Lompat ke isi

Gempa bumi Hyūga-nada 2024

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa bumi Hyūga-nada 2024
USGS intensitas gempa bumi
Gempa bumi Hyūga-nada 2024 di Jepang
Gempa bumi Hyūga-nada 2024
Waktu UTC2024-08-08 08:42:55
ISC
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat8 Agustus 2024 (2024-08-08)
Waktu setempat15:42:55 JST
Kekuatan7.1 Mw
7.1 Mjma
Kedalaman25 km (16 mi)
Episentrum31°43′08″N 131°31′37″E / 31.719°N 131.527°E / 31.719; 131.527
Wilayah bencanaKyushu, Prefektur Miyazaki, Jepang
Intensitas maks.VII (Sangat kuat)
JMA 6−
Percepatan puncak0.45 g
Tsunami50 cm (1,6 ft)
Korban16 luka-luka

Pada 8 Agustus 2024, gempa bumi kuat berkekuatan 7.1 Mw mengguncang Kyushu, lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang, pada pukul 15:42 Waktu Standar Jepang, dengan kedalaman dangkal 25 km (16 mi). Sementara menurut JMA gempa berkekuatan 7,1, dan memicu tsunami kecil. Gempa mencapai intensitas maksimum Shindo 6- di Nichinan, Miyazaki.

Latar belakang tektonik

[sunting | sunting sumber]
Setting lempeng tektonik di Jepang

Jepang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, zona kegempaan yang dikenal tinggi. Jepang berada di perbatasan konvergen antara Lempeng Pasifik, Lempeng Filipina, Lempeng Eurasia dan Lempeng Amurian. Di sepanjang pantai timur dan tenggara, subduksi Lempeng Laut Pasifik dan Filipina masing-masing terjadi di Palung Jepang dan Palung Nankai.[1]

Wilayah Kyushu terletak di ujung barat daya Palung Nankai sebuah zona subduksi aktif. Palung Nankai mewakili batas lempeng tempat Lempeng Filipina menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Daerah tersebut sering dikaitkan dengan gempa bumi besar pada tahun 1968 (7,5 Mw) dan 1996 (6,7 Mw dan 6,8 Mw). Laut Hyūga ditafsirkan sebagai zona transisi antara Palung Nankai yang berpasangan kuat di timur laut dan Palung Ryukyu yang berpasangan lemah di barat daya. Gempa bumi tahun 1968 dan 1996 merupakan peristiwa zona subduksi yang terjadi pada batas lempeng. Sekitar 2 km (1,2 mil) di bawah dasar laut, gempa bumi berkedalaman dangkal terjadi di dekat antarmuka subduksi dangkal.[2] Di bawah pantai timur Kyushu, di bagian yang lebih dalam dari zona subduksi, peristiwa slow slip terdeteksi antara tahun 1996 dan 2017.[3]

Gempa bumi

[sunting | sunting sumber]
Skala intensitas seismik Shindo berdasarkan lokasi

Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan gempa pada besaran 7,1 Mw pada kedalaman 25 km (16 mil) dan Skala intensitas Mercalli yang dimodifikasi sebesar VII (Sangat Kuat).[4]

Skala intensitas seismik Shindo 5- atau lebih tinggi[5]
Intensitas Prefektur Lokasi
6− Miyazaki Nichinan
5+ Miyazaki Miyazaki, Kushima, Miyakonojō
Kagoshima Ōsaki
5− Miyazaki Aya, Kunitomi, Shintomi, Takanabe, Takaharu, Kobayashi
Kagoshima Soo, Kanoya, Kimotsuki, Higashikushira, Tarumizu, Kirishima, Kagoshima, Aira

Peringatan tsunami dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Jepang dan NHK, peringatan tsunami meliputi Prefektur Kōchi, Prefektur Ehime, Prefektur Oita, Miyazaki dan Kagoshima memperkirakan gelombang setinggi 3,3 kaki. Gelombang tsunami berukuran 50 cm (1,6 kaki) kemudian tercatat di Miyazaki, sedangkan gelombang berukuran 20 cm (0,66 kaki) diamati di Kōchi.[6]

Lima orang terluka di Prefektur Miyazaki; masing-masing dua di Nichinan dan Miyazaki dan satu di Miyakonojō. Salah satu bagian dari Rute Nasional 220 ditutup karena longsor batu. Di Miyazaki, sebuah rumah runtuh sebagian dan Bandara Miyazaki mengalami kerusakan ringan. Di Prefektur Kagoshima, dua orang terluka di Kirishima, sebuah rumah dua lantai runtuh di Ōsaki, dan tanah longsor dilaporkan di Shibushi. Dua penerbangan All Nippon Airways dan Solaseed Air masing-masing dibatalkan, dan beberapa penerbangan Japan Airlines dari bandara ditunda. Dua orang terluka di Prefektur Kumamoto.[7]

Layanan Shinkansen di sepanjang jalur Kyushu dan Nishi Kyushu dihentikan sementara.

Tanggapan

[sunting | sunting sumber]
Peta menampilkan Nankai Megathurst dengan resiko gempa bumi berskala 8 hingga 9 di masa mendatang

Setelah gempa tersebut, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan bahwa kemungkinan terjadinya "gempa besar" di sepanjang Palung Nankai kini "relatif lebih tinggi" berdasarkan peringatan pertama, namun mengklarifikasi bahwa peristiwa tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.[8] JMA menyerukan mereka yang tinggal di daerah yang diperkirakan akan terkena dampak gempa megathrust Nankai untuk mengikuti langkah-langkah kesigapan bencana yang disediakan oleh pemerintah.

Peringatan dari JMA tersebut bahwa risiko gempa besar terjadi di sepanjang Palung Nankai lebih tinggi dari biasanya tetapi tidak berarti gempa pasti akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Penyiar publik NHK mengatakan perjalanan luar negeri Kishida dibatalkan agar ia dapat mempersiapkan segala kemungkinan. Pada tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, memicu gempa bumi berkekuatan 8,7 dan menyebabkan tsunami besar.

Para ahli pemerintah percaya ada kemungkinan 70% hingga 80% terjadinya gempa Megathurst berkekuatan 8 atau 9 di sekitar palung Nankai dalam 30 tahun ke depan. Dalam skenario terburuk, bencana ini dapat menewaskan 300.000 orang, dengan beberapa ahli memperkirakan dampak finansial mencapai USD$13 triliun.[9]

Peringatan gempa megathrust dari JMA menyatakan bahwa "jika gempa besar terjadi di masa depan, getaran kuat dan tsunami besar akan dihasilkan." Sebagai tanggapan, Perusahaan Kereta Api Jepang Pusat memerintahkan kereta di jalur Tokaido Shinkansen untuk berjalan lebih lambat selama seminggu. Tidak ada kerusakan yang terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir Ikata dan Sendai yang terletak di dekat pusat gempa.[10]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mulia, Iyan E.; Ishibe, Takeo; Satake, Kenji; Gusman, Aditya Riadi; Murotani, Satoko (3 September 2020). "Regional probabilistic tsunami hazard assessment associated with active faults along the eastern margin of the Sea of Japan". Earth, Planets and Space. 72 (123): 123. Bibcode:2020EP&S...72..123M. doi:10.1186/s40623-020-01256-5alt=Dapat diakses gratis. 
  2. ^ Asano, Youichi; Obara, Kazushige; Matsuzawa, Takanori; Hirose, Hitoshi; Ito, Yoshihiro (2015). "Possible shallow slow slip events in Hyuga-nada, Nankai subduction zone, inferred from migration of very low frequency earthquakes". Geophysical Research Letters. 42 (12): 331–338. doi:10.1002/2014GL062165. 
  3. ^ Ioki, Kei; Yamashita, Yusuke; Kase, Yoshihiro (2023). "Effects of the Tsunami Generated by the 1662 Hyuga-Nada Earthquake off Miyazaki Prefecture, Japan". Pure and Applied Geophysics. 180 (6): 1897–1907. doi:10.1007/s00024-022-03198-3. hdl:2433/284057alt=Dapat diakses gratis. 
  4. ^ Tomohiro Osaki (8 August 2024). "7.1-magnitude Earthquake Hits Off Japan". Barron's. Diakses tanggal 8 August 2024. 
  5. ^ "Earthquake information". Japan Meteorological Agency. 8 August 2024. Diakses tanggal 8 August 2024. 
  6. ^ "M7.1 quake hits southwestern Japan, 0.5-meter tsunami observed". Kyodo News. 8 August 2024. Diakses tanggal 8 August 2024. 
  7. ^ "【被害】宮崎 日南市で2人けが 各地で住宅被害も" (dalam bahasa Jepang). NHK. 8 August 2024. Diakses tanggal 8 August 2024. 
  8. ^ "Badan Meteorologi Jepang Keluarkan Peringatan Potensi Gempa Besar Palung Nankai". Jawapos. 8 August 2024. Diakses tanggal 8 Agustus 2024. 
  9. ^ "Jepang Dihantui Gempa Megathrust, Tsunami Dahsyat Ancam Pantai Pasifik". CNBC Indonesia. 9 Agustus 2024. Diakses tanggal 9 Agustus 2024. 
  10. ^ "Japan sees higher-than-usual risk of megaquake off Pacific Coast". Kyodo News (dalam bahasa Inggris). 8 Agustus 2024. Diakses tanggal 8 Agustus 2024.