Demografi Singapura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Singapura adalah sebuah negara yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi di dunia. Rata-rata penduduk Singapura naik 2,8% (termasuk penduduk asing) pada tahun 2000.

Kelompok etnis[sunting | sunting sumber]

Tionghoa 77%, Melayu 14%, India 7,6%, lain-lain 1,4%.

Sumber: Sensus 2000

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Singapura memiliki empat bahasa resmi: Inggris, Melayu, Mandarin dan Tamil.

Bahasa kebangsaan adalah bahasa Melayu walaupun penggunaan bahasa Inggris lebih umum. Bahasa Inggris merupakan bahasa perantara di antara suku di Singapura. Ia juga digunakan dalam sistem pendidikan dan dalam administrasi pemerintah.

Bahasa Inggris pasar yang digunakan oleh rakyat Singapura dalam situasi tidak formal dikenali sebagai 'Singlish'.

Walaupun pemerintahan Singapura menggalakkan penggunaan Bahasa Mandarin untuk penduduk Tionghoanya, masih ada segelintir penduduknya yang lebih fasih bertutur dalam dialek masing-masing seperti, Hokkien, Tiochiu, Kantonis dan lain-lain. Namun penggunaan dialek lebih tertumpu kepada penduduk yang sudahpun berumur.

Lebih 60% penduduk India Singapura bertutur dalam bahasa Tamil sebagai bahasa ibu. Bahasa-bahasa India yang lain termasuk Malayalam dan Hindi.

Lebih kurang 5000 orang Baba Nyonya masih menggunakan sebuah dialek bahasa Melayu yang dikenali sebagai Baba Melayu.

Agama[sunting | sunting sumber]

Menurut sensus 2000, agama yang paling banyak dianut di Singapura adalah Agama Buddha (42.5%). Agama lain yang dianut adalah Kristen (18.8%), Islam (14.9), Taoisme (8.5%), Agama Hindu (4.0%), dan lain-lain. 18.3% dari penduduk Singapura tidak beragama. Di Singapura, hampir seluruh orang Melayu beragama Islam. Agama-agama yang dianut oleh etnis Cina Singapura termasuk Buddha Mahayana, Taoisme, Konghucu, dan Kristen. Etnis India Singapura kebanyakan menganut agama Hindu, dan sisanya menganut agama Islam, Sikh, Buddha, dan Kristen.

Singapura pada umumnya memberikan kebebasan beragama walaupun sebagian kelompok diperiksa dengan teliti oleh pemerintah. Terdapat juga kelompok agama yang telah dilarang, antara lain Saksi-Saksi Yehuwa, yang dilarang karena tidak mau mengikuti wajib militer. Di kota Singapura sendiri ada lebih dari 20 sidang yang telah berdiri, meskipun berada di bawah pembatasan dari pemerintah. Mereka tetap membayar pajak walaupun sering ditindas.[butuh rujukan]

15 tahun ke atas:

Buddha/Taoisme51.0%
Kristen18.8%
Tak beragama18.3%
Islam14.9%
Hindu4.0%
Lain-lain (Sikh, Konghucu, etc)0.6%

Sumber: Sensus 2000

Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

4.600.000 (perkiraan Juli 2022)

Struktur umur
Umur Persen Lelaki Perempuan
0-14 tahun 18% 390.352 365.730
15-64 tahun 75% 1.520.875 1.590.355
65 tahun ke atas 7% 124.413 159.539

(perkiraan 2000)

Tingkat pertumbuhan penduduk 3.54%
Tingkat kelahiran 12,79 kelahiran/1.000 penduduk
Tingkat kematian 4,21 kematian/1.000 penduduk
Tingkat perpindahan (bersih) 26,8 migran/1.000 penduduk

(perkiraan 2000)


Perbandingan jenis kelamin
Umur lelaki/wanita
waktu lahir 1,08
bawah 15 tahun 1,07
15-64 tahun 0,96
65 tahun keatas 0,78
Jumlah penduduk 0,96

(ang. 2000)

Tingkat kematian bayi[sunting | sunting sumber]

3,65 kematian/1.000 kelahiran (ang 2000)

Harapan hidup[sunting | sunting sumber]

lelaki: 77,1 tahun
wanita: 83,23 tahun (perkiraan 2000)

Tingkat kesuburan[sunting | sunting sumber]

1,16 anak/wanita (ang. 2000)

Tingkat melek huruf[sunting | sunting sumber]

Umur 15 tahun ke atas

Tahun20001990
Jumlah92,5%89,1%
Lelaki96,6%95,1%
Wanita88,6%83,0%

Sumber: Sensus 2000

Pranala luar[sunting | sunting sumber]