Lompat ke isi

Fustat

Koordinat: 30°00′N 31°14′E / 30.000°N 31.233°E / 30.000; 31.233
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fustat
الفسطاط
Ibukota Mesir pra-Kairo
Gambar Fustat, dari Sejarah Mesir oleh Rappoport
Gambar Fustat, dari Sejarah Mesir oleh Rappoport
Julukan: 
Kota Tenda
Kini bagian dariKairo Lama
Kekhalifahan Rasyidin641–661
Kekhalifahan Umayyah661–750
Kekhalifahan Fatimiyah905–1168
Didirikan641
Populasi
 (abad ke-12)
 • Total200.000

Fustat (disebut juga Fostat, Al Fustat, Misr al-Fustat dan Fustat-Misr, bahasa Arab: الفسطاط, al-Fusţāţ), adalah ibu kota Mesir pertama di bawah kekuasaan Arab. Kota ini dibangun oleh jenderal Arab Amr bin Ash segera setelah penaklukan Arab di Mesir pada tahun 641 M, dan memiliki Masjid Amru bin Ash, masjid pertama di Afrika.

Sejarah pendirian

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 2 Muharam 20 H atau 22 Desember 640 M, Amr bin Ash bersama dengan 4.000 personil pasukannya berhasil menaklukkan Aleksandria dan mengambil alih kekuasaan dari pasukan Kekaisaran Romawi. Pertahanan kota Aleksandria ditembus oleh dua komando pasukan yaitu oleh Zubair bin Awwam dan Maslamah bin Mukhallad. Penaklukan ini atas izin Umar bin Khattab selaku khalifah Kekhalifahan Rasyidin dengan Amr bin Ash sebagai jenderal penaklukan. Setelah penaklukan, Amr bin Ash mengirim laporan mengenai jumlah harta dan failitas serta kesediaan penduduk non-muslim di Aleksandria untuk membayar jizyah. Umar bin Khattab mengirim surat balasan yang menyarankan agar Amr bin Ash tidak menjadikan Aleksandria sebagai ibu kota di wilayah Mesir untuk mencegah adanya serangan balasan dari pasukan Romawi dari tepi pantai. Karena itu, Amr bin Ash bersama pasukannya mendirikan kota baru di luar Benteng Babilonia yang dinamai Fustat dan menjadikannya sebagai ibu kota.[1]

Masa keemasan dan kehancuran

[sunting | sunting sumber]

Fustat mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-12, dengan penduduk sekitar 200.00.[2] Kota ini merupakan pusat administrasi di Mesir, sampai akhirnya diperintahkan untuk dibumihanguskan oleh viziernya sendiri pada tahun 1168, Shawar, supaya tidak direbut oleh pasukan Salib. Sisa-sia kota akhirnya dimasukkan ke dalam kota Kairo, yang dibangun di sebelah utara Dustat pada tahun 969 ketika Fatimiyah menaklukan daerah tersebut dan membuat kota baru sebagai perbatasan kerajaan untuk khalifah. Area bekas fustat kemudian dibiarkan sebagai reruntuhan selama ratusan tahun dan dijadikan tempat pembuangan sampah.

Masa modern

[sunting | sunting sumber]

Pada masa kini, Fustat merupakan bagian dari Kairo Lama, dengan sedikit bangunan tersisa dari masa-masanya sebagai ibu kota, meskipun ada banyak penggalian arkeologis yang mengambil keuntungan dari kekayaan yang terkubut di daerah itu. Banyak benda kuno yang diperoleh dari situs tersebut kini ditampilkan di Museum Seni Islam Kairo.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Usmani, Ahmad Rofi' (Juni 2011). Hidayat, Yadi Saeful, ed. Dari Istana Topkapi hingga Eksotisme Masjid Al-Azhar: Menjelajah Pesona Istanbul, Kairo, Alexandria, dan Kota-Kota Lain di Turki dan Mesir. Bandung: Mizania. hlm. 41–42. ISBN 978-602-8236-98-0. 
  2. ^ Williams, p. 37

30°00′N 31°14′E / 30.000°N 31.233°E / 30.000; 31.233