Hari Gajah Sedunia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Hari Gajah Sedunia
Gajah
Tanggal12 Agustus
FrekuensiSetiap tahun
Lokasidi seluruh dunia
Acara pertama12 Agustus 2012 (2012-08-12)
PendiriPatricia Sims dan Yayasan Pelepasliaran Gajah
Situs webworldelephantday.org
Hari Gajah Sedunia 2018

Hari Gajah Sedunia adalah acara tahunan antarbangsa pada 12 Agustus, yang didedikasikan untuk pelestarian dan perlindungan gajah dunia. Acara tahunan ini dibuat pada tahun 2011 oleh pembuat film Kanada Patricia Sims dan Michael Clark dari Canazwest Pictures, dan Sivaporn Dardarananda, Sekretaris Jenderal Yayasan Pengenalan Kembali Gajah di Thailand, dan secara resmi didirikan, didukung, dan diluncurkan oleh Patricia Sims dan Yayasan Pelepasliaran Gajah pada 12 Agustus, 2012.[1] Sejak saat itu, Patricia Sims terus memimpin dan mengarahkan Hari Gajah Sedunia, yang kini didukung lebih dari 65 organisasi satwa liar[2] dan banyak orang di seluruh dunia.[3][4][5][6][7][8][9][10][11]

Misi[sunting | sunting sumber]

Tujuan Hari Gajah Antarbangsa adalah untuk menciptakan kesadaran mengenai penderitaan gajah Asia dan Afrika yang mendesak, dan berbagi pengetahuan dan penyelesaian yang pasti untuk perawatan dan pengurusan gajah yang ditangkap dan liar yang lebih baik. Gajah Afrika terdaftar sebagai "Rentan" dan Gajah Asia sebagai "Terancam Punah" dalam daftar merah spesies terancam IUCN.[12][13] Seorang ahli pemuliharaan (konservasi) telah menyatakan bahwa baik gajah Afrika, maupun gajah Asia menghadapi kepunahan dalam waktu dua belas tahun.[14] Perkiraan populasi saat ini adalah sekitar 400.000 untuk gajah Afrika dan 40.000 untuk gajah Asia, walaupun dikatakan jumlah tersebut terlalu tinggi.[15]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Menteri Pariwisata India Alphons Kannanthanam berbicara pada perayaan Hari Gajah Sedunia di New Delhi pada 13 Agustus 2018

Hari Gajah Antarbangsa pertama diadakan pada 12 Agustus 2012.[16][17][18] Film Return to the Forest, yang diriwayatkan oleh William Shatner, berkisah tentang pelepasliaran Gajah Asia yang ditangkap[19][20] dan diluncurkan pada Hari Gajah Sedunia yang perdana.[21] Film When Elephants Were Young, juga diriwayatkan oleh William Shatner yang menggambarkan kehidupan pemuda dan gajah muda di Thailand.

Isu[sunting | sunting sumber]

Perburuan liar[sunting | sunting sumber]

Permintaan gading, yang tertinggi di Tiongkok,[22][23][24][25][26] mengarah pada perburuan haram (ilegal), baik gajah Afrika maupun gajah Asia. Misalnya, salah satu gajah terbesar di dunia, Satao, baru-baru ini dibunuh karena gadingnya yang ikonis.[27][28] Gajah Kenya ikonis yang lain, Banteng Gunung (Mountain Bull), juga dibunuh oleh pemburu liar, dengan nilai jalanan untuk gading yang kini melebihi emas,[29][30] gajah Afrika menghadapi wabah perburuan liar.[31][32] Gajah juga diburu untuk diambil daging, kulit, dan bagian tubuhnya, dengan perdagangan satwa liar haram yang semakin membahayakan gajah, karena dianggap berisiko rendah dan usaha yang menguntungkan.[32][33][34] Pemburu liar sering kali dianggap terlatih untuk kegiatan ini karena jumlah alat yang diperlukan untuk diangkut, serta ukuran besar binatang ini.

Kehilangan habitat[sunting | sunting sumber]

Hilangnya habitat akibat penebangan hutan, peningkatan kegiatan penambangan dan pertanian menjadi masalah, terutama untuk gajah Asia.[35][36] Pemecahan habitat juga menciptakan pengasingan. Ini membuat pembiakan menjadi lebih sulit, dan memungkinkan pemburu untuk menemukan gajah dan memasang perangkap dengan lebih mudah.[37] Gajah Asia telah kehilangan hampir 30-40% habitatnya sehingga sangat sulit untuk memelihara keturunan dan dirinya sendiri.

Konflik gajah-manusia[sunting | sunting sumber]

Konflik gajah-manusia menjadi perhatian yang signifikan, seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan perlindungan hutan yang berkurang, memaksa gajah untuk berada dekat dengan permukiman manusia.[38] Kejadian ini termasuk kerusakan tanaman dan kerugian ekonomi, serta korban gajah dan manusia.[39]

Penganiayaan di penangkaran[sunting | sunting sumber]

Kurangnya undang-undang tentang perlindungan dan perawatan gajah di kebun binatang, sirkus, dan pelancongan seriny kali menyebabkan perlakuan buruk pada gajah.[40][41][42] Penangkaran dapat menjadi ancaman serius bagi gajah, dan gajah Asia sering kali ditangkap secara haram di alam liar dan diperdagangkan ke dalam industri pelancongan yang menguntungkan.[43][44]

Suara pesohor[sunting | sunting sumber]

Banyak pesohor terkenal telah berbicara mengenai pentingnya perlindungan gajah, termasuk Leonardo DiCaprio,[45] Kristin Davis,[46] William Shatner,[47] Yao Ming,[48] Prince William,[49] Jorja Fox,[50] Alec Baldwin,[51] Stephen Fry,[52] Ashley Judd,[53] Jada Pinkett Smith,[54] Kathryn Bigelow,[55] dan ahli politik, seperti Barack Obama,[56] Hillary, dan Chelsea Clinton.[4][57]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Elephant Reintroduction Foundation" Diarsipkan 2018-12-17 di Wayback Machine., World Elephant Day website
  2. ^ "Associates" Diarsipkan 2018-12-19 di Wayback Machine., World Elephant Day website
  3. ^ Xinhua, "World Elephant Day brings attention to elephants' plight" Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine., The Global Times, 2013
  4. ^ a b Philip Mansbridge, "Is This Year's World Elephant Day the Last Chance for Elephants?" Diarsipkan 2018-10-04 di Wayback Machine., The Huffington Post, 2013
  5. ^ Raj Phukan, "World Elephant Day celebrated at Nagaon" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., Assam Times, 2013
  6. ^ Jennifer Viegas, "Elephants Get Unlikely Help -- But Is It Enough?" Diarsipkan 2015-12-22 di Wayback Machine., Discovery News, 2013
  7. ^ "World Elephant Day - Thailand Must Shut Down Ivory Trade" Diarsipkan 2016-02-20 di Wayback Machine., Chiangrai Times, 2013
  8. ^ "12 years until elephants are all wiped out as one dies every 15 minutes" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., Metro, 2013
  9. ^ Jason Bell, "World Elephant Day - time to take stock" Diarsipkan 2014-08-08 di Wayback Machine., Africa Geographic, 2013
  10. ^ Bettina Wassener, "Mourning the Elephants" Diarsipkan 2020-02-20 di Wayback Machine., The New York Times, 2012
  11. ^ Fidelis E. Satriastanti, "Sumatran Elephants Still Face Imminent Threats" Diarsipkan 2014-08-10 di Wayback Machine., Jakarta Globe, 2013
  12. ^ "Loxodonta Africana (African elephant)" Diarsipkan 2015-06-13 di Wayback Machine., IUCN
  13. ^ "Elephas maximus (Asian elephant, Indian elephant)" Diarsipkan 2018-08-18 di Wayback Machine., IUCN
  14. ^ John Ingham, "Elephants 'extinct within 12 years'" Diarsipkan 2017-09-25 di Wayback Machine., Express, 2013
  15. ^ "Status of Elephant Populations, Levels of Illegal Killing and the Trade in Ivory: A Report to the Standing Committee of CITES" Diarsipkan 2017-09-25 di Wayback Machine., CITES
  16. ^ "Overview" Diarsipkan 2023-08-13 di Wayback Machine., World Elephant Day website
  17. ^ Maria Sowter, "World Elephant Day This Sunday" Diarsipkan 2019-08-12 di Wayback Machine., Into The Wild, 2012
  18. ^ "World Elephant Day 2012" Diarsipkan 2016-12-24 di Wayback Machine., The Huffington Post, 2012
  19. ^ "Elephants Return to the Forest" Diarsipkan 2018-09-09 di Wayback Machine., American Museum of Natural History
  20. ^ "Elephant Reintroduction Foundation" Diarsipkan 2023-07-12 di Wayback Machine., Tapak web Yayasan Pelepasliaran Gajah
  21. ^ "Return to the Forest" Diarsipkan 2023-05-29 di Wayback Machine., World Elephant Day website
  22. ^ Damian Grammaticas, "Uncovering China's illegal ivory trade" Diarsipkan 2019-07-24 di Wayback Machine., BBC News, 2014
  23. ^ Brendon Hong, "China's Blood Ivory Bazaar" Diarsipkan 2016-08-18 di Wayback Machine., The Daily Beast, 2014
  24. ^ Per Liljas, "The Ivory Trade Is Out of Control, and China Needs to Do More to Stop It" Diarsipkan 2017-11-21 di Wayback Machine., Time Magazine, 2013
  25. ^ "Ivory demand in China, Thailand led to killing of 20,000 African elephants last year" Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine., The Rakyat Post, 2014
  26. ^ Paula Kahumbu, "China must send a clear message to consumers on ivory trade" Diarsipkan 2018-12-26 di Wayback Machine., The Guardian, 2013
  27. ^ Christine Dell'Amore, "Beloved African Elephant Killed for Ivory -- "Monumental" Loss" Diarsipkan 2019-03-18 di Wayback Machine., National Geographic, 2014
  28. ^ Mfonobong Nsehe, "World Famous Elephant 'Satao' Killed By Poachers In Kenya" Diarsipkan 2018-06-24 di Wayback Machine., Forbes, 2014
  29. ^ Zoe Flood, "Satao, one of Africa's largest elephants, killed by poachers for ivory tusks weighing more than 45 kg" Diarsipkan 2014-12-26 di Wayback Machine., National Post, 2014
  30. ^ Ed Mazza, "Satao The Elephant Killed By Poachers In Kenya" Diarsipkan 2017-06-20 di Wayback Machine., The Huffington Post, 2014
  31. ^ Brian Jackman, "Poaching in Africa: Selous Game Reserve warning highlights scale of epidemic" Diarsipkan 2016-01-10 di Wayback Machine., Telegraph, 2014
  32. ^ a b Melissa Hellmann, "African-Elephant Poaching Soars as Ivory Prices Triple in China" Diarsipkan 2018-02-09 di Wayback Machine., Time Magazine, 2014
  33. ^ "Illegal wildlife trade threatens national security, says WWF report" Diarsipkan 2018-08-05 di Wayback Machine., TRAFFIC, 2012
  34. ^ Alex Hofford, "Illegal wildlife trade along the Burma-China border - in pictures" Diarsipkan 2019-08-02 di Wayback Machine., The Guardian, 2014
  35. ^ "Asian Elephants: Threats and Solutions" Diarsipkan 2018-01-15 di Wayback Machine., American Museum of Natural History
  36. ^ Dave Armstrong, "Forest loss accelerates" Diarsipkan 2017-07-10 di Wayback Machine., The Earth Times, 2014
  37. ^ Kevin Heath, "United Nations launches emergency appeal for Sumatran elephants" Diarsipkan 2020-02-20 di Wayback Machine., Wildlife News, 2014
  38. ^ Sanjay Gubbi, M.H. Swaminath, H.C. Poornesha, Rashmi Bhat, and R. Raghunath, "An elephantine challenge: human-elephant conflict distribution in the largest Asian elephant population, southern India" Diarsipkan 2018-06-10 di Wayback Machine., Biodiversity and Conservation, 2014
  39. ^ "5 jumbos damage crops, run amuck near Soolagiri" Diarsipkan 2015-09-13 di Wayback Machine., The Times of India, 2014
  40. ^ Sangita Iyer, "Seeing the Mistreatment of Elephants in India Was Haunting" Diarsipkan 2016-11-26 di Wayback Machine., Huffington Post, 2014
  41. ^ "Animal Rights Activists Say Elephants Forced To Do Handstands By Chinese Zoo" Diarsipkan 2018-02-16 di Wayback Machine., International Business Times, 2014
  42. ^ Ed Stewart, "No Ethical Way to Keep Elephants in Captivity" Diarsipkan 2014-08-10 di Wayback Machine., National Geographic, 2013
  43. ^ Richard Thomas, "Thailand must act to prevent resurgence of illegal wild elephant trade" Diarsipkan 2014-07-16 di Wayback Machine., Wildlife News, 2014
  44. ^ Lindsay Murdoch, "Baby elephants captured, mistreated, to supply Thailand's tourism industry" Diarsipkan 2016-10-13 di Wayback Machine., The Sydney Morning Herald, 2014
  45. ^ "Leonardo DiCaprio Foundation Donates $1 Million to Elephant Crisis Fund" Diarsipkan 2017-08-12 di Wayback Machine., Wildlife Conservation Network, 2014
  46. ^ Susanna Rustin, "Kristin Davis: 'Ivory is basically a blood diamond'" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., The Guardian, 2012
  47. ^ William Shatner, "World Elephant Day is Today" Diarsipkan 2016-04-14 di Wayback Machine., Twitter, 2012
  48. ^ Russell Flannery, "Yao Ming Targets Elephant Poaching, Ivory Trade In New Campaign With WildAid" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., Forbes, 2013
  49. ^ Sarah Morrison, "Prince William wants 'all royal ivory destroyed'" Diarsipkan 2019-03-19 di Wayback Machine., The Independent, 2014
  50. ^ "Jorja Fox takes on the elephant abusers in new ADI video" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., Animal Defenders International, 2012
  51. ^ Michelle Kretzer, "Alec Baldwin to USDA: Seize the Elephants" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., PETA, 2012
  52. ^ "Stephen Fry's Elephant Tweet" Diarsipkan 2015-06-14 di Wayback Machine., For Elephants International, 2013
  53. ^ Nigel M. Smith, "Watch: Ashley Judd Speaks Up for the Elephants in 'The Eyes of Thailand' Trailer" Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine., IndieWire, 2012
  54. ^ Jill Rosen, "Jada Pinkett Smith urges SRB to protect elephants" Diarsipkan 2013-10-06 di Wayback Machine., The Baltimore Sun, 2012
  55. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-29. Diakses tanggal 2020-08-13. 
  56. ^ Melissa Mahony, "Elephant in the room no more: Obama bans ivory sales" Diarsipkan 2018-07-29 di Wayback Machine., Salon, 2014
  57. ^ Rhett A. Butler, "Chelsea, Hillary Clinton urge action to save elephants" Diarsipkan 2015-06-13 di Wayback Machine., mongabay.com, 2014

Pranala luar[sunting | sunting sumber]