Achmad Nur Hidayat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat
Lahir(1981-11-24)24 November 1981
Jakarta
KebangsaanIndonesia
PendidikanUniversitas Harvard — July 2012 Executive Education
National University of Singapore — Feb 2009 Master Public Policy
Universitas Tsinghua of China — July 2008, Master Exchange Program
University of Indonesia — Feb 2005
AlmamaterUniversitas Indonesia
National University of Singapore
Universitas Tsinghua
Universitas Harvard
PekerjaanAktivis, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik
OrganisasiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Narasi Institute
Suami/istriSiti Nurhasanah
Situs webachmadnurhidayat.id

H. Achmad Nur Hidayat M.P.P. (lahir 24 November 1981) disapa sebagai ANH adalah seorang ekonom dan pemikir kebijakan publik Indonesia.

Achmad Nur Hidayat bersama ekonom dan pemikir dan akademisi lainnya mendirikan lembaga think tank, Narasi Institute[1], sebuah lembaga pemikiran kebijakan ekonomi di Indonesia. Achmad Nur Hidayat yang dikenal ANH selain pendiri juga sebagai CEO Narasi Institute.[1]

ANH mendedikasikan dirinya sebagai akademisi dan staf pengajar pada FEB UPN VJ dan Kepala Studi Ekonomi Politik LKEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.[2].

Saat ini ANH dikenal sebagai ekonom dan pakar kebijakan publik yang aktif memberikan opini publik dan tampil di berbagai media massa baik TV, Media Cetak, Media Online maupun Sosial Media. Kritikan terkait kebijakan pemerintah terus dia sampaikan dengan segala argumentasi.[3]

Riwayat Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • Harvard School of Government Amerika — July 2012, Executive Education
  • National University of Singapore Singapore — Feb 2009, Master Public Policy
  • Tsinghua University of China Beijing — July 2008, Master Exchange Program
  • University of Indonesia Jakarta — Feb 2005, Bachelor of Engineering

Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]

Lulus dari Universitas Indonesia, Hidayat kemudian meraih gelar S2 Master Public Policy untuk Kebijakan Ekonomi dari Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) dan dari Universitas Tsinghua, Beijing, Tiongkok pada tahun 2009. Dia juga pernah memperoleh pendidikan untuk eksekutif dari Universitas Harvard, Harvard Kennedy School Boston-USA di 2012.[3]

Semangat kepedulian kepada publik, ANH dapatkan sejak aktif kuliah pada tahun 1999, ANH menjadi mahasiswa Universitas Indonesia dan karena jiwa kepedulian dan tanggungjawab selama menjadi aktivis mahasiswa, ANH terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) pada 2003-2004, periode setelah eranya Rico Marbun (2002-2003).[3]

Kehidupan Profesional dan Kepedulian Komunitas[sunting | sunting sumber]

Hidayat pernah bekerja sebagai Kepala/Koordinator Analis Badan Supervisi Bank Indonesia selama 11 tahun dari tahun 2010-2021.[4]

Selain itu, Hidayat dikenal kerap melakukan riset dan ramalan (prediksi) terkait pertumbuhan ekonomi [5], riset kebijakan publik [6], ekonomi fiskal, ekonomi moneter, independensi Bank Sentral, tata kelola Bank Sentral, pasar tenaga kerja, Asset and Liabilities Management (ALM), kebijakan makroekonomi, Private Financial Enterprises Development, kebijakan makroprudensial, kebijakan tax amnesty [7] , analisis event global KTT G20 [8] dan konsultan bisnis bagi entrepreuners muda.

ANH aktif memberikan masukan kepada Presiden terutama saat dirinya menjadi ekonom senior pada Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) pada periode 2016-2019 di era Presiden Jokowi dan pada Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada periode 2010-2014. ANH bersama para tokoh riset mengusulkan kepada Presiden agar mengoreksi peraturan presiden tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional dan merumuskan kembali desain riset di Indonesia.[9]

Di luar kehidupan profesional dan aktivitas mengajarnya, Hidayat juga aktif dalam pengembangan komunitas. Hidayat pernah menjadi Bakal Calon Ketua ILUNI UI 2020-2023.[3]

Selain menyampaikan narasi kebijakan publik, Ia juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat Indonesia.[10].

Pada 11 April 2023, Achmad Nur Hidayat mengatakan mundur dari keanggotaan dan kepengurusan Partai.[11]. Menurutnya keputusan pengunduran diri dari partai Gelora ini merupakan hal yang tidak mudah, tetapi dia menyatakan akan tetap berkiprah memberikan kontribusi bagi bangsa dan masyarakat Indonesia diluar jalur partai politik dan aktifitas kepartaian.[12]. Dan sebagai upaya untuk menciptakan perubahan Achmad Nur Hidayat bergabung menjadi Anggota Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan (Timnas) calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin)[13].

Perjuangan Untuk Kebijakan Publik Lebih Baik[sunting | sunting sumber]

Achmad Nur Hidayat bertekad mengubah proses pengambilan kebijakan publik di Indonesia menjadi lebih transparan, lebih adil dan lebih berpihak pada rakyat. Menurut dirinya isu terbesar kebijakan publik di Indonesia adalah isu kesetaraan dan keadilan sosial dimana sistem Indonesia dikuasai segelintir orang baik ekonomi maupun politik.[14] Partisipasi publik sangat minim dalam pembentukan aturan perundang-undangan seperti dalam kasus UU Omnibus Cipta Tenaga Kerja [15], UU KPK dan UU Ibukota Negara (IKN).

Untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan sosial, dirinya memulai melalui membangun narasi lewat YouTube Channel Achmad Nur Hidayat [16] yang aktif membawakan siaran dengan judul Jangan Salah Arah yang mendiskusikan tema-tema seputar kebijakan publik baik isu kebijakan nasional maupun internasional.

Petisi IKN[sunting | sunting sumber]

Achmad Nur Hidayat tercatat aktif pada isu pemindahan Ibukota baru ke Kalimantan atau IKN. Dirinya bersama para akademisi, guru besar dan aktivis dengan melakukan Judicial Review ke MK[17] dan juga menggagas petisi yang mengatakan Periode 2022-2024 Belum Saatnya Pemindahan Ibukota apalagi Bangsa Indonesia masih terdampak Pandemi dan krisis ekonomi Global.[18]

Penolakan Kenaikan Dana Haji 2023[sunting | sunting sumber]

Achmad Nur Hidayat juga mengkritisi kenaikan Dana Haji yang diusulkan oleh Kementerian Agama dan BPKH yang sampai 70% dimana hal ini sangat tidak adil dan memberatkan masyarakat yang ingin pergi ke tanah suci.[19]

Harapan KTT G20[sunting | sunting sumber]

Kepedulian terhadap isu Internasional dan geopolitik, ANH sampaikan melalui kajiannya terhadap keberhasilan Indonesia menyelenggarakan KTT G20[8][20] dan analisisnya bagaimana Indonesia seharusnya bersikap dalam perang Ukraina-Rusia.[21]

Kenaikan BBM[sunting | sunting sumber]

ANH menyoroti perihal kenaikan BBM dimana kalangan oposisi dan penguasa hanya bertukar peran saja.[22] "Ada dua alasan, yang pertama subsidi salah sasaran. Sekarang kita kita bicara 2022, 22 tahun kita tidak beranjak dari alasan ini. Dan menurut saya, ini kita selama 22 tahun, diskusinya ini-ini saja," kata Achmad Nur Hidayat dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC).[23]

Karya tulis Buku[sunting | sunting sumber]

Karya pemikiran ekonomi dan kebijakan politik, ANH terbitkan dalam buku referensi dengan judul Pemikiran Arah Baru Ekonomi dan Demokrasi: Jangan Salah Arah diterbitkan oleh IPB Press pada tahun 2022. Buku tersebut berisi gagasannya bagaimana menjadikan Indonesia menjadi Indonesia Superpower Baru dengan pemikiran ekonomi dan politik baru.

ANH Mobile Apps[sunting | sunting sumber]

Achmad Nur Hidayat melaunching ANH Mobile Apps pada Februari 2023, sebuah aplikasi smart untuk android maupun ios yang memudahkan publik mendapatkan pemikirannya seputar kebijakan publik dan ekonomi di Indonesia[24].

Rekan Penulis Buku[sunting | sunting sumber]

  • Co-Authors: Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi (2020), INDEF, subtitle: Bab 2.12 Ekonomi Politik Social Distancing Indonesia
  • Co-Authors: Reinventing SDM Indonesia: Kunci Kemajuan Bangsa (2019), Komite EkonomI dan Industri Nasional (KEIN) .Hidayat, Achmad Nur et al (2019), Reinventing Sumber Daya Manusia Indonesia, Jakarta: KEIN Printing Press
  • Co-Authors: Laporan Telaahan Triwulanan BSBI Jakarta: BSBI Printing Press

Artikel Ilmiah[sunting | sunting sumber]

  • Hidayat, Achmad Nur et al (2019), Reinventing Sumber Daya Manusia Indonesia, Jakarta: KEIN Printing Press
  • Hidayat, Achmad Nur. Dewanto and Hasan, Fadhil, (2019), Strengthening The Roles of Macroprudential Policies to Support Sustainable Development. Case of Indonesia, Presenting paper in Vienna, Austria.
  • Hidayat, Achmad Nur and Hasan, Fadhil, (2018), Sustainanble Development From Economic and Social Perspective: Case of Indonesian Palm Oil Industry. Presenting paper in Lisbon, Portugal.
  • Hidayat, Achmad Nur and Juoro, Umar, (2017), Revitalisasi Kawasan Ekonomi Khusus Batam Bintan Karimun. Persentasi di Dewan Kawasan Batam, Indonesia
  • Hidayat, Achmad Nur et. al (2014), Kajian Simplifikasi Kebijakan Cukai Hasil Industri Tembakau di Indonesia, Jakarta: CIDES Printing
  • Hidayat, Achmad Nur et. al (2014), Institutional Framework of Free Trade Zone Batam Bintan Karimun. Journal of Competitiveness Asia. EDB Singapore Printing.
  • Hidayat, Achmad Nur et.al (2013), Strengthening Institutions and Minimizing Transaction Costs: The Case of Central Bank Independence and Special Economic Zones in Asia Presenting Paper in Lugano, Switzerland, Journal the Italian Society of Law and Economics (ISLE) No.24/2014
  • Hidayat, Achmad Nur et. al (2013), Global Value Chain of Free Trade Zone BBK, Journal of Competitiveness Asia. EDB Singapore Printing.
  • Hidayat, Achmad Nur et. al (2012), Competitiveness of Free Trade Zone. Journal of Competitiveness Asia. EDB Singapore Printing.
  • Hidayat, Achmad Nur et al (2013). "Financial Deepening midst uncertain time in Indonesia: Challenges and Recommendation". Journal of National Economic Committee Special Report KEN; Jakarta: 2013;
  • Hidayat, Achmad Nur (2010). "Assets and Liabilities Management Central Bank of Indonesia”. Working Paper Supervisory Board of Bank |ndonesia,-Jakarta: 2010
  • Hidayat, Achmad Nur (2009). "Bank of Japan and Liquidity Trap, Central Banks and Economic Management Paper", Journal of Economic Policy Analysis; Singapore: 2009
  • Hidayat, Achmad Nur and Habiba, Pavithra, Jayasinghe (2009). "Indonesia Balance of Payment Assessment”, Journal of International Financial Policy, Singapore: 2009
  • Hidayat, Achmad Nur (2009). Policy Options for Fiscal Stimulus in Indonesia: Tax Rebates or Infrastructure Spending, Policy Analysis Exercise, Singapore: April 2009
  • Hidayat, Achmad Nur (2008). "Globalisation, Politics Development and Democratisation in Southeast Asia", Journal Research of Southeast Asia; Tsinghua University: 2008
  • Hidayat, Achmad Nur (2008). "China Globalization Model: Economic Policy Framework and Challenges”, Research Paper of China Economic Development, Beijing China: 2008
  • Hidayat, Achmad Nur and Ye Thut, Zhang Yuhua (2008) "How the Ministry of Health should address the Obese Problem among Adult Singaporeans” Journal Policy Research, Singapore: 2008
  • Hidayat, Achmad Nur (2007). "The Haze in South East Asia: Implication and Recommendation Based on Microeconomics Analysis, Journal of Environment Economic and Public Policy, Lee Kuan Yew SPP: 2007

Presentasi Paper di Luar Negeri[sunting | sunting sumber]

  • Vienna Austria, Presenting Paper titled "Strengthening The Roles of Macroprudential Policies to Support Sustainable Development. Case of Indonesia".co-author: Hidayat, Achmad Nur. Dewanto and Hasan, Fadhil, (2019).
  • Lisbon, Portugal, Presenting Paper titled "Sustainable Development from Perspective economic and social: the case of Indonesia Palm Oil Industry ".co-author: Hidayat, Achmad Nur. Dewanto and Hasan, Fadhil, (2018).
  • Geneve, Switzerland, Presenting paper titled "Strengthening the Role of Central Bank and Financial Sector for Sustainable Finance in Asia". Co-author: Hidayat, Achmad Nur. Juoro, Umar (2014)
  • Lugano, Switzerland, Presenting paper titled "Strengthening Institutions and Minimizing Transaction Costs: The Case of Central Bank Independence and Special Economic Zones in Asia". Co-author: Hidayat, Achmad Nur. Juoro, Umar (2013)

Sertifikasi Profesional[sunting | sunting sumber]

  • Sustainable Development Goals (SDG) Professional Certificate. Released by The Global Public Policy Network (GPPN) is a partnership between Columbia University, the Business Administration School of São Paulo at the Getulio Vargas Foundation, the University of Tokyo, the Hertie School, the Lee Kuan Yew School of Public Policy, the Institute of Public Affairs at LSE and Sciences Po, Paris. (2008)
  • Policy Making with Big Data Certificate. Released by Irving Fisher Commitee on Central Bank Statistics and Bank Indonesia (2018)

Artikel Populer[sunting | sunting sumber]

  • Diterbitkan Investor Daily "Ekonomi Politik Social Distancing Indonesia", 26 Maret 2020.[25]
  • Diterbitkan online_RMOL Kegelapan COVID 19: Kredibilitas Dan Otoritas. Dimuat di Republik Merdeka Kamis 13 Februari 2020.[26]
  • Diterbitkan Investor Daily "American First, Penghapusan GSP dan Dampaknya terhadap Ekonomi". Artikel ini dicetak harian Investor Daily pada Kamis 5 Maret 2020.[27]
  • Diterbitkan Investor Daily. "Triple Intervention Bank Indonesia dan Efektivitas Stabilitasi Rupiah". Artikel ini dicetak harian Investor Daily pada Senin 9 Maret 2020.[28]
  • Diterbitkan RM (Republik Merdeka). "Tiga Skenario Ekonomi atas Virus Corona".[29]
  • Diterbitkan Jakarta Post "Bagaimana depresiasi Yuan mempengaruhi Dunia, Indonesia" Rekan penulis: Fadhil Hasan. Dipublikasikan di Jakarta Post Edisi Online dan cetak pada 19 Agustus 2019.[30]
  • Diterbitkan Jakarta Post "Apakah Merelokasi Ibu Kota Masuk Akal Secara Finansial?" Rekan Penulis: Fadhil Hasan dipublikasikan di Jakarta Post Edisi Cetak Pada 17 September 2019.[31]
  • Diterbitkan KOMPAS "Fenomena Brexit dan Konsekuensi Masa Depannya: Deglobalisasi?" Artikel ini telah tayang di KOMPAS dengan judul "Fenomena Brexit dan Konsekuensi Masa Depannya: Deglobalisasi?" [32]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Narasi Institute, "Workshop Winning Your Social Media Campaign Diselenggarakan oleh CEO Narasi Institute". Narasi Institute, 21 Februari 2023. Diakses 13 Agustus 2022.
  2. ^ Tim Pengajar UPN Veteran Jakarta, http://feb.upnvj.ac.id/teams/achmad-nur-hidayat/
  3. ^ a b c d Media Nasional SindoNews, "Achmad Nur Hidayat Ketua BEM UI Kritikan Harus Terus Disampaikan Kepada Penguasa" Diarsipkan 2022-04-25 di Wayback Machine.. "Sindonews.com", 01 Juli 2021. Diakses 20 Februari 2022.
  4. ^ Analis BSBI, "Struktur Organisasi Badan Supervisi Bank Indonesia". "Badan Supervisi Bank Indonesia", Januari 2021. Diakses 12 Agustus 2021.
  5. ^ Harian Bisnis Indonesia, "Pengamat Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh Dibahwah 5 Persen Tahun 2023". "Bisnis Indonesia, 22 Desember 2022 .Diakses 12 Februar1 2023.
  6. ^ Riset Kebijakan Publik, "Kebijakan Publik Terkini". Februari 2022 .Diakses 12 Februari 2023.
  7. ^ Harian Bisnis Indonesia, "Tax Amnesty Jilid 2 Disebut Untuk Kepentingan Segelintir Orang Saja". 04 Juli 2022 .Diakses 12 Februari 2023.
  8. ^ a b Media Akurat , "Gegap Gempita Selebrasi, Achmad Nur Hidayat Ingatkan Esensi KTT G 20". 17 November 2022 .Diakses 21 Februari 2023.
  9. ^ Media KOMPAS , "Presiden Didesak Rumuskan Kembali Desain Riset di Indonesia". "Kompas", 20 Januari 2022 .Diakses 21 Februari 2023.
  10. ^ Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelora, "Partai Gelora Ingatkan Bahaya Presiden 3 Periode"
  11. ^ Media Nasional Fajar News, "Achmad Nur Hidayat Mundur Dari Partai Gelora Kader NU Yang Jabat Ketua Bidang Di DPN" Diarsipkan 2023-04-12 di Wayback Machine.. Fajar Network, 12 April 2023. Diakses 15 April 2023.
  12. ^ Media Kuningan Mass News, "Tokoh Nasional Achmad Nur Hidayat Mundur Dari Partai dan Batal Nyaleg RI" Diarsipkan 2023-04-11 di Wayback Machine.. Kuningan Mass News, 11 April 2023. Diakses 15 April 2023.
  13. ^ Anggota Dewan Pakar TIMNAS AMIN, "Dewan Pakar Timnas Anies-Cak Imin Usul Anggaran IKN Dialihkan untuk Kembangkan 14 Kota di Luar Jawa" Media Nasional Kompas.com, 29 Nopember 2023. Diakses 29 Nopember 2023.
  14. ^ Harian NERACA, "Selamatkan RI dari Mafia dan Oligarki". "Neraca", 26 Agustus 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  15. ^ Harian Jawa Pos, "Awas Akal-Akalan Perppu Cipta Kerja Menyengsarakan Rakyat". "Jawa Pos", 01 Januari 2023. Diakses 21 Februari 2023.
  16. ^ Achmad Nur Hidayat Youtube Channel, "Youtube Channel ACHMAD NUR HIDAYAT". Diakses 21 Februari 2023.
  17. ^ Tim Harian Tempo, "Petisi Tokoh Nasional Tolak IKN". Tempo, 7 Februari 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  18. ^ Tim Harian Kompas, "Achmad Nur Hidayat Inisiator Petisi Online Tolak IKN". Kompas, 7 Februari 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  19. ^ Tim CNN Indonesia, "Menyorot Kinerja BPKH Di Tengah Usul Biaya Haji Naik Jadi Rp69 Juta ". CNN INDONESIA, 27 Januari 2023. Diakses 21 Februari 2023.
  20. ^ Tim Warta Ekonomi, "Awas KTT G20 Indonesia Berpotensi Gagal, Pakar Ada Pemimpin Dunia Yang Absen". "Warta Ekonomi", 08 November 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  21. ^ Tim Harian Bisnis Indonesia, "Bagaimana Seharusnya Indonesia Bersikap Dalam Perang Rusia-Ukraina". "Bisnis Indonesia", 04 Maret 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  22. ^ Media Tribun News, "Achmad Nur Hidayat di ILC Logika Rakyat Kacau Karena Kenaikan BBM di Era Jokowi". "Tribun News", 13 September 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  23. ^ Tim Indonesia Lawyer Club (ILC), "ACHMAD NUR HIDAYAT: HARGA BBM SELAMA 22 TAHUN, OPOSISI DAN PENGUASA HANYA BERTUKAR PERAN??". tayang 12 September 2022. Diakses 21 Februari 2023.
  24. ^ Editor Business Today, "Peluncuran ANH Mobile Apps di Play Store Untuk KebijakanPublik Lebih Baik" Diarsipkan 2023-03-02 di Wayback Machine.. Business Today, 28 Februari 2023. Diakses 2 Maret 2023.
  25. ^ Investor Daily, "Ekonomi Politik Social Distancing Indonesia"
  26. ^ RMOL, "Kegelapan COVID19 Kredibilitas dan Otoritas"
  27. ^ Investor Daily, "American First Penghapusan GSP dan Dampaknya Terhadap Ekonomi"
  28. ^ Investor Daily, "Triple Intervention Bank Indonesia dan Efektivitas Stabilitas Rupiah"
  29. ^ Republik Merdeka, Dampak-Virus-Corona- "Tiga Skenario Ekonomi Atas Dampak Virus Corona"
  30. ^ Jakarta Post, "How Yuan Depreciation Affects The World: Indonesia"
  31. ^ Jakarta Post, "Does Relocation Capital City Make Financial Sense"
  32. ^ Harian Kompas, "Fenomena BREXIT dan Konsekuensi Masa Depan Globalisasi"

Pranala luar[sunting | sunting sumber]