Blustru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
ShadowRobot (bicara | kontrib)
k WPCleaner v2.0b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Artikel dengan kesalahan <nowiki>"<br/>"</nowiki> - Kode <nowiki>"<br />"</nowiki> pada daftar)
Baris 16: Baris 16:
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision =
| subdivision =
* '''''Luffa aegyptiaca''' </br>
* '''''Luffa aegyptiaca'''
<small>[[Philip Miller|Mill.]] </small>
<small>[[Philip Miller|Mill.]] </small>
|synonyms =
|synonyms =

Revisi per 20 Agustus 2018 14.34

Belustru
Buah belustru yang hampir masak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Subtribus:
Luffinae
Genus:
Luffa

Spesies
  • Luffa aegyptiaca

Mill.

Sinonim[1]
  • Cucurbita luffa hort.
  • Luffa cylindrica M.Roem.
  • Luffa aegyptica (lapsus)
  • Luffa pentandra Roxb.
  • Momordica cylindrica L.
  • Momordica luffa L.

Belustru (Luffa aegyptiaca, suku labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah sayuran buah minor (bukan utama). Penanamannya biasanya di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Belustru biasanya dipanen ketika buahnya masak dan dimanfaatkan sebagai sepon pembersih waktu mandi. Buahnya yang masih muda juga bisa dimakan seperti gambas (Luffa acutangula), kerabatnya. Beberapa pihak meyebutnya sebagai luffa.

Di Indonesia, belustru mempunyai nama-nama seperti blustru (Melayu), hurung jawa, ketolang, dan timput (Palembang). Di Jawa, dikenal dengan sebutan-sebutan seperti lopang, oyong (Sunda), bestru,[2] blestru, dan blustru. Di Maluku, dikenal dengan nama-nama seperti: dodahala (Halmahera), petola cina dan petola panjang.[3]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama grin
  2. ^ Dharma, A.P. (1987). Indonesian Medicinal Plants [Tanaman-Tanaman Obat Indonesia] (dalam bahasa Inggris). hal.46 – 47. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.
  3. ^ Dalimartha, Setiawan (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 2:17 – 24. Jakarta: Trubus Agriwidya. ISBN 979-661-065-5.