Keruntuhan Zaman Perunggu Akhir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Keruntuhan peradaban-peradaban pada Zaman Perunggu Akhir (1200–1100 SM) di daerah Laut Tengah, ditandai dengan perang-perang terhadap Bangsa Laut, seperti yang digambarkan pada Hieroglif Mesir.
Penyerangan, perusakan, dan kemungkinan perpindahan penduduk yang menandai akhir dari Zaman Perunggu, dimulai sekitar 1200 SM.

Keruntuhan Zaman Perunggu Akhir adalah masa keruntuhan tatanan masyarakat yang mengakhiri Zaman Perunggu, salah satunya ditandai oleh Zaman Kegelapan Yunani (sekitar 1100 SM hingga munculnya Zaman Yunani Arkais sekitar tahun 750 SM). Tepatnya keruntuhan peradaban ini terjadi di Eropa Selatan, Asia Barat, dan Afrika Utara (terdiri dari wilayah tumpang tindih di Timur Dekat, Laut Tengah, Balkan, Aegea, Anatolia, dan Kaukasus). Keruntuhan ini adalah transisi yang diyakini sejarawan sebagai kenaikan tingkat kekerasan atau kriminalitas secara tiba-tiba, yang mengganggu sistem kebudayaan di beberapa peradaban selama abad ke-12 SM, bersama dengan penurunan ekonomi yang sangat merosot dari beberapa kerajaan di daerah tersebut.[1]

Sistem perekonomian di daerah Mikenai, Aegea, dan Anatolia yang menjadi ciri Zaman Perunggu Akhir hancur, berubah menjadi desa-desa kecil yang terpencil dan tidak terintegrasi. Kekaisaran Het di Anatolia dan Syam runtuh, sementara kerajaan-kerajaan lain seperti Asyur di Mesopotamia dan Mesir Kuno bertahan tetapi sangat melemah. Sebaliknya, beberapa bangsa seperti Fenisia malah berkembang pesat karena memudarnya pengaruh Mesir dan Asyur di Syam.[2]

Teori-teori mengenai keruntuhan peradaban-peradaban ini masih simpang-siur dan terus diperdebatkan sejak abad ke-19. Beberapa faktor seperti letusan gunung berapi, kekeringan, serangan dan perpindahan penduduk oleh Bangsa Laut dan Doria, perubahan sektor ekonomi secara besar-besaran karena meningkatnya penggunaan besi, dan perubahan teknologi dan metode perang yang menandai penurunan penggunaan kereta kuda.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Crawford, Russ (2006). "Chronology". Dalam Stanton, Andrea; Ramsay, Edward; Seybolt, Peter J; Elliott, Carolyn. Cultural Sociology of the Middle East, Asia, and Africa: An Encyclopedia. Sage. hlm. xxix. ISBN 978-1412981767. 
  2. ^ The physical destruction of palaces and cities is the subject of Robert Drews's The End of the Bronze Age: changes in warfare and the catastrophe ca. 1200 B.C., 1993.
  3. ^ For Syria, see M. Liverani, "The collapse of the Near Eastern regional system at the end of the Bronze Age: the case of Syria" in Centre and Periphery in the Ancient World, M. Rowlands, M.T. Larsen, K. Kristiansen, eds. (Cambridge University Press) 1987.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]