Benteng Tolukko

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Benteng Tolukko
Benteng Tolukko
Benteng Tolukko di Indonesia
Benteng Tolukko
Location within Indonesia
Informasi umum
Gaya arsitekturkolonial Iberia
KotaTernate
NegaraIndonesia
KoordinatKoordinat: 0°48′50″N 127°23′17″E / 0.81389°N 127.38806°E / 0.81389; 127.38806
Mulai dibangun1522
Data teknis
Sistem strukturBenteng artileri yang dibangun dari batu

Benteng Tolokko adalah benteng peninggalan Spanyol yang berada di Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, Indonesia.[1] Benteng Tolukko dibangun pada tahun 1522.[2] Benteng ini dibangun Portugis untuk mencoba mengusir Belanda dari pulau[3] Benteng ini diambil alih oleh Belanda pada tahun 1612 dan direnovasi oleh Pieter Both.[1] Pada tahun 1864, oleh Residen P. van der Crab, benteng Tolukko dikosongkan karena sebagian bangunannya telah rusak.[1] Pemerintah Republik Indonesia memugar benteng ini pada tahun 1996–1997.[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kembali ke sejarah awal mengenai benteng ini. Seperti kebanyakan benteng Ternate, Benteng Tolukko awalnya merupakan bangunan yang dibangun oleh Portugis, yang menguasai hampir seluruh perdagangan rempah-rempah Ternate pada abad ke 16. Seorang komandan militer Kapten Portugis, Francisco Serraow, membangun benteng ini, yang awalnya bernama Santo Lucas, sebagai menjadi pusat pertahanan dan penyimpanan rempah-rempah asli Ternate yang mereka perdagangkan.

Benteng ini terletak di lokasi yang sangat strategis karena sangat dekat dengan perairan, berada di atas bukit yang cukup tinggi dan bisa menjadi tempat yang tepat untuk menyaksikan setiap pergerakan yang terjadi di istana kerajaan dari Ternate. Namun setelah adanya perlawanan masyarakat Ternate di bawah pimpinan Sultan Baabullah, kekuasaan Portugis berakhir pada tahun 1577. Sejak saat itu, Benteng Santo Lucas dikuasai Kerajaan Ternate hingga Belanda datang, merebut benteng tersebut dan mengganti namanya. ke Benteng Hollandia.

Benteng ini kemudian dipugar pada tahun 1610 dan menjadi salah satu pertahanan Ternate dari Belanda. Selanjutnya berdasarkan beberapa perjanjian kerja sama yang ditandatangani antara pemerintah VOC dengan Kerajaan Ternate, pada tahun 1661, Sultan Ternate bernama Mandar Syah diperbolehkan menduduki Benteng Hollandia dengan pasukan berjumlah sekitar 160 orang. Nama Tolukko masih dikaitkan dengan benteng ini hingga saat ini dan juga mengandung cerita yang tak kalah menarik. Salah satu cerita menyebutkan bahwa nama Tolukko digunakan ketika salah satu Sultan Ternate, Kaicil Tolukko, memerintah sekitar tahun 1692.

Sumber lain menyatakan bahwa nama Tolukko merupakan modifikasi dari nama asli benteng ini, tepatnya Benteng Santo Lucas. Dahulu kala, cerita ini mengatakan bahwa karena tidak jelas cara mengucapkan Santo Lucas, penduduk asli Ternate memanggilnya Tolukko. Memang benar masih ada ketidakpastian mengenai sejarah nama Tolukko, namun hal itu tidak lagi menjadi masalah ketika saya mengetahui betapa pentingnya peran benteng ini bagi seluruh penguasa Portugis, Belanda bahkan dari Kerajaan Ternate sendiri.[4]

Konstruksi dan Fasilitas[sunting | sunting sumber]

Dahulu benteng Tolukko dikenal dengan nama Benteng Hollandia.[2] Benteng Tolukko dibangun di atas fondasi batuan beku.[2] Benteng ini terbentuk dari tiga buah bastion, ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong serta bangunan utama berbentuk egi empat.[2] Konstruksi bangunannya terbuat dari campuran batu kali, batu karang, pecahan batu bata yang direkat oleh campuran kapur serta pasir.[2]

Unsur-unsur keislaman pada objek wisata benteng-benteng di Kota Ternate belum memenuhi prinsip-prinsip islam jika dilihat dari segi bangunan arsitektur yang perlu adanya penambahan ornament islam. Fasilitas pada objek wisata Benteng Kalamata dan Benteng Tolukko belum memadai karena masih perlu adanya perbaikan maupun penambahan fasilitas penunjang objek wisata seperti tempat duduk, lampu penerangan ,dan lain sebagainya. Salah satu contoh perlu perbaikan fasilitas penerangan di setiap lokasi wisata, mengingat dalam ayat qur’an telah diatur bahwa cahaya sangat memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan manusai karena menghindarkan manusia dari perbuatan-perbuatan yang dilarang seperti maksiat.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Peninggalan Bangsa Portugis Bernama Benteng Tolukko". indonesiawonder.com. Diakses tanggal 6 Juni 2014.16.00.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d e f "Menelusuri Jejak Sejarah, Benteng Tolukko Ternate". sigmanews.co.id. Diakses tanggal 6 Juni 2014.17.00.  [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Benteng Tolukko, Saksi Penjajahan Portugis Terhadap Cengkih". travel.okezone.com. Diakses tanggal 6 Juni 2014.17.00. 
  4. ^ "Benteng Tolukko Dengan Kisah Sejarah Indah Di Baliknya". Indonesia Kaya. 2013. Diakses tanggal 2023-10-14. 
  5. ^ "Kajian Pengembangan Wisata Sejarah yang Bernuansa Islam Kota Ternate". Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota. 4 (01): 3–4. 2018.