Cyrtodactylus klakahensis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cyrtodactylus klakahensis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. klakahensis
Nama binomial
Cyrtodactylus klakahensis
Hartmann, Mecke, Kieckbusch, Mader & Kaiser, 2016

Cyrtodactylus klakahensis adalah sejenis cecak jari-lengkung yang menyebar terbatas (endemik) di Jawa Timur. Dikoleksi pada tahun 1928-1929, spesimen cecak ini secara keliru dianggap sebagai spesies C. fumosus, sampai kemudian diterbitkan deskripsinya sebagai jenis yang baru pada awal 2016. Nama indonesianya adalah cecak jari-lengkung klakah, dan nama Inggris-nya Klakah Bent-toed Gecko.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Nama penunjuk-jenis "klakahensis" diberikan merujuk pada lokalitas tipe jenis ini, yakni wilayah Klakah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Cyrtodactylus klakahensis dapat dibedakan dari jenis-jenis Cyrtodactylus yang lain di wilayah Sunda Besar (termasuk Sulawesi) dan Sunda Kecil melalui kombinasi beberapa karakter berikut:

  • Hewan jantan memiliki lekukan prekloakal yang jelas dan dalam
  • Wilayah prekloakal (di depan kloaka) dan femoral (sisi bawah paha) dengan 3 deret sisik-sisik yang membesar yang bersambungan; dikenal sebagai sisik-sisik preklolakofemoral. Pada hewan jantan, deretan sisik terbawah dengan 37–38 pori
  • Terdapat 3-4 deret sisik-sisik prekloakal posterior (yang membesar)
  • Terdapat 15-19 deret tak teratur bintil-bintil besar berlunas di tengah tubuh di atas punggung
  • Sisik-sisik di tengah perut (ventral) dalam 35-38 deret, di antara lipatan ventrolateral yang samar-samar
  • Sisi bawah jari keempat pada tungkai belakang tertutupi oleh 17–20 perisai (lamellae)
  • Deretan sisik-sisik di sisi bawah ekor (perisai subkaudal) tidak membesar melebar ke sisi.

Panjang tubuh hewan dewasa, dari 3 spesimen, berkisar antara 61,1-68,1 mm SVL (snout-vent length, dari ujung moncong ke kloaka).

Habitat dan agihan[sunting | sunting sumber]

Meskipun kemungkinan besar agihan cecak ini tidak terbatas di wilayah Klakah saja, akan tetapi diduga kuat bahwa spesies ini menyebar terbatas (endemik) di Jawa Timur.

Catatan taksonomis[sunting | sunting sumber]

Material spesimen cecak jari-lengkung klakah dikoleksi selama Deutsche Limnologische Sunda-Expedition (Ekspedisi Limnologi Sunda Jerman) pada kurun waktu 1928-1929. Empat spesimen yang diperoleh (dua jantan, satu betina, dan satu yuwana/hewan muda) disimpan dalam koleksi Museum Senckenberg (Forschungsinstitut und Naturmuseum Senckenberg, SMF) di Frankfurt am Main, Jerman. Robert Mertens (1934) keliru mengidentifikasi material ini sebagai Gymnodactylus (= Cyrtodactylus) fumosus, sebelum pada akhirnya terbukti berasal dari spesies yang berbeda.

Holotipe: SMF 22476.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  • Hartmann, L., S. Mecke, M. Kieckbusch, F. Mader & H. Kaiser. (2016). "A new species of bent-toed gecko, genus Cyrtodactylus Gray, 1827 (Reptilia: Squamata: Gekkonidae), from Jawa Timur Province, Java, Indonesia, with taxonomic remarks on C. fumosus (Müller, 1895)". Zootaxa 4067 (5): 552–68. [Jan. 26, 2016] (abstrak) doi:10.11646/zootaxa.4067.5.2
  • Mertens, R. (1934). "Die Amphibien und Reptilien der Deutschen Limnologischen Sunda-Expedition". In: Thienemann-Festband, A. (Ed.), Tropische Binnengewässer. Archiv für Hydrobiologie, 40: 677–701.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]