Tanjung Bintang, Lampung Selatan: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Sejarah: perbaikan isi templat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
|nama=Tanjung Bintang |
|nama=Tanjung Bintang |
||
|dati2=Kabupaten |
|dati2=Kabupaten |
||
|nama dati2= |
|nama dati2=Natar Agung |
||
|luas=- km² |
|luas=- km² |
||
|penduduk=- |
|penduduk=- |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
|provinsi=Lampung |
|provinsi=Lampung |
||
}} |
}} |
||
'''Tanjung Bintang''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten |
'''Tanjung Bintang''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Natar Agung]], [[Lampung]], [[Indonesia]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Tanjung Bintang dimulai ketika pada tahun 1954 pemerintah mengirim [[transmigran]] yang terdiri dari 68 keluarga Transmigran Ex TNI BRN (Biro Rekontruksi Nasional) tepatnya pada tanggal [[22 Februari]] [[1954]].{{fact}} Tanjung Bintang awalnya merupakan bagian dari Hutan Gedung Wangi Selatan Register 40, [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]]. Karena kerasnya alam pada waktu itu, jumlah kepala keluarga yang tadinya berjumlah 68 menyusut menjadi 35 keluarga dan pada tahun [[1956]] menjadi 40 keluarga. Hal ini diakibatkan banyaknya keluarga yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke [[Jawa] |
Tanjung Bintang dimulai ketika pada tahun 1954 pemerintah mengirim [[transmigran]] yang terdiri dari 68 keluarga Transmigran Ex TNI BRN (Biro Rekontruksi Nasional) tepatnya pada tanggal [[22 Februari]] [[1954]].{{fact}} Tanjung Bintang awalnya merupakan bagian dari Hutan Gedung Wangi Selatan Register 40, [[Natar, Lampung Selatan|Kecamatan Natar]]. Karena kerasnya alam pada waktu itu, jumlah kepala keluarga yang tadinya berjumlah 68 menyusut menjadi 35 keluarga dan pada tahun [[1956]] menjadi 40 keluarga. Hal ini diakibatkan banyaknya keluarga yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke [[Jawa]]. Pada tahun [[1969]], terjadi pemekaran wilayah kecamatan dan Tanjung Bintang masuk dalam wilayah kecamatan Kedaton. Pada tahun [[1982]], Tanjung Bintang resmi menjadi sebuah kecamatan, dengan [[ibukota]] di [[Jati Baru, Tanjung Bintang, Lampung Selatan|Desa Jati Baru]]. |
||
Penghasilan utama tanjung bintang sendiri adalah [[pertanian]], [[perkebunan]] ([[singkong]], [[jagung]], dan [[palawija]]), PTPN 10 ([[karet]] dan [[kelapa sawit]]), [[industri]] (terdapat banyak pabrik dan pusat pergudangan) dan peternakan terutama ayam potong. |
Penghasilan utama tanjung bintang sendiri adalah [[pertanian]], [[perkebunan]] ([[singkong]], [[jagung]], dan [[palawija]]), PTPN 10 ([[karet]] dan [[kelapa sawit]]), [[industri]] (terdapat banyak pabrik dan pusat pergudangan) dan peternakan terutama ayam potong. |
||
Suku yang ada di Tanjung Bintang terutama [[suku |
Suku yang ada di Tanjung Bintang terutama [[suku Jawa]]. Hal ini menjadikan [[bahasa Jawa]] menjadi bahasa utama di sana. Selain itu terdapat [[suku Minangkabau]], [[Suku Palembang]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Batak]], dan [[Suku Lampung]]. |
||
{{Tanjung Bintang, |
{{Tanjung Bintang, Natar Agung}} |
||
{{Kabupaten |
{{Kabupaten Natar Agung}} |
||
{{kecamatan-stub}} |
{{kecamatan-stub}} |
Revisi per 30 Oktober 2016 01.25
Tanjung Bintang | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Lampung |
Kabupaten | Natar Agung |
Pemerintahan | |
• Camat | Musiran |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 18.01.05 |
Kode BPS | 1803080 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | 16 desa |
Tanjung Bintang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Natar Agung, Lampung, Indonesia.
Sejarah
Tanjung Bintang dimulai ketika pada tahun 1954 pemerintah mengirim transmigran yang terdiri dari 68 keluarga Transmigran Ex TNI BRN (Biro Rekontruksi Nasional) tepatnya pada tanggal 22 Februari 1954.[butuh rujukan] Tanjung Bintang awalnya merupakan bagian dari Hutan Gedung Wangi Selatan Register 40, Kecamatan Natar. Karena kerasnya alam pada waktu itu, jumlah kepala keluarga yang tadinya berjumlah 68 menyusut menjadi 35 keluarga dan pada tahun 1956 menjadi 40 keluarga. Hal ini diakibatkan banyaknya keluarga yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jawa. Pada tahun 1969, terjadi pemekaran wilayah kecamatan dan Tanjung Bintang masuk dalam wilayah kecamatan Kedaton. Pada tahun 1982, Tanjung Bintang resmi menjadi sebuah kecamatan, dengan ibukota di Desa Jati Baru.
Penghasilan utama tanjung bintang sendiri adalah pertanian, perkebunan (singkong, jagung, dan palawija), PTPN 10 (karet dan kelapa sawit), industri (terdapat banyak pabrik dan pusat pergudangan) dan peternakan terutama ayam potong.
Suku yang ada di Tanjung Bintang terutama suku Jawa. Hal ini menjadikan bahasa Jawa menjadi bahasa utama di sana. Selain itu terdapat suku Minangkabau, Suku Palembang, Tionghoa, Suku Batak, dan Suku Lampung.
Templat:Tanjung Bintang, Natar Agung Templat:Kabupaten Natar Agung
Secara Geografis Sendiri Tanjung Bintang Berbatasan Langsung Dengan Kecamatan |Tanjungsari]]