Bahasa Mandailing: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k sumber [https://www.ethnologue.com/subgroups/austronesian]
+conten
Baris 36: Baris 36:


Secara umum, orang Mandailing akan menggunakan bahasa Melayu bila bertemu, apabila ada kata-kata yang tidak dimengerti dalam dialek lokalnya masing-masing.
Secara umum, orang Mandailing akan menggunakan bahasa Melayu bila bertemu, apabila ada kata-kata yang tidak dimengerti dalam dialek lokalnya masing-masing.

== Ragam bahasa ==
Berdasarkan klasifikasi bahasa yang ditawarkan Slamet Mulyana, Bahasa Mandailing termasuk [[rumpun bahasa Austronesia]].
Pangaduan Lubis ada mengemukakan bahwa di dalam bahasa Mandailing terdapat lima ragam bahasa yang masing-masing kosakatanya berbeda satu sama lain yaitu :<ref name =tulila/>
# ''Hata somal'' yaitu ragam bahasa yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
# ''Hata andung'' yaitu ragam bahasa sastra yang dipakai dalam tradisi mangandung (meratap) pada upacara adat perkawinan atau kematian.
# ''Hata teas dohot jampolak'' yaitu ragam bahasa yang dipakai dalam pertengkaran atau mencaci maki.
# ''Hata si baso'' yaitu ragam bahasa yang digunakan khusus oleh si baso (tokoh shaman) atau datu.
# ''Hata parkapur'' yaitu ragam bahasa yang digunakan orang Mandailing di masa lalu ketika mereka mencari kapur barus.

Contoh kosa kata :

{| class="wikitable sortable"
|-
! Bahasa Indonesia !! Hata somal !! Hata andung !! Hata teas !! Hata si baso !! Hata parkapur
|-
| Mata || Mata ||Simanyolong||Loncot||-||
|-
| Daun sirih || Burangir || Simanggurak ||-|| Situngguk ||
|-
| Harimau || Babiat || - ||-||-|| Ompungi/Namaradati
|}

Di masa lalu orang Mandailing juga memiliki satu alat komunikasi atau jenis bahasa tertentu yang disebut ''Hata bulung-bulung'' (bahasa dedaunan). Bahasa ini bukanlah berupa lambang bunyi melainkan menggunakan daun tumbuhan sebagai perlambangnya.<ref name=tulila>{{cite book |author =Edi Nasution |last1= |first1= |last2= |first2= |editor-last= |editor-first=Edi Nasution |title=Tulilla, Muzik bujukan Mandailing |publisher=Arecabooks|date=2007|origyear=|pages=31|chapter= Bahasa Mandailing|chapterurl=https://books.google.co.id/books?id=tTa__ZfyMhEC&pg=PA31&lpg=PA31&dq=Hata+jampolak,+Hata+Andung&source=bl&ots=ZT-0T6R1Zq&sig=kn0Hu-YZqXVstSXx83VPPc2S2ZA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwimoYrsiOPZAhWE6Y8KHe6iBJEQ6AEwAHoECAgQAQ#v=onepage&q=Hata%20jampolak%2C%20Hata%20Andung&f=false
|isbn=9789834283445
|lastauthoramp=y}}</ref>


== Kalimat pertanyaan ==
{| class="wikitable sortable"
|-
! Bahasa Indonesia !! Bahasa Mandailing
|-
| Apa || Aha
|-
| Bagaimana || Songondia/Biadoma
|-
| Berapa || Sadia
|-
| Di mana || Idia
|-
| Kemana || Tudia
|-
| Dari mana || Tingondia/Ngundia
|-
| Mana || Idia
|-
| Siapa || Ise
|-
| Mengapa || Aso
|-
| Kapan || Andigan
|-
| Kenapa || Maoa/Mangoa
{| class="wikitable"
!
!
!
!
|-
|
|
|
|
|-
|
|
|
|
|-
|
|
|
|
|}
|}

== Kalimat petunjuk ==
{| class="wikitable sortable"
|-
! Bahasa Indonesia !! Bahasa Mandailing
|-
| Ini || On/Onbo
|-
| Itu || Adun/Adunbo
|-
| Sini || Tuson
|-
| Situ || Tusi
|-
| Sana || Sodun
|}

== Kalimat pengganti ==
{| class="wikitable sortable"
|-
| Saya || Au
|-
| Kamu || Homa
|-
| Dia || Ia
|-
| Mereka || Alai
|}


== Angka ==
== Angka ==
Baris 63: Baris 167:
|-
|-
| 10 || Sepuluh || colspan=4| Sepuluh || Sipuluh || Sapuluh || Sampulu || Sapulu
| 10 || Sepuluh || colspan=4| Sepuluh || Sipuluh || Sapuluh || Sampulu || Sapulu
|}

== Silsiah keluarga ==
{| class="wikitable sortable"
|-
! Bahasa Indonesia !! Bahasa Mandailing
|-
| Kakek || Ompung godang
|-
| Nenek || Ompung Menek
|-
| Ayah || Amang
|-
| Ibu || Inang
|-
|Paman (pihak ayah)
|Udak
|-
|Paman (pihak ibu)
|Tulang
|-
|Bibi
|Bouk (pihak ayah)/Ujing (pihak ibu)
|-
| Kakak || Angkang
|-
| Adik || Anggi
|}
|}



Revisi per 11 Maret 2018 02.26

Bahasa Mandailing
Saro Mandailing
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatera Utara bagian Selatan
EtnisSuku Mandailing
Penutur
1,1 Juta (2000 census)[1]
Lihat sumber templat}}
Latin,Mandailing
Kode bahasa
ISO 639-3btm
Glottolog1291[2]
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  +  Info templat
Surat Tulak-tulak,Aksara Mandailing sebelum 1800an

Bahasa Mandailing[3] merupakan bahasa yang terdapat di provinsi Sumatera Utara bagian selatan, Sumatera Barat dan Riau bagian utara, yang merupakan varian dari bahasa Sanskerta yang banyak dipengaruhi bahasa Arab.

Bahasa Mandailing Julu dan Mandailing Godang dengan pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing Natal, tetapi tidak termasuk bahasa Natal (bahasa Minang), walau pun pengguna bahasa Natal berkerabat (seketurunan) dengan orang-orang Kabupaten Mandailing Natal pada umumnya.

Sementara itu, bahasa Mandailing Padang Lawas (Padang Bolak) dipakai di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara dan Padang Lawas.

Di Pasaman, Sumatera Barat dan Kampar, Riau, bahasa Mandailing mempunyai variasi tersendiri.

Di wilayah Asahan, Batubara, dan Labuhan Batu, orang-orang Mandailing umumnya memakai bahasa Melayu Pesisir Timur.

Bahasa Mandailing Angkola, terutama di Angkola Dolok (Sipirok) adalah bahasa yang paling mirip dengan bahasa Batak Toba, karena letak geografisnya yang berdekatan, namun bahasa Angkola sedikit lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba. Bahasa Angkola meliputi daerah Padangsidempuan, Batang Toru, Sipirok, seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan.

Secara umum, orang Mandailing akan menggunakan bahasa Melayu bila bertemu, apabila ada kata-kata yang tidak dimengerti dalam dialek lokalnya masing-masing.

Ragam bahasa

Berdasarkan klasifikasi bahasa yang ditawarkan Slamet Mulyana, Bahasa Mandailing termasuk rumpun bahasa Austronesia. Pangaduan Lubis ada mengemukakan bahwa di dalam bahasa Mandailing terdapat lima ragam bahasa yang masing-masing kosakatanya berbeda satu sama lain yaitu :[4]

  1. Hata somal yaitu ragam bahasa yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Hata andung yaitu ragam bahasa sastra yang dipakai dalam tradisi mangandung (meratap) pada upacara adat perkawinan atau kematian.
  3. Hata teas dohot jampolak yaitu ragam bahasa yang dipakai dalam pertengkaran atau mencaci maki.
  4. Hata si baso yaitu ragam bahasa yang digunakan khusus oleh si baso (tokoh shaman) atau datu.
  5. Hata parkapur yaitu ragam bahasa yang digunakan orang Mandailing di masa lalu ketika mereka mencari kapur barus.

Contoh kosa kata :

Bahasa Indonesia Hata somal Hata andung Hata teas Hata si baso Hata parkapur
Mata Mata Simanyolong Loncot -
Daun sirih Burangir Simanggurak - Situngguk
Harimau Babiat - - - Ompungi/Namaradati

Di masa lalu orang Mandailing juga memiliki satu alat komunikasi atau jenis bahasa tertentu yang disebut Hata bulung-bulung (bahasa dedaunan). Bahasa ini bukanlah berupa lambang bunyi melainkan menggunakan daun tumbuhan sebagai perlambangnya.[4]


Kalimat pertanyaan

Bahasa Indonesia Bahasa Mandailing
Apa Aha
Bagaimana Songondia/Biadoma
Berapa Sadia
Di mana Idia
Kemana Tudia
Dari mana Tingondia/Ngundia
Mana Idia
Siapa Ise
Mengapa Aso
Kapan Andigan
Kenapa Maoa/Mangoa

Kalimat petunjuk

Bahasa Indonesia Bahasa Mandailing
Ini On/Onbo
Itu Adun/Adunbo
Sini Tuson
Situ Tusi
Sana Sodun

Kalimat pengganti

Saya Au
Kamu Homa
Dia Ia
Mereka Alai

Angka

Angka Indonesia Gayo Alas Singkil Karo Pakpak Simalungun Toba Mandailing
0 Nol
1 Satu Sa Sade Sade Sada
2 Dua Roa Duwe Dua Dua
3 Tiga Tulu Telu Tolu
4 Empat Opat Empat Ompat Opat
5 Lima Limo Lime Lima
6 Enam Onom Enem Onom
7 Tujuh Pitu
8 Delapan Waluh Ualuh Ualuh Uwalu Salapan
9 Sembilan Siwah Siwah Siah Sia Sambilan
10 Sepuluh Sepuluh Sipuluh Sapuluh Sampulu Sapulu

Silsiah keluarga

Bahasa Indonesia Bahasa Mandailing
Kakek Ompung godang
Nenek Ompung Menek
Ayah Amang
Ibu Inang
Paman (pihak ayah) Udak
Paman (pihak ibu) Tulang
Bibi Bouk (pihak ayah)/Ujing (pihak ibu)
Kakak Angkang
Adik Anggi

Bacaan lebih lanjut

  • (Inggris) Adelaar,Alexande,The Austronesian Languages of Asia and Madagascar:A Historical perspective;The Austronesian languages of Asia and Madagascar,pp 2005,ISBN-0-7007-1286-0
  • (Indonesia) Siregar,Ahmad Samin,Kamus Bahasa Angkola/Mandailing Indonesia,Jakarta:Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa,Departemen Pendidikan dan Kebuydayaan,1997

Referensi

  1. ^ Bahasa Mandailing di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Mandailing Batak". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Medan makna aktivitas tangan dalam bahasa Mandailing Badan Bahasa Kemdikbud.go.id
  4. ^ a b Edi Nasution (2007). "Bahasa Mandailing". Tulilla, Muzik bujukan Mandailing. Arecabooks. hlm. 31. ISBN 9789834283445.