Daun bungkus
Tampilan
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Daun bungkus
| |
---|---|
Smilax rotundifolia | |
Status konservasi | |
Tampak aman (TNC) | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Liliales |
Famili | Smilacaceae |
Genus | Smilax |
Spesies | Smilax rotundifolia Linnaeus, 1753 |
Tata nama | |
Sinonim takson |
|
Daun Bungkus (Smilax rotundifolia) merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Papua. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah pesisir pantai dan dimanfaatkan sebagai obat kejantanan.[2]
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Daun Bungkus diketahui dapat mengobati penyakit sifilis. Tanaman ini dimanfaatkan untuk memperbesar bagian tubuh seperti penis, bokong, dan payudara. Tanaman ini dapat dijadikan sebagai bahan makanan seperti asparagus dan bayam.
Kandungan
[sunting | sunting sumber]Literatur mengenai kandungan dalam tanaman ini masih kurang. Namun telah diketahui daun bungkus mengandung senyawa saponin.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kew World Checklist of Selected Plant Families
- ^ a b Firawati, Firawati; Pratama, M. Iqbal (2018). "ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA SAPONIN DAUN BUNGKUS (Smilax rotundifolia) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET". Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar. 6 (2): 115–121. ISSN 2355-9217.