Fregat kelas Maharaja Lela

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
colspan="2" style="text-align:center;line-height:1.5em;" | ENS El Fateh Aug 2022 (cropped)
Sebuah Gowind 2500 Angkatan Laut Mesir, memiliki desain yang serupa dengan Maharaja Lela
Tentang kelas
Nama:

Kelas Maharaja Lela

Pembangun:
  • Galangan Kapal Boustead Malaysia
  • DCNS
Operator:

 Angkatan Laut Malaysia

Biaya:
  • US$ 2,8 miliar untuk 6 kapal
  • US$ 466 untuk masing masing kapal
Direncanakan:

6[1]

Selesai:

1[2][3][4]

Karakteristik umum
Jenis:

Kapal tempur pesisir (LCS)/Fregat

Bobot:

3.100 tons

Panjang:
  • 111 m (364 ft) (overall)
  • 105 m (344 ft) (waterline)
Lebar:
  • 16 m (52 ft) (main deck)
  • 14,2 m (47 ft) (waterline)
Sarat air:

3,85 m (12.6 ft)

Propulsi:

CODAD

Kecepatan:

28 knot (52 km/h; 32 mph)

Jangkauan:

5.000 nmi (9.300 km; 5.800 mi) pada 15 knot (28 km/h; 17 mph)

Awak kapal:

138[5]

Sensor dan
sistem:
  • [1][6]
  • Sistem tempur:DCNS SETIS
  • Radar pencari:Thales SMART-S Mk2
  • radar pengendali tembakan:Rheinmetall TMEO Mk2 & TMX/EO Mk2
  • Pengecoh:Wallop/Esterline SuperBarricade
  • Sonar:Thales CAPTAS-2 ASW suite dengan sonar lambung & tarik
Pernika
& Pengecoh:

Thales Vigile ESM

Persenjataan:
Pesawat yang dibawa:
  • beragam jenis UAV
  • sebuah helikopter, berbobot hingga 10 ton

Fregat kelas Maharaja Lela (sebelum dikenal sebagai Second Generation Patrol Vessel (SGPV) atau Littoral combat ships (LCS)) adalah sebuah kelas dari enam fregat siluman yang dibuat untuk Angkatan Laut Malaysia.[1] Kapal ini berdasarkan korvet kelas Gowind yang diperbesar, dirancang oleh DCNS dari France. Kontrak telah diselesaikan dan Boustead Holdings Berhad akan memproduksi keenam kapal untuk Angkatan Laut Malaysia dengan harga puncak RM9 miliar (US$2.8 miliar), dimulai sejak 2015.[7] Kapal ini memiliki panjang 111 meter dengan bobot 3.100 ton.[8][9]

Pengembangan[sunting | sunting sumber]

Program SGPV[sunting | sunting sumber]

Pada awal 2011, Malaysia mengumumkan program SGPV dengan dana RM6 miliar (US$1.9 miliar) dan enam galangan kapal asing menyatakan ketertarikannya dalam program ini, terutama ThyssenKrupp Marine Systems dengan MEKO 200 dan Damen Schelde Naval Shipbuilding dengan Sigma class 10514 serta DCNS dengan korvet kelas Gowind yang akhirnya dipilih.[10]

Kontrak diberikan[sunting | sunting sumber]

Pada akhir 2011, diumumkan bahwa kelas Gowind telah dipilih dan program SGPV telah diberikan kepada Boustead Naval Shipyard/DCNS, dengan biaya puncak meningkat hingga RM9 miliar (US$2.8 miliar) dari RM6 miliar (US$1.9 miliar). Kontrak RM9 miliar (US$2.8 miliar) termasuk hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi.[11] Ukuran kapal juga telah diubah mengikuti biaya puncak, dari yang berbobot 2.700 ton menjadi 3.100 ton. Keenam kapal dibuat oleh Boustead Naval Shipyard di Lumut, Malaysia dan komponen elektronik akan disusun di Cyberjaya, sebuah kota di Malaysia di selatan Kuala Lumpur.

Defence Services Asia 2014[sunting | sunting sumber]

Pada DSA 2014, manager program Mr Anuar berkata bahwa "Program ini berjalan, beberapa bagian telah memasuki tahap peninjauan ulang rancangan kritis" dan "Kami berharap kapal pertama dapat diselesaikan pada 2017 atau awal 2018". Ia menyatakan bahwa Boustead Naval Shipyard bertanggungjawab untuk merancang spesifikasi kelas Gowind untuk Malaysia, bukannya DCNS.[12] Ia juga berkata bahwa kapal-kapal itu "adalah benar-benar kelas fregat, dan akan menjadi unsur Angkatan Laut Malaysia yang ditakuti."

IHS Jane's[sunting | sunting sumber]

Pada 5 Oktober 2014, sebuah artikel dalam web IHS Jane's Defence Weekly menyatakan bahwa Admiral Angkatan Laut Aziz berkata pada IHS Jane's bahwa pembuatan keenam kapal kelas LCS pertama telah dimulai di galangan kapal Boustead Heavy Industries Corporation (BHIC) di Lumut, dan berkata kembali mengenai tanggal pengiriman pada tahun 2017–18 untuk kapal pertama dan kelima sisanya dikirimkan dengan interval enam bulan setelahnya.[13]

LIMA 2015[sunting | sunting sumber]

Pada Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition 2015, Anuar Murad, Direktur Pertahanan dan Keamanan dari BHIC, mengonfirmasi bahwa Naval Strike Missile telah dipilih sebagai peluru kendali antikapal, mengalahkan Exocet MM40 Blk3. Beberapa detail tambahan mengenai kapal seperti dimensi kapal dan ketahanan kondisi laut dipublikasikan pada pameran.[14]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Umum[sunting | sunting sumber]

Spesifikasi

  • Bobot – 3.100 ton
  • Length – 111 m (keseluruhan) / 105 m (garis air)
  • Breadth – 16 m (dek utama) / 14,2 m (garis air)
  • Draught – 3,85 m
  • Propulsi – CODAD
  • Kecepatan maksimum – 28 knot
  • Jangkauan – 5,000 nm pada 15 knot
  • Kru – 138
  • Ketahanan keadaan lautSea State 9
  • Ketahanan – 21 hari
  • Pesawat yang dibawa – 1 × Super Lynx 300 / Fennec AS555 / EC725

Persenjataan[sunting | sunting sumber]

Meriam 57 mm siluman akan melengkapi SGPV, terlihat dengan laras ditarik.

Telah diputuskan bahwa kapal ini akan dipersenjatai dengan:

Meriam 57 mm akan dipasang pada sebuah kubah siluman mirip dengan yang dipasang pada corvette kelas-Visby. Boustead Naval Shipyard juga telah mengumumkan bahwa terdapat ruang tambahan pada dek kapal untuk sel VLS tambahan. Kontrak untuk sebagian besar persenjataan telah diselesaikan, menyisakan rudal darat-ke-udara yang belum diputuskan.

Sensor[sunting | sunting sumber]

Radar SMART-S untuk SGPV

Sensor-sensor telah dipilih untuk kapal ini.

  • Sistem Tempur: DCNS SETIS
  • Radar pencari: Thales SMART-S Mk2
  • Radar kendali tembakan: Rheinmetall TMEO Mk2 sistem penjejak elektro-optikal & TMX/EO Mk2
  • Pengecoh:Wallop/Esterline SuperBarricade
  • Sonar:Thales CAPTAS-2 ASW sonar lambung & tarik

Dipercaya bahwa AL Malaysia telah meminta radar Thales Herakles untuk dipasang pada fregat FREMM tetapi Boustead Naval Shipyard justru memilih radar SMART-S.[17]

Kapal dari kelas[sunting | sunting sumber]

Pembuat Nama Nomor lambung Dibuat Diluncurkan Diresmikan Pangkalan
Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd Maharaja Lela 2501 8 Maret 2016 24 Agustus 2017
Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd Syarif Masahor 2502 28 Februari 2017[18]
Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd Raja Mahadi 2503 18 Desember 2017[19]
Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd Mat Salleh 2504 31 Oktober 2018[20]
SPGV (5)
SPGV (6)

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Malaysian Ministry of Defence Confirms Construction of Gowind ships for LCS program". navyrecognition.com. 28 October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-05. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2020-04-08. 
  3. ^ ]http://www.malaysiandefence.com/no-quarter/ Diarsipkan 2017-09-01 di Wayback Machine.\
  4. ^ "No Quarter" Diarsipkan 2017-09-01 di Wayback Machine.. malaysiandefence.com. Retrieved 1 Sep 2017.
  5. ^ "NavyRecognition" Diarsipkan 2014-11-02 di Wayback Machine.. Retrieved 19 March 2015.
  6. ^ "LIMA 2015 update" Diarsipkan 2020-05-13 di Wayback Machine.. Retrieved 19 March 2015.
  7. ^ Abas, Marhalim (17 July 2014). "SGPV-LCS Contract Formalised". Malaysian Defence. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-17. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  8. ^ "BHIC to Build First Littoral Combat Ship in 2015". 5 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-18. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  9. ^ "Royal Malaysian Navy Releases First Official Image of its LCS-SGPV Corvette". navyrecognition.com. 27 August 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  10. ^ Abas, Marhalim (22 February 2011). "SGPV or LCS...Part II". Malaysian Defence. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  11. ^ Abas, Marhalim (17 December 2011). "SGPV/LCS/ Frigate awarded to BNS/DCNS Ceiling Price Goes Up to RM9 billion". Malaysian Defence. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  12. ^ "Malaysian Navy Gowind SGPV LCS program update at DSA 2014 with Boustead". Youtube. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-11. Diakses tanggal 2018-11-14. 
  13. ^ "Malaysia Targeting 2019 in-Service Date for Littoral Combat Ship". October 7, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-06. Diakses tanggal 2018-11-14. 
  14. ^ "NavyRecognition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-13. Diakses tanggal 19 March 2015. 
  15. ^ "Letter of Award for NSM ships equipment with Malaysian Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd". 9 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2018-11-14. 
  16. ^ "J+S Ltd to supply the Torpedo Launching System for the Royal Malaysian Navy LCS/SGPV corvettes". navyrecognition.com. 24 September 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-12. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  17. ^ "Thales SMART-S Mk2 radar and CAPTAS- 2 towed sonar confirmed for Malaysia LCS program". navyrecognition.com. 18 February 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-12. Diakses tanggal 26 September 2014. 
  18. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-01. Diakses tanggal 2018-11-14. 
  19. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2020-04-08. 
  20. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-17. Diakses tanggal 2020-04-08.