Geografi dialek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Geografi dialek merupakan salah satu cabang dialektologi yang mempelajari terkait variasi bahasa. Geografi dialek adalah bagian linguistik historis yang mempelajari tentang variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa.[1]

Dalam geografi dialek, ahli bahasa biasanya mempelajari bagaimana variasi bahasa terjadi dalam wilayah tertentu, seperti perbedaan dalam pelafalan, kosakata, atau tata bahasa. Mereka juga mempelajari bagaimana variasi ini terbentuk, seperti bagaimana pengaruh sejarah, geografi, dan faktor sosial mempengaruhi perkembangan dialek.

Contoh geografi dialek yang terkenal adalah dialek Inggris di Inggris Raya. Ada banyak variasi bahasa Inggris di seluruh Inggris, termasuk dialek Skotlandia, Wales, dan Inggris Utara. Para ahli bahasa telah mempelajari perbedaan dalam kosakata dan pengucapan dalam setiap variasi bahasa ini.

Geografi dialek juga dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setiap wilayah di Indonesia memiliki bahasa daerah atau dialek yang khas, seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minangkabau, dan lain-lain. Para ahli bahasa juga mempelajari perbedaan dalam kosakata, tata bahasa, dan pengucapan dalam setiap dialek ini.

Batasan geografi dialek[sunting | sunting sumber]

Sebagai cabang dari ilmu dialektologi, geografi dialek mempelajari hubungan yang terdapat dalam sebuah ragam bahasa dengan dasar satuan ruang atau tempat terwujudnya ragam-ragam bahasa tersebut[2]. Pada hakikatnya, geografi dialek memiliki keterkaitan yang erat dengan ilmu bahasa bandingan atau dikenal pula dengan linguistik historis yang berfokus kepada hubungan dalam ragam bahasa. Keterkaitan ini berhubungan dengan geografi dialek yang merupakan perkembangan dari salah satu cabang ilmu linguistik historis. Linguistik historis berfokus pada perkembangan bahasa dari masa lalu hingga saat ini[3], sementara geografi dialek berfokus pada variasi bahasa yang muncul di wilayah geografis tertentu.

Penelitian geografi dialek memang memerlukan pengamatan seksama dan sebanding pada daerah yang diteliti, serta bahan yang dapat diperbandingkan melalui keterangan yang berdasarkan kenyataan. [3]Daftar pertanyaan kepada narasumber di setiap tempat penelitian juga penting untuk memperoleh data yang konsisten dan dapat dibandingkan. [3]Dalam penelitian geografi dialek, diperlukan pengumpulan data dari sejumlah tempat dan kemudian melakukan analisis untuk mencari pola-pola dan hubungan antara variasi bahasa di daerah tersebut.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Keraf, Gorys (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 143. 
  2. ^ Dubois, Jean (1973). Dictionnaire de linguitique (PDF). Paris: Larousse. hlm. 230. 
  3. ^ a b c Meillet, Antoine (1967). The Comparative Methods of Historical Linguistics. Paris: Minuit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2023-04-08.