Budaya rupa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Budaya rupa atau budaya visual adalah aspek budaya yang diekspresikan dalam bentuk yang tampak, seperti gambar, arsitektur, desain dsj. Banyak bidang keilmuan yang mengkaji bidang ini, termasuk kajian budaya, sejarah seni, teori kritis, filsafat, kajian media, dan antropologi.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Jika ditilik dari sejarahnya, awal mula penelaahan teoretik pada budaya rupa telah dilakukan oleh John Berger (Ways of Seeing, 1972) dan Laura Mulvey (Pleasure and Narrative Cinema, 1975) yang mengikuti dari teorisasi Jacques Lacan dari ketidaksadaran tatapan. Pionir seperti György Kepes dan William Ivins, Jr serta fenomenologis ikonik seperti Maurice Merleau-Ponty juga memainkan peran penting dalam menciptakan landasan untuk disiplin ini.

Pekerjaan utama pada budaya rupa telah dilakukan oleh WJT Mitchell, khususnya di buku Iconology dan Picture Theory, dan oleh sejarawan seni dan budaya Griselda Pollock. Cendekiawan lain penting untuk perkembangan kajian budaya rupa termasuk Stuart Hall, Roland Barthes, Jean-François Lyotard, Rosalind Krauss, Paul Crowther dan Slavoj Zizek. Kajian budaya rupa menjadi semakin penting dalam studi agama melalui karya David Morgan, Sally Promey, Jeffrey Hamburger F., dan S. Lempeng Brent.[1]

Cakupan bidang[sunting | sunting sumber]

Budaya rupa mencakup beberapa bidang dalam produksi budaya, di antaranya:[2]

Hubungan dengan kajian lain[sunting | sunting sumber]

Kajian budaya rupa tak lepas dari bidang kajian/disiplin lain yang masih berkaitan, di antaranya:[3]

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  1. ^ pahlevi, andreas syah. "Budaya Visual" (dalam bahasa Inggris). 
  2. ^ Catatan Kuliah Budaya Visual (Visual Culture) Dosen: Dr.Yasraf Amir Piliang, MA. Hal. 7 [1]
  3. ^ "Visual Culture: Discipline Map". faculty.georgetown.edu. Diakses tanggal 2019-01-17.