Gangguan stres pascatrauma terkait persalinan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gangguan stres pascatrauma terkait persalinan merupakan gangguan psikologis yang dapat terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan.[1] Gangguan ini juga dapat menyerang pria yang pasangannya mengalami kelahiran sulit.[2] Gejalanya serupa dengan gangguan stres pascatrauma.[3][4] Gangguan ini bisa diistilahkan juga dengan gangguan stres pascatrauma setelah persalinan (bahasa Inggris: post-traumatic stress disorder following childbirth atau disingkat PTSD-FC) .[5]

Tanda dan gejala[sunting | sunting sumber]

Contoh gejala gangguan stres pascatrauma terkait persalinan meliputi gejala intrusif seperti flashback dan mimpi buruk, gejala penghindaran (termasuk amnesia pada seluruh atau sebagian peristiwa), ketidaknyamanan dalam keintiman seksual, ketidaknyamanan saat disentuh, abstinensi, ketakutan akan kehamilan, serta penghindaran masalah yang berhubungan dengan kelahiran atau kehamilan. Gejala stres yang muncul dapat berupa berkeringat, gemetar, mudah tersinggung, dan gangguan tidur.[6] Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menunda kelekatan ibu dan anak.

Contoh lain dari gangguan stres pascatrauma terkait persalinan adalah kecemasan atau ketakutan akan kehilangan anak atau pasangan. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan dalam hubungan ayah-anak.[7]

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Persalinan bisa menimbulkan trauma dalam berbagai hal, misalnya kematian ibu, bayi yang hampir meninggal, pendarahan hebat, dan operasi darurat. Kelahiran prematur juga mungkin menimbulkan trauma.[8] Di aspek emosi ibu melahirkan, kesulitan regulasi emosi akan rasa sakit saat melahirkan juga dapat menimbulkan trauma. Contoh situasi lain yang dapat menyebabkan trauma psikologis adalah kurangnya dukungan, atau penanganan rasa sakit yang tidak memadai saat melahirkan. Namun, kelahiran normal pun bisa menimbulkan trauma, sehingga gangguan stres pascatrauma didiagnosis berdasarkan gejala ibu dan bukan pada adanya komplikasi atau tidak.[9]

Berikut ini hal-hal yang berkorelasi dengan gangguan stres pascatrauma:

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

Gangguan stres pascatrauma terkait persalinan bukanlah diagnosis yang diakui dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental.[17] Banyak wanita yang mengalami gejala gangguan stres pascatrauma setelah melahirkan salah didiagnosis sebagai depresi pascapersalinan atau gangguan penyesuaian. Diagnosis ini dapat menyebabkan pengobatan yang tidak tepat.[18]

Prevalensi gangguan stres pascatrauma setelah melahirkan normal pada wanita (di luar lahir mati atau komplikasi besar) diperkirakan antara 2,8% dan 5,6% pada enam minggu pascapersalinan,[19] dan angkanya turun menjadi 1,5% pada enam bulan pascapersalinan.[19][20] Gejala gangguan stres pascatrauma sering terjadi setelah melahirkan, dengan prevalensi 24-30,1%[19] pada enam minggu, turun menjadi 13,6% pada enam bulan.[21]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lapp LK, Agbokou C, Peretti CS, Ferreri F (September 2010). "Management of post traumatic stress disorder after childbirth: a review". Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynaecology. 31 (3): 113–122. doi:10.3109/0167482X.2010.503330. PMID 20653342. 
  2. ^ Fisher SD (May 2017). "Paternal Mental Health: Why Is It Relevant?". American Journal of Lifestyle Medicine. 11 (3): 200–211. doi:10.1177/1559827616629895. PMC 6125083alt=Dapat diakses gratis. PMID 30202331. 
  3. ^ Condon J (February 2010). "Women's mental health: a "wish-list" for the DSM V". Archives of Women's Mental Health. 13 (1): 5–10. doi:10.1007/s00737-009-0114-1. PMID 20127444. 
  4. ^ Martin C (2012). Perinatal Mental Health : a Clinical Guide. Cumbria England: M & K Pub. hlm. 26. ISBN 9781907830495. 
  5. ^ Ertan D, Hingray C, Burlacu E, Sterlé A, El-Hage W (March 2021). "Post-traumatic stress disorder following childbirth". BMC Psychiatry. 21 (1): 155. doi:10.1186/s12888-021-03158-6. PMC 7962315alt=Dapat diakses gratis. PMID 33726703 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  6. ^ Olde E, van der Hart O, Kleber R, van Son M (January 2006). "Posttraumatic stress following childbirth: a review". Clinical Psychology Review. 26 (1): 1–16. doi:10.1016/j.cpr.2005.07.002. PMID 16176853. 
  7. ^ Fisher SD (May 2017). "Paternal Mental Health: Why Is It Relevant?". American Journal of Lifestyle Medicine. 11 (3): 200–211. doi:10.1177/1559827616629895. PMC 6125083alt=Dapat diakses gratis. PMID 30202331. 
  8. ^ Goutaudier N, Lopez A, Séjourné N, Denis A, Chabrol H (September 2011). "Premature birth: subjective and psychological experiences in the first weeks following childbirth, a mixed-methods study". Journal of Reproductive and Infant Psychology. 29 (4): 364–373. doi:10.1080/02646838.2011.623227. 
  9. ^ Beck CT (January–February 2004). "Birth trauma: in the eye of the beholder". Nursing Research. 53 (1): 28–35. doi:10.1097/00006199-200401000-00005. PMID 14726774. 
  10. ^ a b c d e f g h i Andersen LB, Melvaer LB, Videbech P, Lamont RF, Joergensen JS (November 2012). "Risk factors for developing post-traumatic stress disorder following childbirth: a systematic review". Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica. 91 (11): 1261–1272. doi:10.1111/j.1600-0412.2012.01476.x. PMID 22670573. 
  11. ^ a b c d e f Beck CT, Gable RK, Sakala C, Declercq ER (September 2011). "Posttraumatic stress disorder in new mothers: results from a two-stage U.S. national survey". Birth. 38 (3): 216–227. doi:10.1111/j.1523-536X.2011.00475.x. PMID 21884230. 
  12. ^ Goutaudier N, Lopez A, Séjourné N, Denis A, Chabrol H (September 2011). "Premature birth: subjective and psychological experiences in the first weeks following childbirth, a mixed-methods study". Journal of Reproductive and Infant Psychology. 29 (4): 364–373. doi:10.1080/02646838.2011.623227. 
  13. ^ a b c Söderquist J, Wijma K, Wijma B (March 2002). "Traumatic stress after childbirth: the role of obstetric variables". Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynaecology. 23 (1): 31–39. doi:10.3109/01674820209093413. PMID 12061035. 
  14. ^ a b Tamaki R, Murata M, Okano T (June 1997). "Risk factors for postpartum depression in Japan". Psychiatry and Clinical Neurosciences. 51 (3): 93–98. doi:10.1111/j.1440-1819.1997.tb02368.x. PMID 9225370. 
  15. ^ a b Creedy DK, Shochet IM, Horsfall J (June 2000). "Childbirth and the development of acute trauma symptoms: incidence and contributing factors". Birth. 27 (2): 104–111. doi:10.1046/j.1523-536x.2000.00104.x. PMID 11251488. 
  16. ^ a b Ford E, Ayers S (December 2011). "Support during birth interacts with prior trauma and birth intervention to predict postnatal post-traumatic stress symptoms" (PDF). Psychology & Health. 26 (12): 1553–1570. doi:10.1080/08870446.2010.533770. PMID 21598181. 
  17. ^ Condon J (February 2010). "Women's mental health: a "wish-list" for the DSM V". Archives of Women's Mental Health. 13 (1): 5–10. doi:10.1007/s00737-009-0114-1. PMID 20127444. 
  18. ^ Alder J, Stadlmayr W, Tschudin S, Bitzer J (June 2006). "Post-traumatic symptoms after childbirth: what should we offer?". Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynaecology. 27 (2): 107–112. doi:10.1080/01674820600714632. PMID 16808085. 
  19. ^ a b c Olde E, van der Hart O, Kleber R, van Son M (January 2006). "Posttraumatic stress following childbirth: a review". Clinical Psychology Review. 26 (1): 1–16. doi:10.1016/j.cpr.2005.07.002. PMID 16176853. 
  20. ^ Alder J, Stadlmayr W, Tschudin S, Bitzer J (June 2006). "Post-traumatic symptoms after childbirth: what should we offer?". Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynaecology. 27 (2): 107–112. doi:10.1080/01674820600714632. PMID 16808085. 
  21. ^ Montmasson H, Bertrand P, Perrotin F, El-Hage W (October 2012). "[Predictors of postpartum post-traumatic stress disorder in primiparous mothers]". Journal de Gynécologie, Obstétrique et Biologie de la Reproduction. 41 (6): 553–560. doi:10.1016/j.jgyn.2012.04.010. PMID 22622194.