Minggu (satuan)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hari pertama dalam seminggu di beberapa negara menurut CLDR[1]
  Minggu/Ahad
  Senin
  Jumat
  Sabtu

Minggu atau pekan merupakan satuan waktu yang sama dengan tujuh hari. Sistem "minggu" digunakan sebagai suatu sistem jangka waktu yang baku di berbagai belahan dunia. Sistem ini terutama digunakan untuk menentukan waktu kerja dan waktu cuti (selanjutnya disebut hari kerja dan akhir pekan), serta waktu untuk beribadah atau sembahyang. Dalam bahasa Indonesia, nama-nama hari adalah Minggu/Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Penentuan tujuh hari dalam seminggu pada masa modern dapat ditelusuri ke zaman kejayaan Babilonia. Orang-orang Babilonia menggunakan sistem 7 hari tersebut dalam penanggalan mereka, sementara beberapa kebudayaan kuno lainnya memiliki jumlah hari dalam seminggu yang berbeda-benda, seperti 10 hari di Mesir Kuno dan delapan hari bagi bangsa Etruria. Sistem 8 hari tersebut diadopsi oleh bangsa Romawi Kuno pada awalnya, tetapi mereka kemudian mengubahnya menjadi sistem 7 hari, yang kemudian menyebar ke daratan Asia Barat dan wilayah pesisir Laut Tengah bagian barat. Pada tahun 321 M, Kaisar Konstantinus Agung secara resmi mengeluarkan dekret penggunaan sistem 7 hari dalam seminggu di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi, disamping menetapkan hari Minggu sebagai hari libur.[2][3] Sistem ini kemudian menyebar ke seluruh daratan Eropa, lalu ke seluruh dunia.

Penentuan hari pertama dan terakhir dalam seminggu sangat tergantung dengna budaya dan penetapan pemerintah setempat, meskipun hampir semua negara di seluruh dunia menentukan bahwa hari pertamanya jatuh pada hari Sabtu, Minggu, atau hari Senin. Standar ISO 8601, hampir seluruh Eropa, Tiongkok, Amerika Tengah bagian selatan, Asia Tengah, dan sebagainya mengawali pekan pada hari Senin. Sebagian besar negara di Timur Tengah mengawalinya pada hari Sabtu. Sementara Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Brasil, Amerika Utara, dan negara-negara lainnya mengawali pekan pada hari Minggu.[1]

Istilah "minggu" atau "pekan" juga tidak terbatas pada satuan baku belaka, tetapi juga pada perayaan-perayaan tertentu yang berlangsung selama sekitar seminggu (kira-kira 7 hari, tidak perlu pas). Perayaan tersebut misalnya Pekan Suci dalam liturgi Katolik, Minggu Emas di Tiongkok dan Jepang, serta minggu-minggu kesadaran yang dicanangkan oleh organisasi tertentu untuk meninggkatkan kesaran masyarakat akan suatu masalah.

Nama[sunting | sunting sumber]

Asal kata minggu (dari bahasa Portugis domingo) yang berarti tujuh hari memiliki akar kata yang sama dengan hari Minggu. Dalam bahasa Indonesia modern, istilah tersebut lazim digunakan untuk merujuk baik pada satuan waktu 7 hari maupun nama harinya.

Kata pekan awalnya memiliki arti 'pasar'.[4] Awalnya, pasar (pekan) hanya dibuka pada hari tertentu sesuai namanya.[5] Jarak antara pasar buka hingga buka lagi yang menjadi makna baru kata pekan, yaitu 'rentang tujuh hari'.

Definisi dan durasi[sunting | sunting sumber]

Pada zaman modern, satu minggu didefinisikan sebagai tujuh hari sehingga

1 minggu = 7 hari = 168 jam = 10.080 menit = 604.800 detik.

Kalau dilihat menurut kalender Gregorius,

  • 1 tahun kalender Gregorius = 52 minggu + 1 hari (2 hari dalam tahun kabisat)
  • 1 minggu = 1600⁄6957 ≈ 22,9984% rerata bulan Gregorius

Dalam tahun rata-rata Gregorius, ada 365,2425 hari sehingga ada tepat 52 71⁄400 atau 52,1775 minggu. Dalam 400 tahun Gregorius terdapat 20.871 minggu. Hal ini berarti bahwa tanggal 27 April 1624 adalah hari Sabtu (sama dengan hari pada tanggal 27 April 2024).

Nama hari dalam seminggu[sunting | sunting sumber]

Di Indonesia, nama hari-hari dalam seminggu adalah berikut:

Minggu/Ahad - Senin - Selasa - Rabu - Kamis - Jumat - Sabtu

Dalam budaya Jawa dan Bali, satu minggu belum tentu terdiri dari tujuh hari, tetapi berkisar dari dua hari sampai sepuluh hari:

  1. Pekan yang terdiri dari satu hari: ekawara
  2. Pekan yang terdiri dari dua hari: dwawara
  3. Pekan yang terdiri dari tiga hari: triwara
  4. Pekan yang terdiri dari empat hari: caturwara
  5. Pekan yang terdiri dari lima hari: pancawara, pasar, atau pasaran
  6. Pekan yang terdiri dari enam hari: sadwara
  7. Pekan yang terdiri dari tujuh hari: saptawara, pekan, atau minggu
  8. Pekan yang terdiri dari delapan hari: astawara
  9. Pekan yang terdiri dari sembilan hari: sangawara
  10. Pekan yang terdiri dari sepuluh hari: dasawara

Dalam bahasa Sanskerta/Jawa, satu minggu yang terdiri dari tujuh hari terdiri dari hari-hari berikut:

Raditya/Redite/Dite - Soma - Anggara - Buda - Wrehaspati/Respati - Sukra - Tumpek/Saniscara

Sementara satu minggu yang terdiri dari lima hari terdiri dari hari-hari berikut:

Legi/Umanis - Paing - Pon - Wage - Kliwon

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Unicode (26 Oktober 2020). "Territory Information". CLDR Charts (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 26 Desember 2021. 
  2. ^ Ring, Rosanna (2021-01-22). "A history of time – the story behind our days, weeks, and months St Neots Museum". St Neots Museum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-06. 
  3. ^ Why Are There Seven Days in a Week?. Discover (2020-01-15). Retrieved 2022-10-22.
  4. ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. "Hasil Pencarian pekan". KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Desember 2021. 
  5. ^ Hermawan (21 Juni 2019). "Sejarah Pasar di Jakarta Sesuai Nama Hari". Tagar.id. Diakses tanggal 26 Desember 2021.