "Snakes could be the original source of the new coronavirus outbreak in China". The Conversation. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  21. ^ SCIMEX (23 Januari 2020). "EXPERT REACTION: Could new coronavirus have come from snakes?". Scimex. Diakses tanggal 23 Januari 2020. 
  22. ^ Ewen Callaway, David Cyranoski (23 Januari 2020). "Why snakes probably aren't spreading the new China virus". Nature. doi:10.1038/d41586-020-00180-8. 
  23. ^ https://www.wired.com/story/wuhan-coronavirus-snake-flu-theory/
  24. ^ Sampel CoVZC45 and CoVZXC21, lihat visualisasi interaktif
  25. ^ "The 2019 new Coronavirus epidemic: evidence for virus evolution". doi:10.1101/2020.01.24.915157v1 (tidak aktif 2020-01-25). 
  26. ^ Zhou, Peng; Yang, Xing-Lou; Wang, Xian-Guang; Hu, Ben; Zhang, Lei; Zhang, Wei; Si, Hao-Rui; Zhu, Yan; Li, Bei (23 Januari 2020). "Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin". BioRxiv. doi:10.1101/2020.01.22.914952. 
  27. ^ Nextstrain H3N2
  28. ^ "Phylogeny of SARS-like betacoronaviruses". nextstrain. Diakses tanggal 18 Januari 2020. 
  29. ^ Antonio C. P. Wong, Xin Li, Susanna K. P. Lau, Patrick C. Y. Woo: Global Epidemiology of Bat Coronaviruses, in: Viruses. 2019 Feb; 11(2): 174, doi:10.3390/v11020174
  30. ^ Trevor Bedford and Richard Neher. "Genomic epidemiology of novel coronavirus (nCoV) using data generated by Fudan University, China CDC, Chinese Academy of Medical Sciences, Chinese Academy of Sciences, Zhejiang Provincial Center for Disease Control and Prevention and the Thai National Institute of Health shared via GISAID". nextstrain.org. Diakses tanggal 22 Januari 2020. 
  31. ^ "Initial genome release of novel coronavirus". Virological. 11 Januari 2020. Diakses tanggal 12 Januari 2020. 
  32. ^ "Wuhan seafood market pneumonia virus isolate Wuhan-Hu-1, complete genome". ncbi.nlm.nih.gov. 17 Januari 2020. 
  33. ^ Gruber, Christian; Steinkellner, Georg (23 Januari 2020). "Wuhan coronavirus 2019-nCoV - what we can find out on a structural bioinformatics level". Innophore Enzyme Discovery. Innophore GmbH. 

Pranala luar