Hermanu Triwidodo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Hermanu Triwidodo
Staf Pengajar Institut Pertanian Bogor
Informasi pribadi
Lahir22 Januari 1957
Tulungagung, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
AnakCandraningratri Ekaputri Widodo
Bramantya Dwiputra Widodo
Alma materInstitut Pertanian Bogor,
University of Wisconsin – Madison
PekerjaanDosen, Lektor Kepala
ProfesiIlmuwan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc. (lahir di Tulungagung Jawa Timur, 22 Januari 1957) adalah Kepala Tani Center IPB, Staf Pengajar di Institut Pertanian Bogor (Fakultas Pertanian, Departemen Proteksi Tanaman). Ia aktif di Klinik Tanaman IPB, IPPHTI (Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia), dan Yayasan Tunas Tani Mandiri (NASTARI).[1][2][3][4][5][6] Istri bernama Ir. Ripah Karyatiningsih,MM memiliki dua anak bernama Candraningratri Ekaputri Widodo dan Bramantya Dwiputra Widodo.

Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • Sekolah Dasar Negeri Ngaglik Malang, lulus tahun 1969
  • Sekolah Menengah Pertama Negeri II Malang, lulus tahun 1972
  • Sekolah Menengah Atas Negeri III Malang, lulus tahun 1975
  • Sarjana Pertanian, Bidang Keahlian Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB Bogor, lulus tahun 1980
  • Master of Science, Bidang Keahlian Entomologi, University of Wisconsin – Madison, USA, lulus tahun 1988
  • Master of Science, Bidang Keahlian Biometrika, University of Wisconsin – Madison, USA, lulus tahun 1993
  • Doctor of Philosophy, Bidang Keahlian Entomologi, University of Wisconsin – Madison, USA, lulus tahun 1993

Pengalaman Mengajar[sunting | sunting sumber]

  • Pengantar Perlindungan Tanaman (S1)
  • Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (S1)
  • Pengantar Ekologi (S1)
  • Metode Statistika I (S1)
  • Metode Statistika II (S1)
  • Hama Penting Tanaman Setahun (S1)
  • Hama Penting Tanaman Tahunan (S1)
  • Ekologi Serangga (S2)
  • Pengendalian Hama Terpadu (S1) dan (S2)
  • Ekologi Populasi (S3)
  • Pembimbing Mahasiswa (S1), (S2) dan (S3)

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Dosen Teladan Peringkat Ke-2 Tingkat Institut Pertanian Bogor. Tahun 1994

Pengalaman Penelitian[sunting | sunting sumber]

  • Pengembangan teknologi pengelolaan hama dan penyakit tanaman di daerah persawahan pasang surut Delta Upang, Sumatera Selatan. Tahun 1981
  • Metode pendugaan populasi tikus di sawah. BIOTROP SEAMEO Regional Center, Bogor. Tahun 1982
  • Survei hama dan penyakit tanaman kedelai di Lampung Tengah. Indonesian University Development Project. Tahun 1983-1984
  • Survei hama dan penyakit pascapanen tanaman perkebunan di Lampung, Jawa dan Maluku. Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan, Departemen Pertanian. Tahun 1985
  • Evaluasi pilot proyek pengendalian hama terpadu tanaman padi di Jawa Barat. Departemen Pertanian. Tahun 1985
  • Sebagai peneliti FAO dalam pengembangan pengendalian penggerek batang padi putih, proyek percontohan laboratorium petani dan riset aksi pengendalian hama terpadu di Indonesia, Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu, BAPPENAS. Tahun 1989 – 1993
  • Tim peneliti bidang keanekaragaman arthropoda dan pengelolaan hama dan penyakit, pada studi AMDAL Hutan Tanaman Industri di Kalimantan, Maluku dan Aceh. PT Beakindo Indonesia. Tahun 1994
  • Pakar Nasional program riset aksi, Indonesian IPM Program, FAO. Oktober 1993 – April 1994
  • Tenaga ahli bidang PHT, dalam proyek pengembangan dan rehabilitasi enam universitas. DAAD – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tahun 1994 - 1995
  • Ketua tim peneliti pengembangan program pengelolaan hama terpadu HTI, PT Kiani Hutani Lestari, Kalimantan Timur. Tahun 1996 - 1997
  • Koordinator tim peneliti pengembangan teknologi dan penelitian partisipatif petani dalam pengunaan LEISA untuk mengatasi krisis pangan di Karawang. Kerja sama Yayasan Nastari dengan Peace Wind Japan. Tahun 1998
  • Ketua tim peneliti pengembangan teknologi pengendalian hama terpadu tanaman bawang merah. Penelitian Hibah Bersaing, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tahun 1995 - 1999
  • Tenaga ahli dalam penelitian evaluasi dampak Proyek Bank Dunia bidang pelatihan PHT di Indonesia (Loan 3586-IND). SEARCA. Maret – Juni 1999
  • Evaluator program pengembangan pertanian berkelanjutan oleh LSM Indonesia Timur yang didanai oleh funding FADO/VECO Belgia. Yayasan Nastari. Tahun 2002
  • Anggota tim peneliti studi dinamika dan potensi gerakan masyarakat madani pada perumusan kebijakan pengelolaan SDA dalam era otonomi daerah. Sekretariat Jenderal DEPDAGRI. Tahun 2003-2004
  • Anggota tim peneliti studi partisipasi publik dalam perumusan kebijakan bioteknologi di Indonesia. Kerja sama Yayasan KEHATI, World Resource Institute dan Pusat Kajian PHT. Tahun 2004
  • Ketua Pengembangan Teknologi Rasional Hama dan Penyakit Cabai, Kementrian Riset dan Teknologi. Tahun 2011
  • Anggota perluasan pengendalian hama terpadu (PHT) pada berbagai Agroekosistem melalui Klinik Tanaman, IMHERE B2C IPB. Tahun 2010-2012
  • Ketua Teknologi Baru Pengendalian Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) dengan Cendawan Endofit, Penelitian Unggulan IPB. Tahun 2012

Publikasi Ilmiah[sunting | sunting sumber]

  1. Triwidodo, H. 1981. Rat Management. Trubus 144(XII): 523-527.
  2. Triwidodo, H. 1988. Population Biology of the Pea Aphid, Acyrthosiphon pisum (Harris) (Homoptera: Aphididae) on Alfalfa in Southern Wisconsin, Dept.of Entomology. University of Wisconsin Madison USA. MSc Entomology Thesis.
  3. Triwidodo, H. 1992. Biodiversity: vague slogan or real needs. Ecological Study Programme Publ. 2: 12-13.
  4. Triwidodo, H., R. Wijayanti & D.B. Hogg. 1992. The population dynamics and management program of white rice stemborer Scirpophaga innotata (Lep: Pyralida¬e) in West Java. Indonesian Paper Presented at International Rice Research Conference, IRRI, Los Banos 21-25 April 1992.
  5. Triwidodo, H. 1993. Sampling Schemes for Yellow Rice Stemborer Management. Biometry Program. Univ. of Wisconsin Madison USA. MSc. Biometry Project Report.
  6. Triwidodo, H. 1993. The Bioecology of White Rice Stem Borer in West Java Indonesia. Department of Entomology. University of Wisconsin Madison USA. PhD Entomology Thesis.
  7. Prijono, D. & H. Triwidodo. 1994. Farmer level use of botanical in-secticides. Paper Presented at Seminar on Botanical Insecticide. Bogor, 1-3 December 1993
  8. Rauf, A., H. Triwidodo & Widodo. 1994. Pesticide usage by soybean farmers in West Java. Proc. Sem. Soybean IPM. Malang, 23 May 1994.
  9. Triwidodo, H. 1994. Risk analysis of mealybug (Pseudococcus microcirculus McKenzie) in relation to orchid import in Indonesia. Paper presented in The Indonesian Quarantine Evaluation and Monitoring Meeting, Bogor 19-21 July, 1994.
  10. Triwidodo, H. 1995. Repeated Significance Test For Aggregately Distributed Insect Population: A Preliminary Study on The Actual And Nominal Value Of Type I Error. Bul. HPT Vol. 8 (1): 19 – 31.
  11. Triwidodo, H., Widodo and S. Wiyono. 1995. Impact of the green revolution on agroecosystem. Paper presented in The Workshop of Farmer-Partners NGO Network, Jogyakarta June 30 – July 2, 1995
  12. Triwidodo, H., Widodo and S. Wiyono. 1995. Management of pests and diseases of upland rice. Paper presented in The National Seminar on Production of Upland Rice for Food Self Sufficiency, Dies Natalis IPB XXXII, Bogor 7 August 1995.
  13. Adiwibowo, S., H. Triwidodo & D. Buchori. 1995. Looking at the impact of bio-technology: A social, economic, and ethical perspectives, pp. 23–37. In I.N. Krishnayanti & H. Jhamtani (eds.), Biotechnology and Bio-safety. Konphalindo, Jakarta.
  14. Triwidodo, H and A. Rauf. 1996. Integrated Pest Management: Back to Basic. Paper presented in Indonesian Sociological Society Seminar, Bogor, September 8, 1996.
  15. Triwidodo, H. 1997. Chilly pests and diseases management system in Lampung. Paper presented in Seminar on Chilly Agribussines Development in Lampung, 7 June 1997.
  16. Triwidodo, H. 1998. Agroecosystem Analysis. Paper presented in The Training on Potato IPM - Directorate of Plant Protection, Cisarua – Bogor, 21-26 September 1998
  17. Triwidodo, H. 1999. Organic farming: unsustainable traditional farming? Paper presented in The Training on Sustainable Agriculture for NGO Activist. Solo. April 17, 1999.
  18. Wiyono, S., T. S. Yuliani, E. T. Tondok, H. Triwidodo., 1998. Survival Of Alternaria porri (Ell.) Cif. On Shallot’s Leave Debris In The Field in Dry Season. Bul. HPT. Vol 10 (1): 8-12.
  19. C. Irsan, S. Sosromarsono, D. Buchori, H. Triwidodo., 1998. Kutu Daun (Homoptera: Aphididae) yang ditemukan hidup pada solanaceae di Jawa Barat. Bul. HPT Vol. 10 (2): 1-4.
  20. Rizali, A., D. Buchori, and H. Triwidodo. 2002. Insect diversity at the forest margin rice field interface: Indicator for healthy ecosystem. J. Hayati 9: 41-48 (in Indonesian)
  21. Supartha, I.W., A. Rauf, H. Triwidodo. 2002. Aktivitas Penerbangan Imago Liriomyza huidobrensis (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae) pada Pertanaman Kentang. AGRITROP VOL 21 No. 3: 78-82

Pelayanan pada Masyarakat[sunting | sunting sumber]

Merupakan kegiatan yang menyita 40% waktu berkarya. Kegiatan terfokus pada pemberdayaan petani kecil tanaman pangan dan hortikultura untuk memperkuat kemampuan teknis pengelolaan pertanian berkelanjutan, penguasaan faktor produksi, advokasi kebijakan dan pengembangan paradigma bertani berdasarkan kearifan pribumi. Aktivitas yang dijalankan berupa pengembangan teknologi partisipatif, pelatihan pertanian organis, pelatihan politik pertanian dan advokasi kebijakan, pengorganisasian rakyat dan penanganan ledakan serangan hama dan penyakit tanaman. Berikut adalah organisasi tani dan LSM yang sudah belajar dan bekerja bersama dalam pembelaan terhadap petani kecil

Organisasi dan Jaringan Petani

  • Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI)
  • Forum Petani Karawang (Peka)
  • Forum Komunikasi dan Informasi Petani (FKIP)
  • Jaringan Kerja Pertanian Organik (Jaker PO)
  • Jaringan petani dampingan World Education
  • Masyarakat Bioaccess Indonesia
  • Petani jaringan gereja-gereja Sumatera Utara

Lembaga Swadaya Masyarakat

  • Jaringan Organisasi Non Pemerintah Pendamping Petani (Jarnop PP) yang terdiri dari Yayasan Nastari Bogor, ELSPAT Bogor, RMI Bogor, YEH Bogor, YBLGS Bogor, YBL Cirebon, Badan Advokasi Rakyat Sumedang, Unisosdem Jakarta, Mitratani Yogyakarta, Yayasan Lesman Boyolali, YPPSE Banjarnegara, LPPLSH Purwokerto, Yayasan Al Barokhah Salatiga, Gita Pertiwi Solo, LPTP Solo, Yayasan Keliling Klaten, Peduli Indonesia Mojokerto, YAZRI Kediri, YPP Malang, Yayasan Paramitra Malang, LPKP Malang, MBI Malang, Lembaga Dialog Sidoarjo, Kappala Jember.
  • Jaringan LSM BITRA Sumatera Utara
  • Pesticide Action Network Sumatera Utara (PANSU)
  • Yayasan Gema Desa Lampung
  • FIELD Jakarta
  • World Education Indonesia
  • VECO Indonesia

Pengalaman Organisasi dan Lainnya[sunting | sunting sumber]

  • Ketua Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman, Bogor. Tahun 1977-1978
  • National Expert FAO - Integrated Pest Management. Tahun 1990-1993
  • Ketua Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian IPB Bogor. Tahun 1993 – 1997
  • Dewan Pengurus Forum Kerja Indonesia, Jakarta. 1997 - 1999
  • Anggota tim penyusun Proyek Skenario Building Indonesia, KOMNAS HAM, Jakarta. Tahun 1999
  • Deputi Pengembangan Masyarakat, Kantor Sekretaris Presiden Bidang Pengendalian Pemerintahan, Jakarta. Tahun 1999 – 2001
  • Badan Pendiri Yayasan Tunas Tani Mandiri (NASTARI), Bogor. Tahun 1994 - sekarang
  • Badan Pendiri Yayasan FIELD Jakarta. Tahun 2002
  • Badan Pendiri Yayasan Pusat Kenekaragaman Hayati dan Bioteknologi Indonesia, Bogor. Tahun 2002
  • Direktur Pusat Kajian Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor. Tahun 2003
  • Koordinator Suara Dramaga, Fakultas Pertanian IPB, Bogor. Tahun 2003
  • Panel Pakar penilai Research Unggulan Terpadu Bidang Teknologi Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Tahun 2002
  • Ketua Presidium Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI). Tahun 2008 - sekarang
  • Ketua Umum Gerakan Petani Nusantara (GPN)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Susanto, Ichwan (Jumat, 21 Oktober 2011). Suprihadi, Marcus, ed. "Transgenik Bikin Petani Makin Terpuruk". Kompas.com. Kompas. 
  2. ^ Setyorini, Virna P (Selasa, 24 Desember 2013). Burhani, Ruslan, ed. "Wereng ganggu ketersediaan pangan 2014". ANTARA News. Antaranews. 
  3. ^ Puspitarini, Margaret (Rabu, 15 Januari 2014). "Overdosis Pestisida Justru Sebabkan Ledakan Hama". Okezone.com. Okezone. 
  4. ^ "Doa dan Renungan Kedaulatan Petani Nusantara". Gresnews. Rabu, 2 April 2014. 
  5. ^ "Hikmah Distribusi Pupuk Lewat Pasar Bebas". Asatunews. Jumat, 25 April 2014. 
  6. ^ "There Seems to be An Attempt to Stunt Farmers Growth". Tempo.co. Tempo English. Selasa, 29 April 2014.