Domas, Pontang, Serang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Domas
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
KabupatenSerang
KecamatanPontang
Kode pos
42192
Kode Kemendagri36.04.12.2009
Luas785 Ha.
Jumlah penduduk6000 jiwa
Kepadatan2000 jiwa/km²


Domas adalah desa yang berada di kecamatan Pontang[1][2]Kabupaten Serang, Banten, Indonesia.

Profil desa Domas kecamatan Pontang kabupaten Serang provinsi Banten.

PROFIL DESA DOMAS

I. KONDISI DESA

I.I Sejarah Desa Domas

Desa Domas sudah ada sejak tahun 1672. Arti kata DOMAS adalah berawal dari sejarah adanya Keraton atau Kerajaan di desa ini yang dipimpin oleh Pangeran Domas atau lebih terkenal rajanya disebut dengan nama Prabu Saka Domas.

Dalam salah satu kisah heroiknya Prabu Saka Domas pernah berusaha untuk membuat sumur-sumur sumber mata air tawar untuk kerajaan dan rumah-rumah rakyatnya dengan menggunakan kemampuan ilmunya yang mumpuni, dengan berniat mengambil air dari sumber mata air pegunungan di gunung Karang Pandeglang. Prabu Saka Domas dalam perjalanan pulang membawa kendi-kendi dari tanah liat yang berisi air dari gunung Karang, ada satu kendi yang jatuh dari pelana kuda ke tanah, kendi pecah airnya tumpah ke tanah dan tiba-tiba ditempat tersebut langsung terbuat sumur yang sampai saat ini sangat terkenal di Pandeglang disebut Sumur Domas, airnya segar, jernih, bagus untuk kesehatan, dan dalam perjalanan pulang sampailah ke kekerajaan Domas Sang raja yaitu Prabu Saka Domas dengan sisa kendi air yang ada melempar kendi-kendi tersebut ke titik-titik sasaran yang akan dibuat sumur-sumur mata air tawar, nah hingga saat ini hanya orang-orang yang beruntung yang mempunyai sumur yang airnya tawar dan jernih dan kebanyakan sumur yang dibuat didesa Domas sampai saat ini airnya rata-rata Asin, dan saat ini masyarakat desa Domas mengkonsumsi air dari penyulingan air asin menjadi air tawar juga air kemasan galon/botol dan untuk kebutuhan mandi, cuci atau MCK menggunakan air bersih dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) kabupaten Serang.

Suku Banten Asli tetapi bukan Baduy, 100% penduduk desa Domas beragama Islam itulah Asal muasal kesukuan Penduduk Desa Domas, Nenek Moyang atau leluhur para pendahulu penduduk desa Domas yang menurut para kasepuhan dan tokoh-tokoh masyarakat Domas yang sampai saat ini sangat dikenal di kalangan masyarakat dibuktikan dengan makam para leluhur dan makamnya masih ada dan semuanya Muslim yaitu Kibuyut Intip, Buyut Kilaso, Kibuyut Sumedang dan Pangeran Domas atau Prabu Saka Domas.

Dalam masa Pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin tahun 1552-1572 desa Domas merupakan delta yang wilayahnya dibatasi oleh sungai Ciujung Lama (kali Asin) dan sungai Teluk (Cianyer) dengan bermuara di laut Jawa.

Desa Domas terbentuk berdasarkan PP Nomor....................... Tahun 1672 dan Perda kab. Serang Nomor ............ Bulan..........Tahun.....................

Berdasarkan sejarah Banten, pemerintahan di desa Domas telah mengalami empat kali peralihan kekuasaan yaitu:

  1. Pemerintahan kesultanan Banten selama 144 tahun (1672-1816)
  2. Pemerintahan Hindia Belanda selama 126 tahun (1816-1942)
  3. Pemerintahan Jepang selama 3,5 tahun (1942-1945)
  4. Pemerintahan Republik Indonesia NKRI sejak tahun 1945

Pengangkatan Maulana Hasanuddin sebagai Sultan Banten pertama pada tanggal 1 Muharram 933 H yang bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 1526 M, oleh Pemerintah Kabupaten Serang diresmikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Serang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 1985 yang ditetapkan pada tanggal 6 Agustus 1985 dan diundangkan dalam lembaran daerah sejak tangal 20 Agustus 1985. sedangkan desa Domas sebagai desa dalam kabupaten Serang berdasarkan data dan benda-benda peninggalan artefak juga prasasti dan tulisan yang tersimpan di desa Domas

kepemimpinan desa Domas baru terdeteksi dari tahun 1917 desa Domas waktu itu dipimpin oleh seorang Jaro

Desa Domas pada awalnya mempunyai wilayah 5 (Lima) kampung Yaitu:

1. Kampung Cerocoh

2. Kampung Domas./Keraton Domas

3. Kampung Wanayasa.

4. Kampung Sampang Kulon.

5. Kampung Ampian.

Dalam masa perjalanan pemerintahan desa Domas mengalami pemekaran pada tahun 1980-an Yaitu kampung Wanayasa, kampung Sampang Kulon dan kampung Ampian memisahkan diri dengan membentuk desa baru dengan nama Wanayasa dan desa Domas Tetap berdiri kokoh dengan mempunyai dua Kampung yaitu:

1. Kampung Domas/Keraton Domas

2. Kampung Cerocoh(cikal bakal jadi kota MINAPOLITAN)

Desa Domas mempunyai luas wilayah 785 Ha, dengan jumlah penduduk hampir 6000 jiwa dengan 1329 Kepala keluarga(KK), penduduk desa Domas seiring berkembangnya waktu percepatan pertambahan dan kepadatan penduduk sungguh sangat signifikan karena selain dihuni oleh suku Banten Asli degan ciri-ciri wajah kearaban hidung mancung, alim dan tekun dalam beribadah, masuk kategori Laki-laki yang Soleh dan wanitanya Solehah atau mukminah sejati dan sekarang ada warga lainya kebanyakan para pemula atau pendatang yang sudah nyaman hidup menetap di Domas beranak cucu hingga menetap dan berdomisili menjadi penduduk desa Domas, para pendatang ada dari etnis tionghoa atau cina yang sudah masuk agama Islam, ada dari suku Bugis, Suku Jawa, Suku Madura, Suku Sunda dan masih banyak lagi yang lainya yang keseluruhan masuk desa Domas menikahi laki-laki atau wanita Domas.

Batas wilayah

Utara Berbatasan dengan desa Susukan kecamatan Tirtayasa
Selatan Berbatasan dengan desa Wanayasa kecamatan Pontang
Barat Laut Jawa
Timur Berbatasan dengan desa Susukan kecamatan Tirtayasa

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 13 2009 Tentang Nama-nama Desa, Penyebutan desa, Kepala Desa, Badan Permusyawaratan desa dan Perangkat Desa
  2. ^ "Master File Desa di Banten Menurut BPS Tahun 2011" (PDF). 2011-12-01. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-08-10. Diakses tanggal 2013-07-02.