Hidup ramah lingkungan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Hidup ramah lingkungan (Inggris: Sustainable living) adalah gaya hidup yang mencoba untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan harta pribadi yang dilakukan oleh pribadi maupun masyarakat.[1] Pelaku gaya hidup hidup ramah lingkungan sering mencoba untuk mengurangi jejak karbon yang mereka hasilkan dengan mengubah moda transportasi, konsumsi energi, dan konsumsi makanan.[2] Para pendukung gaya hidup ramah lingkungan bermaksud untuk menjalani kehidupan mereka dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan, keseimbangan alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan ekologi dan siklus alam.[3] Praktik dan filosofi umum dari hidup ramah lingkungan sangat terkait dengan prinsip-prinsip keseluruhan pembangunan berkelanjutan.

Lester R. Brown, seorang ekolog terkemuka dan pendiri Worldwatch Institute dan Earth Policy Institute, menggambarkan kehidupan yang ramah lingkungan pada abad kedua puluh satu sebagai "beralih kepada hal yang berbasis energi terbarukan, ekonomi berdasar pemanfaatan kembali/daur-ulang dengan penggunaan sistem transportasi yang beragam."[4] Kemudian menurut pendapat yang lain, Praktisi pembangun desa ramah lingkungan seperti Living Villages meyakini bahwa peralihan kepada teknologi terbarukan baru akan berhasil apabila lingkungan yang dibangun dapat menarik bagi budaya lokal juga dapat dipertahankan dan disesuaikan seperlunya selama beberapa generasi.

Definisi[sunting | sunting sumber]

Ilustrasi Tiga Pilar Keberlanjutan.[5]
Ilustrasi lingkaran-lingkaran Keberlanjutan

Hidup ramah lingkungan pada dasarnya merupakan penerapan dari keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup. Salah satu konsepsi tentang hidup ramah lingkungan adalah untuk mengungkapkan apa yang dimaksudkan dari "tiga pilar besar", yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa mengorbankan faktor-faktor tersebut bagi generasi mendatang.[6][7][8] Konsepsi lain yang lebih luas dalam menggambarkan tentang hidup ramah lingkungan adalah dilihat dari "Empat domain sosial yang saling berhubungan": yaitu ekonomi, ekologi, politik dan budaya.

Dalam konsepsi pertama, Hidup ramah lingkungan dapat digambarkan sebagai hidup di dalam daya dukung bawaan yang ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Sedangkan dalam konsepsi yang kedua, atau disebut juga "Lingkaran Keberlanjutan", Hidup ramah lingkungan bisa digambarkan sebagai mengkompromikan relasi akan kebutuhan-kebutuhan dalam batasan di semua ranah kehidupan sosial yang saling berhubungan, termasuk konsekuensinya terhadap generasi umat manusia di masa depan dan spesies lain di luar manusia.[9]

Desain yang berkelanjutan dan Pembangunan berkelanjutan merupakan faktor penting untuk Hidup Ramah Lingkungan. Desain berkelanjutan meliputi pengembangan teknologi yang tepat, yang merupakan pokok dari praktik kidup ramah lingkungan.[10] Pembangunan berkelanjutan pada gilirannya adalah penggunaan teknologi ini dalam bidang infrastruktur. Arsitektur berkelanjutan dan pertanian adalah contoh yang paling umum dari praktik ini.[11]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ainoa, J., Kaskela, A., Lahti, L., Saarikoski, N., Sivunen, A., Storgårds, J., & Zhang, H. (2009). Future of Living. In Neuvo, Y., & Ylönen, S. (eds.), Bit Bang - Rays to the Future. Helsinki University of Technology (TKK), MIDE, Helsinki University Print, Helsinki, Finland, 174-204. ISBN 978-952-248-078-1.
  2. ^ Winter, Mick (2007). Sustainable Living: For Home, Neighborhood and Community. Westsong Publishing. ISBN 0-9659000-5-3. 
  3. ^ "The Center for Ecological Living and Learning (CELL)–philosophy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-20. Diakses tanggal 2014-01-02. 
  4. ^ Ross, Greg. "An interview with Lester Brown" American Scientist.
  5. ^ Adams, W.M. (2006). "The Future of Sustainability: Re-thinking Environment and Development in the Twenty-first Century." Report of the IUCN Renowned Thinkers Meeting, 29–31 January 2006. Retrieved on: 2009-07-25.
  6. ^ Memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  7. ^ U.S. Environmental Protection Agency "What is sustainability?" Retrieved on: 2007-08-20.
  8. ^ United Nations General Assembly (2005). 2005 World Summit Outcome Diarsipkan 2009-11-28 di Wayback Machine., Resolution A/60/1, adopted by the General Assembly on 15 September 2005. Retrieved on: 2009-07-25.
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-02. Diakses tanggal 2014-01-02. 
  10. ^ Fritsch, Al (2007). Healing Appalachia: Sustainable Living Through Appropriate Technology. University Press of Kentucky. hlm. 2. ISBN 0-8131-2431-X.  Unknown retrieval date, revised: 2009-07-25
  11. ^ Wheeler, Stephen Maxwell (2004). The Sustainable Urban Development Reader. Routledge. ISBN 0-415-31187-X. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]