Gajah Tunggal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
RaFaDaBot (bicara | kontrib)
k PUEBI: PT. menjadi PT
Baris 47: Baris 47:


== Fasilitas pabrik ==
== Fasilitas pabrik ==
Saat ini, PT. Gajah Tunggal Tbk. memiliki lima pabrik ban dan ban dalam yang masih beroperasi. Pabrik tersebut telah dimutakhirkan agar mampu memproduksi berbagai jenis dan dimensi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor. Selain itu, terdapat dua pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (''Styrene Butadiene Rubber'') yang berhubungan dengan fasilitas produksi ban. Keseluruhan pabrik ban dan kain berlokasi di [[Kota Tangerang|Tangerang]], sekitar 30 kilometer di sebelah barat [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia. Sedangkan pabrik SBR milik berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, [[Banten]], sekitar 90 km di sebelah barat Jakarta. Perusahaan mulai memperluas program untuk peningkatan kapasitas terpasang ban radial, ban dan ban dalam sepeda motor pada tahun 2005.<ref>{{Cite book|title=Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk. 2010|first=PT. Gajah Tunggal Tbk.|publisher=PT. Gajah Tunggal Tbk.|year=2010|location=Tangerang|pages=19}}</ref>
Saat ini, PT Gajah Tunggal Tbk. memiliki lima pabrik ban dan ban dalam yang masih beroperasi. Pabrik tersebut telah dimutakhirkan agar mampu memproduksi berbagai jenis dan dimensi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor. Selain itu, terdapat dua pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (''Styrene Butadiene Rubber'') yang berhubungan dengan fasilitas produksi ban. Keseluruhan pabrik ban dan kain berlokasi di [[Kota Tangerang|Tangerang]], sekitar 30 kilometer di sebelah barat [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia. Sedangkan pabrik SBR milik berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, [[Banten]], sekitar 90 km di sebelah barat Jakarta. Perusahaan mulai memperluas program untuk peningkatan kapasitas terpasang ban radial, ban dan ban dalam sepeda motor pada tahun 2005.<ref>{{Cite book|title=Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk. 2010|first=PT Gajah Tunggal Tbk.|publisher=PT Gajah Tunggal Tbk.|year=2010|location=Tangerang|pages=19}}</ref>


== Integrasi ==
== Integrasi ==
Perusahaan selalu berupaya menghemat biaya produksi serta menjamin kelancaran suplai bahan baku produksin melalui strategi integrasi vertikal dengan cara mengakuisisi aset-aset produksi bahan baku utama. Perusahaan mengintegrasikan aset produksi kain ban dan karet [[Sintesis kimia|sintetis]] pada tahun 2004. Sekitar 60 persen hasil produksi kain ban dari produksi SBR digunakan untuk produksi ban sejak tahun 2010, sedangkan sisanya dijual kepada pihak ketiga.<ref>{{Cite book|title=Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk. 2010|first=PT. Gajah Tunggal Tbk.|publisher=PT. Gajah Tunggal Tbk.|year=2010|location=Tangerang|pages=19}}</ref>
Perusahaan selalu berupaya menghemat biaya produksi serta menjamin kelancaran suplai bahan baku produksin melalui strategi integrasi vertikal dengan cara mengakuisisi aset-aset produksi bahan baku utama. Perusahaan mengintegrasikan aset produksi kain ban dan karet [[Sintesis kimia|sintetis]] pada tahun 2004. Sekitar 60 persen hasil produksi kain ban dari produksi SBR digunakan untuk produksi ban sejak tahun 2010, sedangkan sisanya dijual kepada pihak ketiga.<ref>{{Cite book|title=Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk. 2010|first=PT Gajah Tunggal Tbk.|publisher=PT Gajah Tunggal Tbk.|year=2010|location=Tangerang|pages=19}}</ref>


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 19 Januari 2020 06.46

Gajah Tunggal
PT Gajah Tunggal Tbk
Publik (IDX: GJTL)
IndustriBan
Didirikan1951
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
ProdukBan
PendapatanKenaikan Rp 15.34 Triliun (FY 2018)
Kenaikan Rp 186.36 Miliar (FY 2018)
Total asetKenaikan Rp 19.71 Triliun (FY 2018)
Total ekuitasKenaikan Rp 5.87 Triliun (FY 2018)
Anak
usaha
PT Filamendo Sakti
PT IRC Inoac Indonesia
PT Meshindo Alloy Wheel Corp.
PT Daya Patria Corporation
PT GT Megah Prima
PT Bintang Tunggal Gemilang
PT Prima Sentra Megah
Situs webwww.gt-tires.com

PT Gajah Tunggal Tbk. (IDX: GJTL) adalah salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1951 dengan memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Selanjutnya perusahaan ini berkembang memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan niaga pada tahun 1981. Awal tahun 90-an, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk.

Pada saat ini Gajah Tunggal mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam untuk memproduksi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta. Sedangkan pabrik SBR berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km disebelah barat Jakarta.

Sejarah

  • 1951 - PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda.
  • 1973 - Persetujuan bantuan teknis ditandatangani dengan Inoue Rubber Company, Jepang untuk memproduksi ban sepeda motor.
  • 1981 - Perusahaan mulai memproduksi ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan bantuan teknis dari Yokohama Rubber Company, Jepang.
  • 1990 - PT Gajah Tunggal Tbk terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
  • 1991 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi GT Petrochem Industries, sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon.
  • 1993 - Perusahaan mulai memproduksi secara komersial ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.
  • 1994 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima sertifikasi mutu, seperti E-mark dari Komunitas Eropa dan memenuhi syarat dan peraturan Departemen Transportasi yang diperlukan untuk pasar Amerika Serikat.
  • 1995 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Langgeng Baja Pratama (LBP), produsen kawat baja.
  • 1996 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi Meshindo Alloy Wheel Corporation, produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia. PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya dengan memperoduksi karet sintetis, atilena glikol, benang poliester dan serat poliester.
  • 1997 - PT Gajah Tunggal Tbk membuat perjanjian off-take dengan Pirelli Tyre untuk memproduksi ban radial untuk mobil penumpang yang dirancang Pirelli untuk wilayah Amerika Utara dan Eropa, namun perjanjian ini dihentikan atas persetujuan kedua belah pihak pada tahun 2001. Pabrik ban radial PT Gajah Tunggal Tbk memperoleh sertifikasi ISO 9001 untuk sistem mutu disain, pengembangan dan instalasinya.
  • 2001 - Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di Finlandia, untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk ban untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia.
  • 2002 - Perusahaan menerima sertifikasi mutu QS 9000, satu dari syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk di Amerika Serikat. PT Gajah Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis keuangan Asia, yang memungkinkan Perusahaan untuk menurunkan beban hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.
  • 2004 - Selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya dekonsolidasi laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries dan pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC dan SBR. Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja.

Dimulainya perjanjian off-take dengan Michelin yang mana Gajah Tunggal akan memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar ekspor hingga tahun 2010. Peluncuran gerai-gerai TireZone.

  • 2005 Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham Meshindi Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium.

Perusahaan menerima sertifikasi mutu ISO/TS 16949, sebuah peningkatan dari QS 9000 yang diperoleh pada tahun 2002. Dimulainya produksi ban untuk Michelin melalui program off-take.

  • 2006 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima penghargaan “Best managed Company in Indonesia” dari Euromoney Magazine.
  • 2007 - Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru. Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 miliar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi modal kerja.
  • 2008 - Gajah Tunggal menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden Republik Indonesia. Micheline off-take mencapai 2,8 juta ban.
  • 2009 - Gajah Tunggal berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran terhadap obligasi yang belum dibayarkan. Perusahaan menerima penghargaan, sebagian besar penghargaan ‘Anugerah Produk Asli Indonesia’ tahun 2009 dari Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima sertifikasi ISO 14001 untuk sistem manajemennya.
  • 2010 - Peluncuran Champiro Eco, ban Indonesia pertama yang ramah lingkungan, oleh Menteri Perdagangan ibu Mari Elka Pangestu.

Fasilitas pabrik

Saat ini, PT Gajah Tunggal Tbk. memiliki lima pabrik ban dan ban dalam yang masih beroperasi. Pabrik tersebut telah dimutakhirkan agar mampu memproduksi berbagai jenis dan dimensi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor. Selain itu, terdapat dua pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber) yang berhubungan dengan fasilitas produksi ban. Keseluruhan pabrik ban dan kain berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer di sebelah barat Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabrik SBR milik berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km di sebelah barat Jakarta. Perusahaan mulai memperluas program untuk peningkatan kapasitas terpasang ban radial, ban dan ban dalam sepeda motor pada tahun 2005.[1]

Integrasi

Perusahaan selalu berupaya menghemat biaya produksi serta menjamin kelancaran suplai bahan baku produksin melalui strategi integrasi vertikal dengan cara mengakuisisi aset-aset produksi bahan baku utama. Perusahaan mengintegrasikan aset produksi kain ban dan karet sintetis pada tahun 2004. Sekitar 60 persen hasil produksi kain ban dari produksi SBR digunakan untuk produksi ban sejak tahun 2010, sedangkan sisanya dijual kepada pihak ketiga.[2]

Pranala luar

Catatan kaki

  1. ^ Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk. 2010. Tangerang: PT Gajah Tunggal Tbk. 2010. hlm. 19. 
  2. ^ Annual Report PT Gajah Tunggal Tbk. 2010. Tangerang: PT Gajah Tunggal Tbk. 2010. hlm. 19.